[01] : Perjodohan?

2.8K 129 13
                                    

🌸🌸🌸

"APA?! DIJODOHIN?!" Pekikan gadis yang shock setelah mendengar dirinya akan dijodohkan. Sebuah pernyataan dari Sang kepala keluarga. "Papa bercanda, kan?" tanya gadis itu lagi.

Ani Dwi Septyani. Namanya unik, berawal dari Ani, dan berakhir dengan Ani.

Oh Ani, gadis yang baru saja lulus dari masa SMA setengah tahun yang lalu. Sekarang umurnya 18 berjalan ke 19 tahun. Gadis ceria yang murah senyum, baik hati, cantik, pintar, solehah---eh, nggak juga sih. Tapi, Ani ini bisa dibilang is the best.

Namun, setiap kelebihan pasti ada kekurangan. Dan kekurangan Ani itu adalah ...............



































Sebagai perempuan, Ani adalah gadis yang terlalu banyak tingkah. Ya. Sebutannya adalah gadis bar-bar. Dia juga bucin-nya oppa-oppa Korea.

Apa ya namanya ... bities? Kalau tidak salah. Dan dia juga ngaku-ngaku jadi istrinya orang yang bernama Taehyung gitu. Ah, sudahlah! Pokok Ani bucin-nya oppa-oppa Korea yang segar dipandang mata.

Iya.

Balik lagi ke Ani. Sekarang Ani sedang makan malam bersama keluarga kecilnya di ruang makan. Suasana hati Ani yang awalnya adem ayem, sekarang menjadi hareudang setelah mendengar dirinya akan dijodohkan. Jantungnya berdegup melebihi tempo. Ani merasa gelisah.

Tentu saja! Pernyataan Papa terlalu mempertaruhkan masa depannya. Ani tidak siap untuk menikah. Usianya juga masih terlalu muda. Mengurus dirinya sendiri saja tidak bisa, bagaimana Ani bisa mengurus rumah tangga?

Bisa dibilang, Ani sangat belum siap untuk menikah. Dia belum matang. Ya, dia juga masih labil. Cintanya saja masih cinta monyet pada Taehyung yang dicap sebagai kekasihnya itu. Lebih tepatnya kekasih khayalan.


Dasar.

"Ani nggak bisa, Pa. Ani nggak siap buat menikah. Kenapa harus Ani dulu yang menikah, sih? kenapa bukan bang Aldhi aja yang duluan? Ani masih mau lanjut kuliah, loh, Pa."

Ani merengek. Dia memohon untuk tidak dijodohkan secepat ini. Ani benar-benar merasa belum siap.

"Ma ..." Setelah melihat Papanya tidak bereaksi, Ani berpaling ke arah Mamanya. "Bantuin Ani bilang ke Papa, dong."

Namun, Adelia menghela napas sambil menatap sayu anak bungsunya itu.

"Sayang, ini keputusan Papa, dan itu mutlak. Kamu nurut aja, ya," kata Adelia lembut.

Ani menoleh ke arah Angga dengan mata yang berkaca-kaca. "Pa, Ani mohon, Ani belom mau menikah. Lagian, Ani juga nggak kenal sama calon laki-lakinya. Gimana kalau Ani nggak bahagia sama laki-laki itu? Pa ... Ani mohon, batalkan perjodohannya, ya." Ani memohon melas.

Angga menatap anak gadis tunggalnya itu. Angga memang tersentil hatinya setelah melihat dua mata cantik anaknya hendak menangis. Bapak mana yang mau melihat anak gadisnya menangis sedih? Tidak ada. Tapi, Angga juga sudah berjanji pada keluarga laki-laki, maka dengan tegas Angga menjawab, "Nak, kamu terima saja perjodohan ini. Papa yakin, hidup kamu pasti akan bahagia sama calon suami kamu nanti."

KOMITMEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang