Tiga

371 42 15
                                    



Happy reading

₩₩₩

(Alur cerita maju mundur syantik)

SMA Padamu Negeri

"Zoya.. tunggu..!!" Teriakan Hera menghentikan langkahnya saat menuju parkiran.

Hera yang berlari bersama Risma berhenti setelah sampai didepan orang yang mereka panggil. Keduanya menarik dan membuang nafas yang tak beraturan agar kembali normal.

"Ada apaan sih, koq kalian lari2 gitu.?" Zoya mencari tau.

"Gini Zoy, tadi kita denger kalo ternyata kak Dimas itu udah punya pacar." Jelas Risma panik.

"Terus kenapa kalo dia udah punya pacar.??" Polos Zoya.

Hera dan Risma saling pandang. 'Apa maksudnya nanya kayak gitu.?'

"Loe gak sedih atau patah hati gitu Zoy.??" Selidik Hera dengan menyatukan alisnya.

Sedangkan si narasumber menggeleng ringan, membuat kedua temannya saling pandang untuk yang kedua kali.

"Karna gue percaya. Jodoh takkan kemana.. Bila Tuhan menakdirkan pasti diberi jalan..."

Zoya bersenandung sambil membuka pintu mobil dan siap untuk masuk. Akan tetapi sebelum itu, Zoya menoleh pada kedua sahabatnya.

"Baru pacaran kan.?? Tapi gue yakin suatu saat gue yang bakal jadi 'Nyonya Anggara'." Tukasnya penuh percaya diri membuat Hera dan Risma melongo.

Sementara Zoya tersenyum lebar. Namun setelah sepersekian detik, sebuah suara memudarkan senyum itu.

"ITU GAK AKAN PERNAH TERJADI."

Suara yang tentunya sangat Zoya kenal. Kedua bola matanya berrotasi sebelum menghadapi orang itu. Ia kembali menutup pintu mobil.

Greb

Sementara dua temannya memandang takjub makhluk terindah Tuhan yang satu itu.

"Bentar Pak." Zoya memberi isyarat pada supirnya.

Matanya menatap tajam kearah sipemuda yang sudah berdiri dihadapannya. Tubuh yang lebih tinggi darinya itu membuat Zoya sedikit mendongak ketika menatapnya.

"Apa maksud loe ngomong kayak gitu.?!" Sinisnya.

"Gak ada maksud." Jawabnya datar dengan melipat kedua tangan kedepan.

"Gak ada maksud, tapi ucapan loe nunjukin kalo loe gak akan biarin gue berhasil."

Pemuda itu hanya tersenyum membuat hati dua siswi yang menyaksikannya meleleh.

"Cerdas." Pujinya.

Zoya semakin menatapnya tajam.

"Jadi bener, kalo loe bakal bikin gue gagal buat mencapai itu.??"

"Bisa jadi." Jawabnya sambil mengacak rambut indah milik Zoya, lalu pergi.

That Is NOT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang