Aku nggak pernah kasih pembaca chapter bonus, tapi untuk cerita ini berbeda. Aku kasih chapter bonus agar kalian lega dengan yang namanya Happy Ending ♡
Happy Reading♡
.
.
.
🌸🌸🌸1 November adalah hari pernikahan Ani dan Azib. Dan untuk kali ini adalah perayaan yang ke 13 tahun pernikahan mereka. Tidak terasa jika waktu berlalu begitu cepat.
Banyak hal yang sudah terjadi. Kabarnya, Aldhi sudah menikah, dan sudah memiliki satu anak perempuan yang berbeda satu tahun lebih tua dari anak perempuan Ani dan Azib.
Kalian pasti bingung soal perbedaan umur anak Ani dan Aldhi, ya? Padahal, saat Ani dikabarkan hamil, Aldhi masih belum menikah, atau bahkan menemukan dambaan hati. Saat itu, Aldhi menikah setelah Ani melahirkan.
Hei! ketahuilah, Ani dan Azib memiliki 2 anak.
Adib Alim Aminullah Chandrawinata. Nama anak pertama. Bocah laki-laki yang baru saja menginjak umur 7 tahun di bulan lalu. Dia lahir satu bulan lebih awal dari bulan kelahiran ibunya--Ani. Anak itu wajah dan sifatnya sangat menurun dari Ayahnya. Dingin pada setiap anak gadis lainnya, tapi tidak terlalu dingin terhadap adik perempuannya. Adib tipe penyayang dengan caranya.
Airani Putri Chandrawinata. Nama malaikat kecil yang manis, cantik, ceria. Karena keceriaan dan kecantikannya, dia dijuluki sebagai malaikat bidadari. Wajah dan sifatnya lebih banyak menurun dari Ani. Bocah perempuan itu sangat murah senyum dan friendly sekali. Anak perempuan lahir saat anak laki-laki berusia 2 tahun.
Sudah seperti pepatah yang mengatakan : Buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Artinya : Sifat anak tidak jauh berbeda dari Ayah dan Ibunya.
"Ani." Adalah panggilan dari Sang suami tercinta. "Selamat hari jadi penikahan," ujar Azib dengan nada penuh sayang.
Azib sudah merencanakan semuanya. Malam ini, saat istrinya baru pulang dari kerja--pulang sendiri karena Azib tidak menjemput dengan alasan ada rapat penting, padahal, itu hanya alasan semata untuk rencana kejutannya.
"Ka ... kamu yang nyiapin semua ini?"
Ani yang masih di ambang pintu, tentu saja dia terkejut saat Azib sudah berdiri di balik pintu rumah dengan kue ulang tahun. Ani bahkan sempat terkagum melihat dekorasi ruang tamu rumahnya.
Siapa lagi yang mendekorasi kalau bukan Azib?
"Tentu saja, menurutmu siapa lagi?"
Ani melangkah dengan ekspresi terharunya. "Aku pikir kamu lupa!"
Karena pagi tadi, Azib sempat mencueki Ani dengan alasan sangat sibuk---kerja--untuk hari ini.
"Mana ada! itu hanya rencanaku," balas Azib. "Aduh!" Dia mengaduh saat jemari tangan Ani mencubit samping perutnya.
"Dasar!" desis Ani.
"Kenapa aku dicubit?"
"Karena tadi pagi kamu udah cuekin aku!"
"Jangan marah, dong ... kan aku tidak lupa."
Mendengar hal itu, Ani mengerucutkan bibirnya. Dia senang, tapi juga masih kesal dengan sifat Azib tadi pagi. Kalian pasti mengerti jika sifat cuek Azib sangat menjengkelkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KOMITMEN ✔
Teen FictionSeperti pepatah yang mengatakan, "Tak kenal maka tak sayang." Hubungan pernikahan yang di dasari hanya dengan komitmen, dan bermodal perjodohan. Apakah hubungan itu akan langgeng? Jangan kira setelah menikah, semua akan terasa lebih mudah. Apalagi...