kini Reina dan Ratna tengah sarapan di meja makan, kemarin saat pulang dari rumah Mawar, Reina langsung tertidur makanya ia bangun lebih awal pagi ini
Reina menghabiskan makanannnya dengan lahap, ia butuh tenaga untuk melawan teman-temannya di sekolah nanti.
"Ren, mama gabisa anter kamu" ucap Ratna tiba tiba
"kenapa ma? urusan kantor ya?" tanya Reina lalu diangguki oleh Ratna
"yaudah Reina naik angkot aja ya"
"gapapakan? "
"gapapa mama, Reina juga udah gede kok"
"iya iyaa, tuh tambah lagi"
"cukup ma, ntar gendut kayak mawar" canda Reina
"mawar kurus tau"
"iya ma, hehe"
•••
"kok tumben angkotnya sepi". batin Reina
saat ini Reina sedang menunggu angkot, ia sedari tadi menunggu hanya saja angkotnya tidak ada yang datang sampai pada akhirnya...
BRMM.. BRMM...
sebuah motor datang menghampiri Reina, motor itu berwarna hitam dan Reina tahu siapa orang yang mengendarainya. Reihan, ya dia adalah orang yang berhenti didepan Reina sekaligus yang mengendarai motor tersebut.
Entah mengapa Reina merasa senang karena Reihan datang menghampirinya
"Reihan?" Tanya Reina memastikan
"hm" jawab Reihan sembari melepas helm full facenya
"kenapa?" Tanya Reina sekali lagi
"naik!" suruh Reihan
"hah?" Reina tidak mengerti dengan Reihan, ia bingung melihat Reihan yang seperti ini
"Mau bareng ga?" tanya Reihan serius sambil menatap Reina
"KENAPA DEG - DEGAN SIH". Batin Reina
"I.. iya mau" jawab Reina
percayalah kini Reina sangat senang bisa berangkat bersama reihan, namun mengapa? mengapa Reihan tiba-tiba baik? dan apa boleh jika Reina senang hanya karena bersama Reihan?
"yaudah naik"
"iya"
Selama diperjalanan tidak ada yang mau berbicara, keduanya sibuk dengan pikiran masing masing. Reihan sendiri tak menyangka kenapa ia menyuruh Reina untuk bareng dengannya kesekolah? sedangkan Reina saat ini sangat senang.
Suasana saat ini sangat awkward, tidak ada yang ingin berbicara, Reihan sebenarnya malas untuk berbicara, bisa dibilang Reihan itu tipe orang yang malas untuk berbicara banyak.
"Rei" sahut Reina membuka pembicaraan,
"hm" jawab Reihan singkat
"turunin aku didepan gerbang sekolah ya, jangan masuk kedalam"
"hm"
sungguh Reina saat ini mulai kesal, ia pikir Reihan akan menyuruhnya masuk sampai kedalam saja namun nihil, harapannya pupus begitu saja
Reina sebenarnya juga tidak mau ada yang melihatnya bersama Reihan karena ia pikir akan menjadi pusat perhatian semua siswa yang ada disana maka dari itu Reina ingin diturunkan di depan gerbang sekolah, ia tak ingin menjadi tontonan walaupun sering namun kali ini berbeda.
•••
"Reihan makasih ya, maaf ngerepotin" ucap Reina setelah mereka berdua sampai di depan gerbang sekolah
"hm" ucap Reihan singkat
setelah itu Reihan langsung melajukan motornya, Reina memang kesal karena Reihan dingin sekali tapi ada rasa kebahagiaan karena ia sudah lama tidak melihat Reihan yang seperti ini. Mungkin 9 tahun?
"REINA WOY! " ucap Mawar tiba tiba, sontak membuat Reina kaget
"astaghfirullah mawar" kaget Reina
"hehe santuy" cengir Mawar tanpa berdosa
"ish, kaget tau" decak Reina
"iya maaf maaf, lagian ngelamun aja dari tadi huft"
"enggak ngelamun kok"
"terserah deh, yuk ah masuk"
"yaudah kuy"
keduanya memasuki area sekolah, dilihatnya anak anak anonymous yang sedang dihukum untuk lari mengelilingi lapangan sekolah sebanyak 15 kali. Mereka terkena hukum oleh Pak Dino yang dijuluki sebagai 'DINOsaurus' SMA Bintara
"mampus tuh pada dihukum" ucap Mawar senang
"kenapa bisa dihukum ya?" Tanya Reina bingung
"Paling kecyduk tawuran"
"ish mawar jahat banget"
"jahat? jahatan mana sama mereka yang sering nindas lo selama 2 tahun lebih? jahatan mana sa..." ucapan Mawar dipotong oleh Reina
"Iya mawar iya"
"huh sebel"
"yaudah masuk yuk ke kelas, bentar lagi bel"
"hm ren tunggu disini ya. pokoknya YANG TERAKHIR GILA AAMIIN" ucapan Mawar sukses menarik perhatian siswa-siswa yang lain, dengan watadosnya Mawar mengucapkan itu kemudian langsung berlari meninggalkan Reina. Lalu Reina langsung mengejar mawar yang sudah pergi meninggalkannya.
"Yaallah kenapa Reina punya sahabat kaya mawar sih? Reina capek yaallah" Batin Reina saat melihat Mawar yang sedang tidur-tiduran diatas meja Reina.
Reina tak habis pikir dengan mawar, bagaimana bisa ia memiliki sahabat seperti Mawar? Reina terlalu sulit untuk memikirkannya. tidak tidakkk, ralat! Reina malas untuk memikirkannya karena hasilnya akan nihil
"MAWAR! KAMU KAN COWO! " ucapan Reina yang tak sengaja salah sontak Mawar langsung melotot
"eh bukan, maksudnya cewe! IYA, KAMU KAN CEWE MASA KAYAK GINI?!" ucap Reina membenarkan kalimatnya
"Serah gue dong, kita tuh beruntung disini cuma berdua doang jadi gue bisa bebas" kata Mawar watados
"oh iya yang lain pada kemana?" tanya Reina
"noh liat, pada lagi ngeliatin anak anak anonymous noob" jawab Mawar
"owh"
Teng....Teng....
bel masuk telah berbunyi, siswa-siswa yang tadinya menonton geng anonymous itu mulai menghilang satu persatu, mereka semua pergi ke kelasnya masing-masing berbeda dengan anak-anak anonymous, mereka malah pergi ke kantin lalu duduk dengan santai sambil meminum minuman yang mereka pesan. Sungguh nakal bukan?
hayo nakal ga nih? siapa yang kayak gitu juga haha
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA
Teen FictionReina Feby Anasthasya gadis pintar, cantik, manis, nan ramah namun menyimpan luka yang mendalam karena masa lalunya Reyhan Alvin Orlando, seorang cowo yang memiliki segalanya. Harta kekayaan, wajah tampan, otak cerdas dimiliki oleh reyhan namun ia...