Jangan lupa vote sama komentarnya, yah ... karena dukungan dan komentar kalian itu sangat berarti untukku.
.
.
.Happy Reading ♡
Setelah kemarin Angga tahu Ani bersedia menerima perjodohan, besok malam-nya keluarga dari pihak laki-laki pun datang. Ani yang baru pulang dari masjid setelah sholat maghrib, dia merasa terkejut saat di rumah ada tamu. Apalagi yang datang adalah calon mertuanya. Serius?
Gadis itu sekarang duduk berjejer di sofa yang sama dengan Adelia. Ani merasa susana saat ini sangat canggung. Ani merasa tidak nyaman. Kedua keluarga juga malah asyik ngobrol sendiri. Angga ngobrol sama Agam, sedangkan Adelia asyik ngobrol sama Amel.
Lantas, Ani sama siapa?
Oh, iya!
Angga dan Adelia adalah orang tua Ani. Sedangkan Agam dan Amel adalah orang tua dari pihak laki-laki. Ani merasa sangat tidak nyaman saat tak dihiraukan seperti ini. Seperti Ani ada, tetapi tidak dianggap. Di tengah susana Ani yang canggung, tiba-tiba saja datang lah satu tamu lagi.
"Assalamualaikum," salam tamu itu.
Semua yang ada di ruang tamu menoleh ke arah sumber suara. Termasuk Ani juga menoleh. Saat itu juga kedua bola cokelat mata Ani melotot tidak percaya. Dia shock dengan sosok tamu yang baru saja datang. Keningnya mengernyit bingung. Dalam hati Ani bertanya-tanya, Ehh tunggu deh, dia kan ... Ani mencoba mengingat sesuatu.
"Wa'alaikumsalam, akhirnya sampai juga kamu," sahut Agam menjawab salam dari tamu baru.
Ani menoleh ke arah Agam sekilas, lalu kembali menatap tamu yang baru datang. Tamu itu melangkah ke arah keluarga, dan sosok itu sempat menyalami tangan kedua orang tua Ani dengan sopan. Setelah itu duduk di samping kiri Agam.
Agam tersenyum ke arah Ani.
"Nak, kenalin, ini Azib, dia anak kami satu-satunya," ujar Agam memperkenalkan Azib.
Azib menatap ke arah Ani sekilas, tanpa tersenyum. Wajahnya terlihat datar. Sedangkan Ani masih diam melongo. Gadis itu benar-benar merasa tidak percaya.
Apakah ini kebetulan atau takdir?
Ya ampun! jangan bilang kalau ...
"Azib adalah calon suami kamu, nak Ani," ujar Agam lagi. Pria itu mengatakan dengan nada serius tapi ramah.
Angga mengimbuhi. "Benar, nak. Dia Azib, anak teman yang Papa ceritakan ke kamu. Azib akan menjadi calon suami buat kamu." Angga ikut menjelaskan.
Kedua Bapak itu tersenyum bahagia, tapi di sisi lain hati Ani meringis pedih.
Ya ampun! kenapa bisa jadi seperti ini?!
Oh, Azib? Serius?
Azib yang itu?!
Perlu diketahui jika Azib adalah nama laki-laki yang pernah populer di sekolah Ani, lebih tepatnya saat masa putih abu-abu.
Perempuan mana yang tidak mengenal Azib? Azib itu ganteng, pintar, sholeh, pintar qira'at, subhanallah ... Azib sungguh idamannya para gadis solehah.
Bagi Ani, Azib itu terlalu sempurna untuknya. Sungguh. Ani hanya sebatas kaleng-kaleng. Azib terlalu Sholeh untuk Ani yang bar-bar. Sungguh. Azib terlalu bucin dengan ibadah. Sedangkan Ani, dia itu gadis fangirl yang bucin ke oppa-oppa Korea. Yang katanya Bities itu, loh. Siapa sih ... eng ... Taehyung? Pokok yang seperti itu lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMITMEN ✔
Teen FictionSeperti pepatah yang mengatakan, "Tak kenal maka tak sayang." Hubungan pernikahan yang di dasari hanya dengan komitmen, dan bermodal perjodohan. Apakah hubungan itu akan langgeng? Jangan kira setelah menikah, semua akan terasa lebih mudah. Apalagi...