»Seperti biasa saran dari aku, kalian baca sambil dengerin lagu ya. Mungkin feelnya bakal lebih dapet.
💜💜💜•••💜💜💜
"Satu hal yang paling aku sesali didunia ini, yaitu membiarkan kamu terus mengejar sedangkan aku terus berlari menjauh" -Reina.
Happy Reading♡♡♡
°
°
°Reyhan keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju balkon kamarnya, menatap senja yang begitu indah namun tak memancarkan kebahagiaan. Entah mengapa, semuanya menjadi hampa seperti diam diruangan kosong dan gelap.
Reyhan melirik kesamping dan betapa kagetnya dia bahwa disampingnya ada Reina. Ini begitu nyata, Reyhan menatapnya tak percaya. Apakah ini ilusi atau nyata? Reyhan sama sekali tidak tahu, sampai pada saat dimana ia mulai mengangkat tangannya dan hendak memegang wajah Reina, semuanya hilang dari pandangan Reyhan.
Ternyata itu hanya ilusi semata.
Reyhan mengacak-acak rambutnya frustasi, ia tak bisa berhenti memikirkan Reina. Padahal ia ingin kembali menatap wajah cantik itu, bercanda gurau dengan Reina, memeluk tubuh mungil yang hangat, menatap kedua bola mata yang teduh. Reyhan ingin semuanya kembali seperti dulu, ia ingin Reina kembali kesisinya.
Tapi kenyataannya begitu jauh untuk digapai lagi.
Ah, ia juga ingin marah, ia menahan rasa kecewa yang sudah siap meledak kapanpun dia mau. Reyhan terus berpikir kenapa Azka mengambil Reina? Apa benar Azka sungguh mengkhianatinya? Padahal Reyhan pikir Azka lah yang paling mengerti.
Sekarang semuanya begitu rumit.
Langit sudah hampir gelap, jadi ia memutuskan masuk kedalam. Duduk diranjangnya sambil melihat bingkai foto, menatapnya dalam-dalam.
Beberapa jam kemudian...
Tok...Tok...
Reyhan mengerutkan keningnya ketika ada yang mengetuk pintunya. Siapa lagi? Bukankah semenit yang lalu kakaknya sudah ia suruh pergi?
"Reyhan!" panggil Davin dari balik pintu.
Reyhan menghela nafas.
"Apa?" tanyanya setelah membuka pintu.
"Ada temen lo" jawab Davin.
"Siapa?"
"Azka"
Reyhan sempat kesal mendengar nama itu, lalu ia mulai bingung. Untuk apa dia kesini?
Akhirnya Reyhan turun kebawah tanpa mengucapkan apapun kepada kakaknya, ia berjalan kedepan untuk menemui Azka lalu membuka pagar melihat seseorang datang kearahnya. Reyhan keluar berjalan menuju Azka yang sudah menunggunya.
Azka menatap Reyhan iba setelah dia tepat ada dihadapannya, ia merasa sahabatnya sudah benar-benar berbeda mulai dari penampilan hingga aura yang begitu asing namun, walaupun begitu Azka tetap tidak bisa menyembunyikkan amarahnya. Amarah yang ia tahan sejak tahu bahwa Reina selalu sakit karena dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
REINA
Teen FictionReina Feby Anasthasya gadis pintar, cantik, manis, nan ramah namun menyimpan luka yang mendalam karena masa lalunya Reyhan Alvin Orlando, seorang cowo yang memiliki segalanya. Harta kekayaan, wajah tampan, otak cerdas dimiliki oleh reyhan namun ia...