Happy Reading♡₩₩₩
"Whuaahhh alhamdulillah den Vino kembali.." sambut Bi Tari saat Zoya pulang bersama Vino.
Wanita paruh baya itu terlihat bahagia dengan kedatangan pemuda tampan dihadapannya.
"Mari den mari masuk.." bi Tari menarik lengan Vino agar ikut masuk kedalam, akan tetapi ditepis oleh Zoya.
"Eh, Bibi ngapain pegang2..? Mmm.. Mending bibi buatin minum aja buat saya sama Vino." Ujar Zoya.
"Ooh, baik non. Saya permisi kebelakang dulu." Pamit Bi Tari dibalas dengan anggukan.
"E.ehmm.." zoya menoleh kearah pemuda yang berdehem disampingnya.
"Kenapa loe..? Haus ya..? Sabar, lagi dibuatin minum." Ujar Zoya dengan nada cueknya.
Vino hanya manggut2 mendengarnya.
Zoya memalingkan wajah dan mengela nafas kasar sebelum kembali bicara.
"Ee gue mau kekamar dulu, mau ganti baju sama ambil kotak obat. Loe tunggu aja sini, ya.?" Titahnya masih dengan gaya yang sama.
Tapi sebelum pergi, Vino mencekal tangan Zoya.
"Tunggu."
"Kenapa.??" Tanya Zoya yang tiba2 merasa aneh saat mata mereka bertemu.
"Kalo gue pegang tangan loe, boleh..??" Bisik Vino tepat ditelinga Zoya dan membuat siempu merinding.
Tak mau berlama2, Zoya menepis keras tangan kokoh milik Vino dan memperingatkan.
"Ehh jangan GeeR ya jadi orang.. Cuma gara2 tadi loe jadi mikir yang macem2. Awas loe..!?"
"Oh ya.?? Tapi gue gak mikir macem2. Kan gue cuma nanya, kalo gue megang tangan loe boleh gak.?" Jawab Vino santai.
"Biasanya juga loe gak pernah ijin. Ngikutin gue, ngatur2 gue, sama ngacak rambut gue. Lah ini, buat megang tangan pake ijin. Dasar aneh.." Cerocos Zoya mengabsen satu-persatu tingkah pemuda dihadapannya dan diakhiri cibiran.
"Oohh, jadi gue gak usah ijin kalo mau ngapa2in loe.?" Ujar Vino dengan melipat kedua tangan didada.
"Dihh lo loe apaan sih.?? Loe kira gu gue cewek apaan.?" Zoya tergagap tanpa sebab.
"Emang menurut loe, gue cowok apaan.?" Balas Vino.
Zoya bungkam.
"Gue lakuin semua itu karena tugas dari Mendiang bokap loe, kecuali..." Vino menggantung kalimatnya dan membuat Zoya menunggu kata selanjutnya.
"Ngacak rambut." Tambah Vino sambil mengacak rambut Zoya dan pergi kekamarnya-kamar Tamu.
"Iihh.. dasar nyebelin loe..!" Teriak Zoya.
______
Didalam kamarnya, Vino tersenyum puas.
"Akhirnya gue bisa bikin loe kesel lagi." Gumamnya.
Kalau Vino boleh jujur, sebenarnya saat mengerem mobil secara mendadak tadi Ia sengaja membenturkan kepala pada stir. Dia ingin menguji apakah ada kekhawatiran diwajah Zoya atau tidak. Yaa, meskipun harus melukai diri sendiri, ia tidak merasa menyesal. Karena ia sudah tau jawabannya.
Vino memegang dahinya yang terluka.
"Aw.. sakit juga." Rintihnya.
Tapi waktu Zoya mengkhawatirkan dirinya, rasa sakit itu belum terasa. Apa bener itu karena adanya dia, atau dia yang terbawa perasaan(?). Perang batin dalam diri Vino terjadi.
![](https://img.wattpad.com/cover/200794727-288-k36066.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
That Is NOT LOVE
Ação19 September 2019 #1 Jirralova #2 Jirralovers "Gue gak terobsesi. Gue cin... "Itu bukan Cinta, Zoya.! Gue tegasin ke loe. Itu Bukan Cinta.!" Zoya membelalakkan mata mendengar bentakan Vino dikalimat itu. Vino melepas dekapannya sehingga Zoya terbeba...