TigaBelas

223 34 54
                                    


Tuh yang difoto itu penjahat karismatik nya ^^

Happy Reading ♡

₩₩₩

"Non Yaya gak salah apa2 koq.. Alloh cuma ingin menguji Non agar lebih berhati2 sekarang."

Zoya menoleh menatap kearah Bi Tari.

"Kenapa Bibi ngomong kayak gitu..?"

Wanita paruh baya itu menunduk. Ia ingin mengatakan kebenaran yang selama ini terpendam. Akan tetapi keberaniannya menciut ketika Zoya menatapnya tajam seperti sekarang.

"Eee bukannya Tuan seringkali mengatakan hal itu sama Non.??"

Zoya mengangguk lemah. Ia membenarkan ucapan ARTnya. Karena memang selama ini, Almarhum Papanya selalu mengatakan agar dirinya berhati2.

Begitu banyak rahasia yang tak diketahui olehnya selama bertahun2. Termasuk fakta tentang kematian orang2 yang berada disekitar Zoya. Entah kapan rahasia itu terungkap dan siapa yang mengungkapnya. Semua hanya akan dijawab oleh sang penulis Takdir.

Dalam kurun waktu 2 bulan ini, sosok Dimas tak lagi menjadi bayang2 Zoya. Pemuda yang menjadi idola baginya itu seakan hilang ditelan bumi sejak kerjasama diantara mereka batal.

¤¤¤

Dilain sisi, ada sepasang kekasih yang menikmati hari mereka disebuah apartemen.

"Sekarang, saatnya gue kembali dalam kehidupan dia." Ujarnya dengan senyum smirk penuh pesona.

"Kamu beneran mau hancurin dia kan.??" Tanyanya dengan bergelayut manja dilengan sang kekasih.

"Tentu saja sayang.. Kenapa.? Koq muka kamu kayak gak suka gitu."

"Aku cuma takut, kalo rencana ini malah bikin hubungan kita yang udah lama jadi renggang."

Ia menaikkan satu alis dan menatap wajah gadisnya itu dengan heran.

"Koq gitu ngomongnya.. Kamu gak percaya sama aku.??"

"Tapi kan, aku baru aja balik keIndo. Masa udah ditinggal aja sih..?" Rengeknya.

"Gak ditinggal koq. Aku cuma ngejalanin rencana aja.. Lagian kalo misalkan ini berhasil, kan hasilnya buat kamu juga." Bujuknya.

"Eng.. iya deh. Maaf ya, aku cuma takut aja. Tapi gak papa koq, aku percaya sama kamu."

"Makasih ya sayangnya aku..^^" ujarnya tersenyum memeluk tubuh gadis itu.

Dalam hati, ia merasa sangat senang. Karena semua berjalan sesuai dengan rencananya.

"Akhirnya... Meskipun gue gagal buat ngabisin tuh bocah ingusan, tapi setidaknya gue berhasil bikin dia jauh dari Zoya. Yaahh.. walaupun gue harus nglenyapin Papanya dulu."

_____

_Flashback_

Mereka melihat pintu masih sedikit terbuka setelah keluarnya Zoya. Kemudian ia berbincang dengan Vino, saat itulah mereka memanfaatkan keadaan.

"Loe lempar sekarang juga tuh batu.! Cepetan.!" Instruksi Dimas.

"Baik bos." Anak buah itu melemparkan batu yang sudah ada ditangannya.

That Is NOT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang