[34] : Cinta tidak butuh alasan

438 41 3
                                    

Kali ini mungkin episodenya akan panjang, tapi kalian jangan bosan bacanya yahh❤ soalnya cerita ini mau tamat.
.
.
.
Happy Reading♡

Sekarang adalah hari ke empat Ani dan Azib berada di Negara orang lain. Kemarin, karena cuaca bertambah dingin, Azib meminta untuk segera kembali ke hotel. Padahal Ani masih ingin naik ke puncak menara Namsan Tower. Tapi Azib tidak ingin jika Ani terkena demam lagi. Mereka sempat berdebat kecil, hingga perdebatan itu dimenangkan oleh Azib.

Dan sesampainya di hotel, Azib segera menyuruh Ani untuk mandi dengan air hangat. Dia tahu, pasti istrinya itu belum mandi seharian. Kemudian Azib pergi sebentar, ia membelikan makanan untuk istrinya. Azib peka kalau Ani pasti lapar.

Setelah Ani selesai dengan mandinya, gadis itu justru langsung tertidur pulas. Dia terlalu lelah karena sudah pergi jalan-jalan seharian. Bersamaan dengan waktu Azib kembali, gadis itu sudah pergi ke pulau kapuk. Azib ingin membangunkan, tapi tidak tega saat melihat wajah lelah istrinya. Hingga akhirnya makanan yang Azib beli pun dia habiskan sendiri.

"Bukannya hari ini kamu udah ada janji sama temen kamu?" vokal Ani terlontarkan kepada Azib.

Pagi ini, pasangan suami-istri muda itu sudah berada di tempat yang sama saat Azib menyatakan perasaan kepada Ani. Tapi apa kemarin Azib berkata dengan jujur? Kenapa Ani masih ragu?

"Iya, memang," jawab aki-laki yang sedang menggandeng tangan kiri Ani.

"Terus, kenapa sekarang kamu malah ngajak aku pergi jalan-jalan ke sini lagi?" tanya Ani heran.

"Soalnya janji itu sudah terlaksana kemarin."

Setelah menaiki lift, mereka berdua sudah berada di puncak menara Namsan Tower. Sebuah keinginan Ani yang sempat tertunda kemarin. Mereka berjalan beriringan sambil bergandengan tangan. Hal itu Azib lah yang memulai, dan Ani tidak mempermasalahkan.

"Oh ... tapi maksud dari temen kamu kemarin itu Hana, kan?" Tanpa menoleh, Ani menebak dengan asal.

"Iya."

Sudah Ani duga. Siapa lagi kalau bukan Hana? Alasan Azib datang ke Negara Korea juga karena Hana, kan?

Hingga langkah mereka berhenti di depan pagar yang terpenuhi dengan banyak gembok.

"Ini namanya gembok cinta." Ani menjelaskan, padahal tidak ada yang tanya.

"Saya tahu."

"Pemandangan di sini bagus, yah."

Azib mengangguk. "Iya," balasnya.

Ah, kenapa mereka berdua jadi canggung begini?

"Eum ... kemarin gimana?" Ani menoleh, dia mendongak, menatap wajah suaminya yang ternyata ikut menoleh dan balas menatapnya.

"Apanya yang gimana?"

"Itu ... sama Hana."

Azib sebenarnya bingung dengan pertanyaan Ani, tapi dia masih memasang wajah calmnya.

"Kami hanya mengobrol sebentar." Azib membalas.

"Ngobrol soal apa?"

Kenapa Ani jadi penasaran?

"Tentang perasaan saya ke dia," jawab Azib calm.

"Oh ..." Sambil manggut-manggut, Ani menoleh kembali pada pemandangan yang ada di bawah menara.

KOMITMEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang