Setelah kurang lebih dari satu Minggu yang lalu,saat Alya yang masih kesal dengan Alvan. Hubungan mereka malah berantakan,kekesalan Alya pun menjadi karena Alvan tidak pernah minta maaf secara langsung.
Saat ini Alya dan Alvan sudah menyelesaikan berbagai soal di perpustakaan. Alya yang sudah selesai pun meninggalkan bangkunya. Karena Alvan yang tidak tahan,dengan diamnya Alya pun langsung mencegah Alya.
"Alya,tunggu"cegah Alvan kepada Alya saat Alya akan berdiri. Alya pun berhenti tanpa membalas Alvan."Kenapa Lo cuek sama gue?"tanya Alvan yang juga ikut berdiri.
"Apa masalah nya?"tanya balik Alya dengan cuek.
"Ya gapapa sih"jawab Alvan yang gugup,karena dia salah bertanya. Karena Alvan tidak berbicara lagi,Alya pun langsung ingin meninggalkan Alvan,tapi Alvan tetap mencegah Alya dengan memegang tangan Alya.
"Ada apa sih Van?"tanya Alya sedikit keras karena kekesalannya."Gue minta maaf"ucap Alvan sendirinya dengan tulus. Alya yang kaget pun langsung menoleh pada wajah Alvan dengan bingung.
"Minta maaf apaan?"tanya Alya lagi.
"Pas di restoran Minggu kemarin"jawab Alvan pelan.
"Oh"jawab singkat Alya.
"Ya,gue minta maaf beneran,maaf kalo ucapan gue buat Lo keganggu"pinta Alvan sambil menggenggam kedua tangan Alya.
Deggggg
"Gila nih cowok,niat banget bikin gue terbang"batin Alya yang masih melihat tangan nya yang digenggam oleh Alvan."Hm"balas deheman Alya singkat, sebenarnya Alya grogi harus bagaimana.
"Beneran kan Lo?"tanya Alvan sekali lagi.
"Iyaaa"jawab Alya singkat disertai senyuman kecil.
"Bagus"ucap Alvan dan langsung melepaskan genggaman karena merasa Alya tak nyaman.
"Sorry"kekehan Alvan saat menyadari dia menggenggam tangan Alya. Alya pun hanya bisa mengangguk,dan menengok ke arah lain."Cowok ganteng ada di depan Lo,ngapain nengok orang lain"ujar Alvan dengan sindiran khas nya.
"Eh,pd banget Lo"jawab Alya dengan wajah yang kesal.
"Lucu juga wajah Lo"ucap Alvan,Alya pun hanya menatap dengan kebingungan kepada Alvan.
"Kayak monyet"jawab Alvan disertai dengan guyonan nya..
"Ih Alvan,Lo jahat banget sih"ucap Alya dengan sangat kesal,dia pun mencubit pinggang Alvan,Alvan yang kesakitan pun langsung mencoba lari dari Alya.
"Ih,udah dong Al.."pinta Alvan dengan wajah sakitnya.
"Makanya jangan suka ganggu hidup orang"jawab Alya dengan nada yang bijak.
"Serah,bantuin gue ngerjain biologi dong"pinta Alvan lagi pada Alya.
"Oke"jawab senang hati Alya,dan Alya pun kembali duduk,dan membuka buku Alvan.
Sekitar 1 jam mereka bergelut dengan soal,mereka pun selesai. Alya pun langsung memakai tas abu²nya,dan keluar dari perpustakaan. Berhubung hari ini hari Sabtu,jadi hanya sedikit siswa yang masuk untuk ekstra.
"Lo gak ekstra Van?"tanya Alya pada Alvan saat melihat anak basket akan berlatih di lapangan.
"Iya ini mau latihan,Lo mau liat?"tanya Alvan pada Alya.
"Gak ah"jawab Alya.
"Udah gak papa,sebentar aja. Ayo dong Al,katanya udah baikan"pinta Alvan dengan nada memohon-mohon.
