DuaPuluhDua

223 40 8
                                    

Hollaa ^^
Lagi2 aku balik dengan CB ini gaes..
Karena imajinasi masih main disini..
Cb lainnya tunggu lain waktu ya, maaf karena cb gak cuma satu ya gini deh hhh

Plis jangan bosan2 buat nunggu, Vote, sama koment oke. ^^

Happy Reading♡

₩₩₩

"Dasar gak becus kalian.! Bagaimana mungkin dia masih selamat.?? Yang gue minta itu dia mati..!" Tegasnya pada orang suruhan yang ia bayar.

"Maafin kita Bos, padahal kita udah pastiin senjata itu diolesi racun. Tapi gak tau kenapa dia masih bisa selamat."

"Gue gak minta penjelasan soal itu.! Yang gue minta loe habisi dia pake cara apapun.! Kalo gini caranya bisa2 gue gagal." Bentaknya.

"Maaf Bos.."

"Udah lupain, ntar gue kirim bayarannya abis ini. Tapi gue potong, karena tugas kalian gak bener. Ngerti..?!" Putusnya.

"Iya Bos."

Dengan perasaan kesal, ia memutus sambungan telefon.

"Nia.." gadis itu terkejut saat berbalik dan melihat Dimas dihadapannya tiba2.

'Semoga dia gak denger telfonan gue barusan..' jeritnya dalam hati.

Nia berusaha tersenyum menyambut kehadiran Dimas yang sempat membuat dirinya takut.

"Kamu ngapain disini..?? Dan barusan itu telfon dari siapa..?" Susah payah Nia menelan saliva sebelum menjawab.

"Ee.. ini tadi dari Mama, sayang. Katanya besok aku harus balik kesana.." bohongnya.

"Oh.. yaudah, ayo kita masuk kedalem. Katanya mau cari baju couple.." Ajak Dimas dan diangguki oleh Nia.

'Huffthh.. untung dia percaya.'

Nia, kekasih dari Dimas rupanya biang dari terlukanya Vino hari ini. Ia yang terlalu lama menahan kekesalan dengan berani mendahului langkah kekasihnya untuk menyerang Vino. Dan rencana itupun tak diketahui oleh Dimas. Yang Nia ingin dari semua itu adalah, agar Dimas tidak perlu bersusah payah menyusun strategi. Nia fikir dengan adanya hal itu, tugas Dimas akan semakin cepat dan mudah. Jadi ia tak perlu menunggu terlalu lama.

'Pokoknya malam ini juga, gue harus segera nglenyapin tuh cowok. Huh.! Gara2 mereka yang gak becus, gue jadi harus bertindak sendiri.' Batin Nia.

Disela kebersamaannya dengan Dimas, Nia terus memikirkan rencana terbaik untuk malam ini.

_____

Posisi Dimas sekarang ini berada ditampat agak jauh dari Nia yang sibuk memilih baju.

"Apa..?!! Gimana bisa ada yang nyerang mereka..?? Dan... apa loe bilang.? Vino celaka karena serangan itu.??" Bentaknya pada sipelapor dengan suara agak berbisik.

"Siapa yang lakuin ini.?? Apa mungkin ini ulah Nia.??" Tangan Dimas mengepal kuat.

Benar kan dugaan Dimas.??

Belum apa2 Nia bertindak semaunya. Dulu, ketika Dimas hendak melenyapkan targetnya juga begitu. Nia pernah ikut campur didalamnya. Memang, caranya tidak tercium oleh aparat polisi. Akan tetapi, Dimas jadi kesulitan melanjutkan penyerangan dengan cara apa. Hingga jalan akhirnyapun Dimas merubah rencana lagi. Itulah yang paling mengesalkan bagi seorang Dimas.

Dengan geram, Dimas berjalan kearah Nia yang tengah sibuk mencoba beberapa pakaian.

"Sini kamu..!" Perintahnya dengan menarik keras lengan mungil Nia.

That Is NOT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang