[37] : Bahagia pada masanya

752 37 3
                                    

Hei, ini sedikit 17+. Bagi yang tidak berkecukupan umur, atau nggak suka, skip saja.

Warning, tapi masih aman. 😂

🌸🌸🌸

Ani sudah lulus dari perkuliahan sekitar 6 bulan yang lalu. Setelah lulus dari perkuliahan, semua teman fangirl Ani benar-benar menghadapi kehidupan dunia nyata. Mereka berpencar dan sibuk dengan kehidupan masing-masing, termasuk Ani yang sudah menikah lebih dulu dari mereka. Dan Lilis yang menyusul 1 tahun lalu. Iya, entah bagaimana ceritanya, tapi Lilis sudah menikah 1 tahun lalu dengan salah satu Dosennya sendiri, Pak Fikri.

Wulan juga baru saja bertunangan dengan pacarnya sekitar 3 bulan yang lalu, dan mungkin hubungan mereka akan berlanjut lebih serius setelah Yubi--kekasih Wulan--sudah mapan dan siap meminang Wulan. Aminkan saja.

Sedangkan kedua sahabat Ani yang lainnya masih fokus pada karier mereka. Ina sudah memiliki butik kecil yang dia bangun dengan usahanya sendiri. Gadis itu bercita-cita menjadi desainer, tapi semua butuh proses, kan. Yang Ina awali dengan membuka toko kecil sendiri dan akan dia kembangkan. Ina juga sedang mencoba ikut berbagai lomba merancang busana yang diadakan minggu depan, dan jika ia behasil, ia akan pergi ke luar Negeri untuk memenangkan kejuaraan, dan tentu saja sebagai penambah ilmu dan pengalaman untuknya.

Dan untuk Ningsih, gadis yang terkenal paling muda itu sudah pergi ke luar Negeri minggu lalu untuk traveling, karena itu adalah salah satu hobinya juga. Yang entah sejak kapan dan bagaimana ceritanya, gadis itu sekarang sudah menjadi youtuber soal dunia travel.

Ah, begitulah. Mereka yang selalu mengagumi sosok idol Korea, sekarang tidak ada waktu untuk hal itu. Mereka sudah disibukkan dengan kehidupan nyata di dunia nyata. Semakin bertambahnya usia, mereka semakin tidak ada waktu untuk larut dalam dunia khayalan. Mereka telah tumbuh semakin dewasa, baik pemikiran maupun fisik.

Ani sudah berusia 23 tahun sekitar 1 bulan yang lalu, dan Azib berjalan menuju 24 tahun di tahun depan. Lebih tepatnya 4 bulan mendatang. Tidak terasa jika sudah 5 tahun hubungan pernikahan mereka. Pernikahan yang bermodal perjodohan, dan diawali dengan komitmen, lalu berujung cinta. Meski tidak mudah menikah di usia muda, tapi mereka berdua dapat menjalaninya. Meski tidak semulus harapan, dan tentu saja dalam pernikahan selalu ada lika-liku yang entah apa itu dikehidupan mendatang.

"Kamu sudah siap?" Azib bertanya pada Sang istri. "Ani, tidak perlu tegang begitu. Kamu hanya perlu mengikuti prosedurnya saja."

Malam ini Ani dan Azib sudah duduk berjejer di sisi ranjang. Dengan jarak hanya 30 senti penggaris butterfly.

Ani mengangguk, dia merasa gugup. "Aku takut, Zib."

"Bukankah ini keingananmu?"

"Gimana kalau nggak berhasil?"

"Kita sudah bicarakan ini sebelumnya."

"Tapi aku takut ..."

"Semua ada prosesnya, sayang."

Ani tersipu dengan panggilan itu. Karena jarang sekali Azib memanggilnya dengan embel-embel begitu.

"Pasti rasanya sakit."

Azib bergerak, tangan kanannya menyisipkan rambut Ani ke belakang telinga kiri gadis itu. Karena Ani berada di sisi kiri tempat Azib.

"Jangan berpikir yang negatif, berpikir yang positif lebih baik. Setidaknya, kita sudah usaha, kan?" ujar Azib menenangkan Sang istri.

"Tapi kalau ini sampai gagal, bukan cuma aku yang kecewa, tapi keluarga kita juga."

"Ani--"

"Aku nggak bisa bayangin kalau aku sampai gagal jadi dokter, apa kata keluarga kita? padahal, kamu udah susah payah belain aku di depan keluarga biar bisa jadi dokter, dan ini alasan kita buat nunda--em ..." Ani menggantung ucapannya. Dia mengalihkan pandangan ke arah lain untuk menutupi rona di wajahnya.

KOMITMEN ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang