Happy Reading ♡₩₩₩₩
Vino dan Zoya berjalan meninggalkan tempat kejadian menuju mobil mereka untuk segera pulang. Baik Vino maupun Zoya sama2 tak menyadari kehadiran seseorang yang menyelinap dibelakang tubuh Vino. Apalagi Zoya yang menuju pintu bagian depan sebelah kemudi. Barulah saat Vino hendak membuka pintu bagian kemudi, Ia langsung meluncurkan aksinya.
Jleb..!
Tubuh Vino membungkuk kedepan seketika karena benda tajam yang tiba2 menembus kedalam kulit tubuhnya dibagian belakang. Vino mencoba sekuat tenaga agar tidak mengerang dan berusaha melawan. Akan tetapi belum sempat tubuhnya berbalik, dengan cepat pelaku menarik lalu menusukkannya lagi dibagian yang sama.
Jleb..!
Dua tusukan ditempat yang sama membuat tubuh Vino terasa kaku seketika. Ia tidak bisa melawan sama sekali, kecuali memegangi benda yang masih melekat dan penuh dengan cairan kental berwarna merah. Ia benar2 lemah sekarang.
"Mampus loe..!"_Gumam seseorang diseberang sana.
"Arghh..!!" Erangan Vino membuat Zoya menoleh kearahnya dan kembali menutup pintu."Vinoo...!!" Pekik Zoya seraya berlari menghampiri tubuh yang sudah terduduk disamping mobil.
Dengan tenaga yang tersisa, Vino mencabut benda tersebut disaksikan langsung oleh Zoya. Seketika iti juga cairan merah kental mengalir deras dari tubuhnya. Melihat kondisi miris bodyguardnya didepan mata membuat Zoya merasa ada sesuatu yang menusuk kedalam jantungnya.
'Ya ampun.. rasanya gue ikut sakit gini yaa liatnya.' Lirih batin Zoya.
Sementara si penyerang tadi sudah menghilang entah kemana setelah melakukan penyerangan tanpa ampun.
"Gue kejar dia ya Vin, loe tunggu sini." Belum sempat Zoya beranjak untuk mengejar pelaku, Vino lebih dulu mencegahnya.
"Biarin.. aja.. Zoy.. Mending.. loe bantu.. gue.." pintanya dengan suara tersendat2 menahan sakit dibagian pinggangnya.
"Oh oke kalo gitu, Vin.. loe bertahan ya,, ayo sini gue bantu berdiri." ujar Zoya.
"I iya."
Zoya berjongkok menyesuaikan posisi Vino dan merangkulnya. Sementara satu tangan Vino berpegangan pada bahu Zoya. Meski harus berjalan dengan tertatih, namun akhirnya Zoya berhasil mendudukkan Vino dikursi sebelah kemudi.
Dalam perjalanan menuju Rumah sakit Zoya terus saja meringis melihat Vino yang berkali2 mengerang kesakitan. Ia berusaha fokus mengemudikan mobil agar bisa segera membawa Vino dan mendapat pertolongan secepatnya.
Syal yang Ia gunakan untuk menyumbat luka Vino yang cukup dalam sudah basah karena banyaknya darah yang keluar. Tak ada pembicaraan apapun didalam mobil itu, selain erangan Vino dan suara Zoya yang berusaha menguatkan pemuda itu.
'Kenapa gue sekhawatir ini ya sama Vino..? Apa karena gue begitu percaya sama dia sebagai penjaga gue, jadi gue ngrasa gak siap kalo sampe dia kenapa2..?'
Tanpa sadar, butiran bening perlahan meluncur bebas dan membasahi pipi mulusnya. Dengan mata yang semakin buram, Vino masih mampu melihat bagaimana ekspresi gadis disebelahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Is NOT LOVE
Action19 September 2019 #1 Jirralova #2 Jirralovers "Gue gak terobsesi. Gue cin... "Itu bukan Cinta, Zoya.! Gue tegasin ke loe. Itu Bukan Cinta.!" Zoya membelalakkan mata mendengar bentakan Vino dikalimat itu. Vino melepas dekapannya sehingga Zoya terbeba...