TujuhPuluhDelapan

232 39 10
                                    


Tadinya mau Up ntar malem,
Tapi.....

Up sekarang aja deh...
Heheee

Happy Reading...

₩₩₩

Zoya tampak gelisah dengan posisi duduknya disebelah kursi kemudi. Ia merasa tidak nyaman dengan diamnya Vino. Bodyguardnya itu, sejak tadi hanya fokus dengan kemudi yang ia kendalikan. Zoya jadi merasa jenuh dan bosan tanpa ocehan Vino yang menggodanya seperti kemarin2.

"Vin.." panggilan lirih dari Zoya memecah keheningan.

Pemuda disebelahnya menanggapi dengan bergumam. Bahkan pandangannya masih tak mau lepas dengan jalanan didepannya.

Mata indah milik Zoya menatap lekat makhluk Tuhan disampingnya satu itu.

"Sumpah! Dia kurang apa coba.? Udah ganteng, baik, jago beladiri. Benar2 sempurna." batinnya.

"Loe kenapa sih, dari tadi diem mulu.? Gue ada salah ya.??" Tanya Zoya penasaran.

"Gak ada." Datar Vino.

"Jadi,, kenapa loe diemin gue.?"

"Gue gak diemin loe. Cuma nih jalan rame, jadi gue harus fokus nyetirnya."

Zoya mulai merasa gemas dengan tingkah Vino. Tapi ia berusaha mengontrolnya, dan mengungkapkannya dengan setengah merengek.

"Vin,, serius deh. Gue tanya, loe kenapa.? Biasanya loe juga pinter nyari celah dijalan raya sekalipun loe lagi ngobrol sama gue."

"Lagi gak mood ngobrol, Zoy." Sahut Vino dengan suara melunak.

"Iyaa.. tapi kenapa.??"

"Husssst.. gue gak fokus nih."

"Iihh.. Vino! Loe tuh ya, gue kan cuma mau jawaban aja. Lagian yang nyetir kan tangan loe, mulut loe gak." Zoya semakin merengek seperti anak kecil minta permen.

"Loe bawel banget sih, Zoy."

"Abis loe ngeselin. Loe gak kayak biasanya, yang selalu berisik gangguin gue inilah, itulah, apa kek.. Iihhh jangan diem aja donk." Rengek Zoya yang mulai berani menarik2 tangan kokoh milik bodyguardnya.

Sontak Vinopun menaikkan nada bicaranya. "Zoya,,gue lagi nyetir. Loe yang bener donk, masak loe narik2 tangan gue sih. Loe mau kita celaka apa.?!"

"Gak." Jawab Zoya.

"Kan gak lucu kalo gue belum nyatain perasaan gue, tapi udah mati duluan."

Akhirnya, gadis cantik itu merenggangkan pegangan tangannya pada lengan Vino.

"Sorry.." cicit Zoya, nyaris tak terdengar.

"Hmm.. gitu donk."

Diam2 Vino memperhatikan Zoya dengan ekor matanya. Gadis cantik itu mengalihkan pandangan keluar jendela setelah menunduk beberapa saat.

"Loe gak peka banget sih, kalo gue cemburu tadi. Padahal baru megang pipi, sama manggil sayang.."

"Vin, berenti disini!" Seruan gadis cantik disebelahnya, seketika mengembalikan Vino pada dunia nyata.

That Is NOT LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang