Happy reading☆₩₩₩
Nia. Dia wanita paling setia yang pernah Dimas kenal. Apa yang harus Ia lakukan setelah mendengar kebenaran ini.??
______
Otak penjahat tengil sekarang dipenuhi dengan laporan dari Bima dan juga Tamma beberapa menit yang lalu itu. Mungkinkah Dimas harus bertindak lebih lanjut untuk menanganinya atau tidak.?
¤¤¤
"Ckk.."
Decakan itu keluar dari mulut Gadis cantik yang duduk diseberang mejanya karena sebal setelah mengetahui rencana sang bodyguard.
"Kenapa loe mesti rahasiain rencana sebesar ini dari gue sih Vin.? Loe kan bisa kasih tau gue diawal, biar gue gak marahin loe dan salah faham kayak gini.?" Keluhnya.
Sementara sang bodyguard menanggapinya dengan tersenyum miring. Ia tak menyangka gadis yang selama ini tak pernah mudah percaya berkata seperti itu sekarang. Vino ingin menguji seberapa keyakinan gadis itu akan kata2nya barusan.
"Loe yakin, kalo gue omongin soal ini loe bakal percaya dan berpihak kegue.??" Tanya Vino.
Seketika itu gadis bernama Zoya yang semula terlihet kesal menjadi terhenyak dengan pertanyaan sang bodyguard.
'Skakmat' batin Zoya merutuki dirinya sendiri.
Secara tidak langsung Vino sudah menembakkan pertanyaan sekaligus jawaban bagi dirinya. Maksudnya, sudah pasti Zoya menyadari bahwa jika Vino langsung menyampaikan rencana akan membuka kejahatan kejahatan Dimas, ia tak akan langsung percaya. Bodyguardnya itu sudah pasti hafal dengan sifat Zoya selama ini.
Karena seperti sebelum2nya, Zoya tak pernah mempercayai bodyguardnya itu jika belum melihat bukti nyatanya.
"Oh,, Okey.. jadi sekarang gue tau alasan loe gak langsung ngasih tau gue." Simpul Zoya setelah memikirkan semuanya.
"Sorry ya.. gue emang salah, karena selama ini gue selalu gak bisa percaya sama loe. Bahkan, gue sering nyakitin loe dengan kata2 gue yang.. mungkin bikin loe sama tante Dewi sakit hati.." sesal Zoya dengan nada suara semakin lirih.
Ia menundukkan kepalanya untuk menyembunyikan airmata yang mulai menetes tanpa bisa ia cegah.
'Kenapa gue selalu lemah dan gampang nangis sih,, tiap kali buat kesalahan sama Vino.?' Jeritnya dalam hati.
Sebagai laki2 yang baik, tentu saja Vino tidak tega menyaksikan hal semacam itu. Seorang gadis menangis dihadapannya, dan itu karena dirinya(?).
Apakah Vino berfikir berlebihan dalam hal ini.? Zoya kan bukan siapa2 baginya,, lalu kenapa Vino merasa begitu takut dan cemas melihatnya sedih seperti sekarang..?
Kayak gak baca part sebelumnya aja hhh._author.
Tentu saja Vino merasa seperti itu. Zoya adalah seseorang yang hampir setiap detik, menit, hari, bahkan tahun belakangan menjadi topik dan tujuan hidupnya. Seorang gadis belia yang dulunya hanya target yang harus Vino jaga. Dan kini, gadis itu sudah berada diusia matang dan siap menikah jika saja ia menerima lamaran pemuda2 itu.
Entah sudah berapa orang yang datang, dan ditolak oleh Zoya hanya karena bisnis yang tak ingin ia tinggalkan tapi gak author tulis dicb ini. Dan satu alasan utamanya, 'Zoya belum siap'. "Nunggu Vino"_kata author.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Is NOT LOVE
Aksi19 September 2019 #1 Jirralova #2 Jirralovers "Gue gak terobsesi. Gue cin... "Itu bukan Cinta, Zoya.! Gue tegasin ke loe. Itu Bukan Cinta.!" Zoya membelalakkan mata mendengar bentakan Vino dikalimat itu. Vino melepas dekapannya sehingga Zoya terbeba...