Yeyy,aku double up!
Enjoyyy terus!
Budidayakan vote!
Vote! Vote!
Vote!vote!!!.....
Para rombongan SMAN Dewantara baru saja sampai di puncak. Mereka berangkat pukul 8 pagi dan berangkat menggunakan bus. Setelah sampai di puncak,mereka berjalan bersama kelompoknya dan membuat tenda dengan berisi 8 anggota.
Sekitar 40 menit mereka menyelesaikan tenda dan memasukkan barang-barang mereka ke dalam tenda serta merapikan barang-barang.
Panitia yang bertugas lain sedang membuat tenda sendiri untuk unit kesehatan atau pmr, ada juga tenda yang dibuat untuk seksi keamanan,seksi kelengkapan,dan seksi dokumentasi. Alvan berjalan menuju tenda kelompoknya sambil menyampirkan jaket hitamnya di pundak.
"Bro,tolong masukin jaket gue ke tas"pinta Alvan pada Nendra-sekelasnya.
"Yoii"jawab Nendra mengambil jaket Alvan dan memasukkan ke tas.
"Habis ini acaranya apa Van?"tanya Nendra
"Sholat bagi yang menjalankan"jawab Alvan
"Dimana?"tanya Revan yang dari tadi fokus pada game di hpnya.
"Di bawah bukit tadi kan ada Musholla,disana. Tapi kita bagi untuk 3 kloter."jawab Alvan lagi.
Revan dan Nendra hanya mengangguk dan fokus pada hpnya lagi. Alvan melihat mereka dengan sedikit kesal karena merasa diabaikan,Alvan mengeluarkan hpnya dan membuka aplikasi chat lalu mengetik beberapa kata lalu mengirimnya.
Alvan
"Jangan lupa sholat nanti!"Alyana
"Iya Ustadz"Alvan
"Wkwk,gue gak mau karena gak sholat pacar gue jadi kesurupan!
Nauzubillah"Alyana
"Ish,doanya"Alvan
"Enggak sayang,ayo ke pos keamanan ngecek disana!"Alyana
"Aku udah ada disini sayanggg"Alvan
"Hmm,oke. Aku kesana""Kurang ajar"batin Alvan tersenyum kecil lalu berjalan ke tenda perlengkapan.
"Halo ketos!"sapa Sindi-sahabat Alya
"Hmm?"tanya Alvan sambil menaikkan salah satu alisnya
"Ini mereka boleh disuruh masak kan?"tanya Sindi.
"Boleh,sana umumin pake toa!"perintah Alvan dan diangguki oleh Sindi. Sindi mengambil toa dan berkeliling memberikan informasi tadi.
"Ngapain?"tanya Alvan melihat Alya fokus pada lembaran di tangannya.
"Nyusun acara api unggun untuk besok lusa"jawab Alya yang masih fokus pada benda di depannya.
"Gue pikir lagi nyusun daftar nama yang diundang buat pernikahan kita nanti"jawab Alvan menggoda Alya.
Alya langsung mengalihkan pandangannya dan memasang muka marah dan kesal."Apa?"tanya Alvan menggoda.
"Ish,sana pergi!"usir Alya dengan gerakan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketos dan Waketos (END-REVISI)
Novela JuvenilPROSES REVISI - END Saling mencintai saja tidak cukup, namun di butuhkan pengorbanan untuk mempertahankan sebuah hubungan. Di balik kisah ini, terdapat pelajaran berharga untuk masa depan. Salam dari Alya dan Alvan. Pasangan penuh cinta.