Zarrif bersembunyi di sebalik dinding. Memerhati dua orang yang sedang bertengkar. Kedua orang tuanya.
"How dare you cheat on me?!"
"What? Me?! You're the one who cheat on me first!!"
"I don't give a f**k about that!! Now! Who is the father of that f**king baby in you belly, Teressa!!"
Teressa memegang perutnya yang sudah membuncit. Kandungannya sudah masuk tiga bulan.
"Why would I tell you, Damian! You don't even care about me! Why you want to care who is my baby's father?!!"
Panggg!!!
Zarrif yang mendengar dan melihat sudah mengalirkan air matanya. Mulut ditutup dengan tangan. Dia tak mahu hasilkan sebarang bunyi.
Teressa memegang pipi yang ditampar suaminya, Damian. Bibirnya pecah. Teressa senyum sinis.
"Slap me if you want. I don't care."
"Teressa, don't piss me off. I will not let you go just because you already have someone else."
Teressa mencerlung memandang Damian. Damian menggenggam penumbuk. Dia tak sangka, wanita yang pernah dia cintai berlaku curang dengan dia. Ya, wanita yang pernah dia cintai. Sekarang, bukan lagi.
"Asshole!! Let me go, stupid! You think I don't know that you already have a child with Betty?! Heh, why you choose that slut?"
Pang!
Satu tamparan mengena pipi Teressa lagi. Teressa mengemam bibir. Damian mengetap gigi."Don't you ever talk bad about her! She's mine! I love her!! You slut, you don't even compare to her!"
"What? She already gave her body to many men before. She's not virgin when you taste her right."
"SHUT UP!!!"
Rambut Teressa ditarik kasar. Teressa masih memaparkan muka sinis. Dia benci melihat lelaki ini. Dia juga benci akan hubungan ini. Hubungan yang pernah terjalin atas dasar cinta mula musnah hanya kerana orang ketiga. Dia sedar, cinta tak membawa apa-apa makna lagi dalam hidup mereka sebagai suami isteri. Masing-masing berlaku curang!
"I say it again. I.will.not.let.you.go. Never! Keep it in your mind, slut."
Damian menunjal kepala Teressa kasar. Teressa tergelak kecil. Sinis bunyinya.
"If you say so, I'll go. I don't care about this marriage anymore."
Teressa melangkah pergi ingin meninggalkan rumah itu. Rumah yang pernah menjadi bukti memori indah mereka."Don't you think about Dylan, Teressa?!"
Langkah Teressa terhenti. Dia terdiam. Air matanya menitis. Zarrif Dylan, anaknya. Anak yang paling dia sayangi. Sanggupkah dia tinggalkan Dylan? Air mata dilap kasar.
"I will bring him with me."
Teressa berpusing kembali untuk mengambil Zarrif.Tangan Teressa ditarik kasar.
"No! He's my son!""Heh, he is not! He is my son. I will take him!"
"I will not allow you to do that, Teressa!"
"I don't f**king care about that, Damian."
Bam!
Bunyi pintu yang tertutup menyentakkan mereka. Mereka berpandangan."Dylan!!"
"Dylan!!"¶¶¶
"Zarrif kau okey tak? Diam je dari tadi kenapa?"
YOU ARE READING
Key Of Happiness
RomanceCover by @ayriesy Atas dasar simpati sesama manusia, dia kekal. Janji dibuat pada diri sendiri. Dia akan kekal sehingga tiba waktu. Pertemuan kerana kemalangan. Dia menjadi seorang penjaga tanpa diminta. Dia membantu tanpa berharap balasan. Apabila...