Happy Reading ♡₩₩₩
Pemuda itu memindahkan gadis yang tidur menelungkup ditepi brankar keatas sofa. Dengan hati2 Ia menyelimuti tubuh yang sudah terlelap agar tidak terusik.
Waktu sudah menunjukkan tengah malam. Akan tetapi masih belum ada tanda2 Mario untuk sadar.
Cklek.!
"Kamu belum tidur nak.?" Tanya wanita paruh baya yang baru masuk.
"Belum Bu.." sahutnya.
"Zoya sudah tidur rupanya." Dewi bergumam sambil memandangi wajah polos gadis itu.
"Kamu harus selalu jaga dia Vino. Sepertinya dia gadis yang lemah. Mamanya sudah tiada, dan sekarang Papanya masih berjuang untuk hidup. Ibu iba melihat kondisinya seperti ini." Ujarnya.
"Ibu ingin aku melindunginya.??" Tanya Vino.
Dewi mengangguk pasti.
"Tentu saja. Karena hanya kamu yang selama ini berada didekatnya. Ibu harap kamu masih bersedia melakukan tugas itu, walau Pak Mario sedang sakit. Kamu masih mau melakukan tanggung jawab itu kan.??" Dewi berusaha meyakinkan putranya.
"Hal itu sudah pasti kulakukan Bu." Vino menjawab dengan pasti.
Pandangannya beralih pada sosok yang terbaring lemah dengan selang dihidung dan tangannya.
"Karena beliau Ibu sekarang bisa sembuh. Semua kebaikan yang beliau berikan selama ini, pasti akan kubayar lunas."
Vino kembali menatap dalam wajah Ibunya.
"Ibu.. kau adalah satu2nya harta untukku dan juga separuh hidupku. Karena bantuan Pak Mario, sekarang aku bisa mencurahkan segala keluh kesahku padamu seperti dulu lagi."
Vino memeluk tubuh sang Ibu yang berlinang air mata dan kembali berkata.
"Akan ku pastikan hutangku yang begitu besar pada beliau akan kulunasi."
_______Dewi sudah terlelap dengan posisi duduk disebelah Zoya yang terbaring. Sementara Vino masih terjaga. Ia berniat untuk menjaga keamanan Mario dan Zoya.
Disisi lain...
"Tunggu mereka terlelap, baru kita lakukan rencana." Ujarnya memberi aba2 dengan suara berbisik.
Anak buahnya hanya mengangguk patuh atas perintahnya.
"Hei..! Sembunyi, dia keluar dari ruangan.!" Perintahnya saat melihat Vino keluar.
________
Pemuda diseberang sana mengedarkan pandangan ke segala penjuru. Mulai dari lorong, sampai dengan sekitar taman rumah sakit. Vino yakin, orang yang menjahati Mario pasti masih mengincarnya saat ini. Karena kondisinya yang masih memiliki kemungkinan untuk bisa pulih.
Tiba2 ia merasakan sebuah tangan menyentuh bahunya. Vino menoleh dengan cepat dan menangkap tangan orang itu. Tubuh keduanya tak berjarak karena tarikan tangan Vino.
"Hai.. maaf, mengejutkanmu." ujarnya dengan senyum mengembang.
Vino merasakan desiran aneh. Iapun segera melepas tangan itu setelah tau siapa pemiliknya dan membalikkan badannya kearah lain.
"Oh.. harusnya gue yang minta maaf Zoy, gue gak tau kalo itu loe."
"Loe belum tidur.??" Tanya Zoya.

KAMU SEDANG MEMBACA
That Is NOT LOVE
Action19 September 2019 #1 Jirralova #2 Jirralovers "Gue gak terobsesi. Gue cin... "Itu bukan Cinta, Zoya.! Gue tegasin ke loe. Itu Bukan Cinta.!" Zoya membelalakkan mata mendengar bentakan Vino dikalimat itu. Vino melepas dekapannya sehingga Zoya terbeba...