*emm,Hay guys!
Di part ini aku khususin buat kisah Alya,Rindi dan Rindu.
Masih ingatkah Rindi dan Rindu? Kalo gak inget, dengerin penjelasan singkat aku ini.Jadi Rindi dan Rindu ini sahabatan dari SMP. Mereka gak kembar, hanya saja namanya yang menyerupai. Mereka yang kembar hanya sifatnya saja. Munafik! Jahat!
Rindi yang masih terobsesi dengan Alvan,bahkan sampai rela memfitnah Alya. Kejam? Iya itu dia.
*
Di suatu hotel berbintang lima di Jogja,dalam kamar bertulis 5b terdapat dua pemudi cantik tapi munafik. Siapa lagi kalo bukan Rindi dan Rindu.
Setelah permasalahan dimana terbongkarnya Rindi sebagai tersangka. Rindi tak akan tinggal diam, begitupun Rindu. Setelah mendapat info bila Alya tinggal dan berkuliah di Jogja mereka segera menyusun rencana dan pergi ke Jogja.
"Lo yakin rencana kali ini berhasil?"tanya Rindu ragu-ragu
"Tentu! Alvan gak akal nikah sama orang yang udah mati"jawab Rindi yakin
"Kalo nggak berhasil?" Tanya ragu-ragu Rindu pada Rindi.
Rindi menatap tajam Rindu membuat si Rindu tak berkutik lagi.
"Hehe,maaf Rin. Canda aja kok"ucap Rindu menghibur Rindi.
"Dia keluar,ayo kita ikuti!"ajak Rindi pada Rindu. Rindu hanya mengangguk dan mengikuti Rindi berjalan keluar hotel.
Mati? Iya,rencana Rindi dan Rindu saat ini bisa dibilang sangat kejam. Bahkan tindakan pembunuhan. Rindi sudah meminta anak buahnya untuk membawa Alya ke suatu tempat dengan berpura-pura dia penjual buku. Perlu diingat Alya sangat hobi jika mengoleksi buku.
Tujuan sudah jelas. Pertama,Alvan akan kembali kepada Rindi karena gadis yang dia perjuangkan sudah mati dengan cara yang naas.
*Malam Minggu ini Alya memanfaatkan untuk berjalan-jalan ke alun-alun Jogja. Dia hanya sendiri,karena Abang dan keluarga budhenya sedang berada di Surabaya untuk mengantarkan Arkam_anak kedua budhenya,lamaran.
Dia berjalan sesekali tersenyum saat melihat ada yang menyapanya.Alya duduk di bangku pojok dan mengeluarkan makanan yang sempat dia beli tadi. Saat asyik makan, tiba-tiba datang seorang pria yang duduk di sampingnya.
"Boleh duduk ya mbak?"tanya laki-laki tadi dengan sopan
"Iya, silahkan mas"jawab Alya santai.
Alya masih tetap menikmati makanan nya,bahkan dia menganggap bahwa sekarang dia sendiri tidak bersama laki-laki itu.
"Oh ya mba,saya dari pustaka utama salah satu penerbitan buku ngadain promo 70 persen untuk pembelian minimal dua buku terbitan kami. Lumayan mbak,mbak minat?" Tawar laki-laki tadi dengan ucapan yang sopan dan berusaha menyakinkan Alya.
Setelah mendengar ucapan laki-laki tadi yang Alya lakukan hanya diam. Dia berfikir lumayan juga. Diskon sampai 70 persen,bisa hemat dia.
"Lagian koleksi novel gue kan abis,pasti disana bagus-bagus. Gue juga mau cari buku soal-soal kimia yaa.."Alya masih bergelut dengan pikirannya."Yaudah deh mas saya tertarik"ucap Alya pelan.
"Iya mbak,mari saya antar"kata laki-laki itu dan berdiri mengajak Alya dari belakang. Alya hanya mengikuti tak lupa mengirimkan pesan untuk abangnya.
To: Bang Bagas
"Abang,aku ada di alun-alun ini aku juga mau beli buku,lumayan diskon 70%. Mau titip gak?"Beruntung Bagas pada pihak Alya,dia segera membalasnya.
Bang Bagas
"Iya dek. Abang udah sampai Jogja ini,mungkin 15 menit lagi sampai alun-alun kalo ga macet. Jangan matiin hpnya ya,biar bisa Abang hubungi. Nanti abang samperin ke alun-alun,kita pulang sama-sama"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos dan Waketos (END-REVISI)
Ficção AdolescentePROSES REVISI - END Saling mencintai saja tidak cukup, namun di butuhkan pengorbanan untuk mempertahankan sebuah hubungan. Di balik kisah ini, terdapat pelajaran berharga untuk masa depan. Salam dari Alya dan Alvan. Pasangan penuh cinta.