Hari ini adalah tanggal 18 Agustus seperti yang telah direncanakan,hari ini digunakan untuk pengembangan bakat seni. Para murid yang hebat bernyanyi akan menunjukan bakatnya di panggung SMAN Dewantara. Anggota osis pun juga ada yang ikut.
Seperti Alya yang mengenakan almamater osis yang dipadukan dengan rok batik nya dengan rambut ya di kucir yang memperlihatkan leher putihnya. Alya yang mengkordinasi untuk acara di panggung ini.
Peserta lomba menyanyi ini sekitar 30 anak dari 3 angkatan kelas. Nomor undian pertama adalah kelas 11 IPA 3,yang diwakilkan oleh anak putra berperawakan tinggi,kulit sawo matang,serta mata hitam,dan rambut acak acakan,pemuda itu menyanyikan lagu Indonesia Jaya
Setelah sekitar 15 yang tampil sang MC menyuruh untuk perwakilan osis untuk menyanyi juga,
"Nah,gimana kalo sekarang ketos yang nyanyi"ucap MC dengan candaan."IYAA"
"AYOO..AYOO.. .AYOK"
teriakan dari para siswa yang menyuruh untuk sang ketua osis yang terkenal datar untuk menyanyk"Nah,ayo kak Alva nynyi dong,katanya suaranya bagus. Apa dibantu sama waketosnya nih. Ayo kak Alva dan kak Alya.. AYO..AYOO... AYO"teriak MC yang ikut mengompori. Karena paksaan dari sahabat Alya,Alya pun berdiri dan berjalan ke panggung,dan disusul oleh Alvan. Suara riuhan tepuk tangan,karena jarang sekali seorang Alvan mau menampakkan dirinya, apalagi untuk menyanyi.
"Oke,gue akan nyanyi untuk kalian. INDONESIA JAYA" suara Alya dan disusul riuhan tepuk tangan
"Van,Lo bisa gitarin lagu Indonesia Jaya kan"bisik Alya pada Alvan"Bisa"jawaban Alvan yang juga dengan anggukan kepala
Setelah gitar dipetik,Alya pun mulai bernyanyi,Alvan dan Alya tak punya kesempatan untuk berlatih,ini adalah dadakan.
"Hari-hari terus berlalu, tiada pernah berhenti
Seribu rintang jalan berliku, bukanlah suatu penghalang
Hadapilah segala tantangan,mohon petunjuk yang kuasa.
Ciptakan kerukunan Bangsa, korbankan lah dalam dada, semangat jiwaa Pancasila" nyanyian Alya dengan nada sesuai tempo dan diriuhkan tepuk tangan, sedangkan Alvan yang mengitar dengan hati dan nada yang benar."Hidup tiada mungkin tanpa perjuangan
Tanpa pergorbanan mulia adanya'
Berpegangan tangan satu dalam cita
Demi masa depan Indonesia Jaya" suara Alya yang sangat indah dan penuh penghayatan"Ciptakanlah kerukunan Bangsa
Korbankan lah dalam dada
Semangat jiwa Pancasila"suara Alya yang sangat indah dan mempesona"Hidup tiada mungkin
Tanpa perjuangan
Tanpa pengorbanan
Mulia adanya'
Berpegangan tangan satu dalam cita
Demi masa depan
Indonesia Jaya"suara Alya dan Alvan yang bersamaan dan petikan gitar Alvan yang pas"Hidup tiada mungkin
Tanpa perjuangan
Tanpa pengorbanan
Mulia adanya'
Berpegangan tangan
Satu dalam cita
Demi masa depan
Indonesia Jaya"suara Alvan sendiri dengan petikan gitar yang indah,dan pandangan lurus kedepan,sempurna"Berpegangan tangan satu dalam cita
Demi masa depan
Indonesia Jaya"suara Alya dan Alvan yang bebarengan dengan tangan Alvan yang menggandeng Alya dan menatap satu sama lain dengan senyuman yang manis.Prokkk.... prokkkkk... prokkkkk..
"Gila mereka cocok banget sih"
"Gila,cocok deh"
"Kayak pacaran deh"
"Sumpah,romantis banget"
"Baper guee"
"Hidih,gak cocok gitu"
"Cocokan Alya ma gue"
"Sumpah cocok banget"Suara pujian dan hinaan dari beberapa siswa tentang kejadian di panggung tadi. Ketika mereka selesai bernyanyi,mereka langsung menghadap ke depan untuk tersenyum,tapi tidak untuk Alvan yang biasa saja. Mereka pun disambut MC yang konyol,
"Kok masih pegangan tangan sih,udah gak nyebrang kok"ucap MC yang langsung disoraki para penonton"Eh, sorry"ucap singkat Alvan dan langsung turun dari panggung
"Terimakasih ya ketua osis dan wakilnya,semoga hubungan kalian langgeng. Wkwkkwk,suara nya sama² bagus kok,"jawab MC dengan yakin
"Haha,makasih"jawab Alya yang langsung turun dari panggung dan menuju ke sahabat nya.
"Gila,tadi Lo cocok banget sumpah"ucap Sindi mendramatisir
"Iya,kalian cocok kalo pacaran"tambah Reyna yang ikut menyetujui
"Bener tuh, romantis banget. Baper gue"tambah Devi sekalian
"Terserah kalian deh"jawab lesu Alya yang tak semangat lagi. Akhirnya sekarang Alya yang akan menjadi bahan guyonan mereka,karena jarang sekali Alya dekat dengan cowok.
Di tempat lain, setelah Alvan yang turun dari panggung dia langsung menyusul 2 sahabat nya. Alvan juga sama dengan Alya yang langsung disoraki dan dibuat bahan guyonan,Alvan pun langsung melempar botol minuman dan terkena muka Revan
"Gila sakit kali Van"ucap Revan sambil mengusap sudut bibir yang terkena lemparan
"Makanya diem"jawab Alvan judes
"Eh,tapi beneran kalian tadi cocok,romantis lagi,gue dukung deh. Kalo Lo gak mau,biar sama gue"tambah Aji pada Alvan dengan menepuk-nepuk bahunya
"Gak,jangan ketularan playboy kek Revan deh"ucap Alvan sinis
"Ya Lo sih,sama Alya si cantik gak mau ya buat gue"jawab Aji dengan senyum lebaynya
"Gausah"ucap dingin Alvan yang langsung meninggalkan temannya dan menuju ke tempat ruangan osis. Dia merasa sangat bodoh,kenapa coba tadi harus gandengan, Apakah hanya reflek?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos dan Waketos (END-REVISI)
Novela JuvenilPROSES REVISI - END Saling mencintai saja tidak cukup, namun di butuhkan pengorbanan untuk mempertahankan sebuah hubungan. Di balik kisah ini, terdapat pelajaran berharga untuk masa depan. Salam dari Alya dan Alvan. Pasangan penuh cinta.