"Oke-oke, daripada Lo bacot"putus Alya dan berjalan mengikuti Alvan ke lapangan.
"Gue mau ambil baju di loker dulu,dan ganti juga. Lo tunggu disana aja"petunjuk Alvan pada Alya sambil mengarahkan ke sebuah tempat duduk di pojokan lapangan. Alya pun langsung mengangguk dan berjalan ke tempat duduk. Tapi sebelum duduk,dia membeli minuman di kantin dahulu.
Di sekitar lapangan,juga banyak penonton yang melihat,cowok ataupun cewek. Alya pun duduk dan mengambil hpnya sambil membuka sosial medianya.
Saat dia fokus pada hpnya, tiba-tiba ada sekelompok geng alay yang diketuai dengan Rindi. Rindi adalah siswa kelas 11 yang sangat hits,karena kecantikan hasil polesan bedaknnya;v
"Nunggu siapa Lo?"tanya Rindi tak bersahabat."Gak nunggu siapa-siapa sih"jawab Alya dengan senyuman.
"Tadi gue liat Lo sama Alvan ada di perpus,ngapain?"tanya Meta,teman Rindi dengan sengit.
"Ngerjain tugas dari Bu Dina."jawab sejujurnya dari Alya.
"Kenapa harus sama Lo?"tanya Meta lagi.
"Gak tau"jawab Alya.
"Gue peringatin ya,Alvan itu pacar gue. Jadi Lo jangan ganggu hubungan kita"ancam Rindi kepada Alya dengan sinis. Alya pun hanya mengangguk dengan santai. Setelah itu,Rindi dan kedua temannya pun langsung pergi meninggalkan Alya.
Yang Alya dan semua siswa tau,Alvan belum punya pacar,bahkan nggak pernah dekat dengan cewek. Begitupun Rindi,dia adalah cewek yang play girls,suka bermain-main dengan cowok. Tapi Rindi,juga cewek yang baik pada seseorang yang sangat dikenal dekat.
Selepas kepergian Rindi,datang Aji dan Revan,sahabat Alvan.
"Ngapain neng cantik disini?"canda Revan dengan modusnya."Gapapa"jawab Alya dengan senyum manisnya.
"Ih,senyum Lo manis,kek gula." Hhaha tawa Alya pun pecah,dia pun juga memukul kepala Alvan.
"Ngapain kalian disini?sana pergi"ucap Alvan yang datang dari arah berlawanan,dan langsung mengusir sahabatnya dengan nada santai tapi tegas.
"Eh,iya kapten"jawab Revan gelagapan,Revan dan Aji pun pergi meninggalkan Alvan dan Alya.
"Eh,gue pulang ya"pamit Alya pada Alvan.
"Loh,Lo kan belum liat gue main"tolak Alvan.
"Gue akan liat Lo pas tanding Minggu depan aja"jawab Alya sambil mengambil tasnya.
"Yaudah,tapi gue gak bisa nganterin lo,soryy"minta maaf Alvan pada Alya.
"Iya, gapapa. Semangat yaa"kata Alya dan langsung meninggalkan lapangan menuju ke arah parkiran,untuk mengambil motor matiknya yang berwarna hijau. Dia pun memakai helm,dan langsung mengendarai ke daerah cafe kesukaannya,. Iya,Alya dan ketiga sahabatnya akan berkumpul di sana,untuk bermain-main.
Setelah sekitar 15 menit,Alya sampai dan masuk ke dalam cafe. Di cafe dia langsung ke meja yang telah dipesan dan mulai bermain serta bercanda. Jangan lupa kebiasaan cewek jika berkumpul,selalu saja ngerumpi.;v.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos dan Waketos (END-REVISI)
Fiksi RemajaPROSES REVISI - END Saling mencintai saja tidak cukup, namun di butuhkan pengorbanan untuk mempertahankan sebuah hubungan. Di balik kisah ini, terdapat pelajaran berharga untuk masa depan. Salam dari Alya dan Alvan. Pasangan penuh cinta.