30.

531 16 0
                                    

Happy Reading♡
°
°
°

Hari ini sudah masuk hari pertama ulangan akhir semester I dan karena itu beberapa hari belakangan ini Reina disibukan dengan kegiatan belajarnya.

Hari pertama Reina berhasil mengerjakannya dengan mudah namun berbeda dengan sahabat sejatinya, Mawar sudah hampir gila karena ia sudah lupa apa yang ia pelajari.

Mawar berteriak histeris didalam kelas, ya sekarang mereka telah pulang dan kini hanya tinggal dirinya, Mawar dan Mona. Entah bagaimana itu, tapi Mona selalu datang ke kelas Reina setelah bel pulang berbunyi.

Mawar berteriak lagi, dia kesal. Sungguh.

"Lo kenapa sih? Berisik tau!" ujar Mona yang ikut kesal.

"Gue sebel sama ulangan tadi anjir, pusing gueee" ucap Mawar frustasi.

"Makanya belajar biar ga makin tolol" maki Mona.

"Mulut lo nyebelin banget bangsat!" balas Mawar.

"Mulut lo gabisa diem! Bawel asu!" kata Mona.

Reina hanya memutar bola mata malas, ia benar-benar tak mengerti dengan dua orang ini. Mereka beradu mulut setiap hari, tanpa kenal lelah. Itu membuat Reina sedikit kesal mendengarnya.

Berisik.

"Serah! Gue lagi pusing! Jangan buat gue nambah pu..." -Mawar.

"Ga nanya gue sumpah" -Mona.

"Anjing ya lo"

"Sssttt, kalian ga bosen apa berantem terus?" tanya Reina mendengus berat.

"Ga" jawab Mawar dan Mona serempak

Kira-kira jika digambarkan, wajah Reina akan terlihat seperti ini 😶. Ya begitulah.

Reina bingung harus menghadapi mereka seperti apa.

"Lo kok bisa pinter sih Ren?" tanya Mawar tiba-tiba.

"Ya bisalah, lo aja yang bego!" jawab Mona.

"Gue nanya ke Reina bukan lo anjir" desis Mawar.

"Suka-suka gue lah"

"Lo..."

"Kalian berantem aja, aku keluar" ujar Reina kesal, lalu ia berlalu pergi meninggalkan mereka berdua.

Mereka benar-benar bisa membuat kepala orang meledak.

"Tuh kan gegara lo!" -Mawar.

"Lo kali!" -Mona.

"Ah terserah lo deh, gue pusinggggg!"

"Curhat njir"

Pada akhirnya mereka terus melanjutkan perdebatannya dan baiklah, sudah cukup kita mendengarnya ya. Mereka terlalu toxic, bahaya.

Mari, kita beralih pada Reina.

•••

Aku kesal dengan Mawar dan Mona yang selalu berdebat, itu benar-benar membuat telingaku sakit mendengarnya. Mereka tidak ada yang mau mengalah.

Aku pergi menuju tempat duduk disekitar taman kecil dekat parkiran Geng Anonymous. Aku suka berdekatan dengan alam, suasananya terasa sejuk dan nyaman waupun sebenarnya aku juga malas untuk pulang, dirumah benar-benar sepi. Nenekku masih sakit dan Mama juga harus merawatnya.

Ah sudah, lupakan saja.

Aku memakan roti yang tadi kubeli dikantin sambil membaca novel kesukaanku. Tak lama setelah itu, aku menyadari ada seseorang yang memerhatikanku dari dekat.

REINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang