Extra part 2

17.5K 521 34
                                    

*
Kebahagiaan memang akan ada di setiap kehidupan. Tapi mencari kebahagiaan itu tak semudah membalikkan telapak tangan, pasti ada duka dan kecewa,serta perjuangan yang membuat seseorang menjadi lebih tangguh dan lebih baik lagi.

Demikian dengan Alya dan Alvan,mereka melewati segala sesuatu proses hingga sebahagia ini. Barusan Alya melahirkan anaknya yang kedua yang berjenis kelamin laki-laki.

Sungguh Alya senang,tak hanya dia saja. Keluarganya serta keluarga Alvan pun turut senang. Mereka juga sudah hadir di ruangan inap Alya. Sayangnya,Alvan belum bisa hadir karena sejak seminggu lalu dia ada seminar di Surabaya. Jadi kelahiran Alya beberapa jam yang lalu tanpa kehadiran sang suami.

Tak masalah bagi Alya,tak ada Alvan ada Zian yang selalu memberi semangat dan kelucuan akibat celotehan nya.

"Mama,namanya dedek siapa?"tanya Zian sambil mengusap wajah anak kedua Alya dan Alvan

"Nunggu ayah dateng ya sayang,sekarang udah sampe bandara kok"jawab Alya sedikit lemas

"Masih sakit ya nak?"tanya bundanya

"Enggak sih bun,capek aja sih,tapi juga seneng"

"Gak masalah. Kamu mau minum?"tanya Bundanya ramah

"Nanti aja bun" tolak Alya halus

"Mama,katanya om Bagas dedek kok gak pelsis sama aku ya?"tanya Zian

"Emang gak persis kok. Coba liat wajahnya persis ayah kamu,terus matanya persis mama kamu"goda Bagas kepada keponakannya

"Ih, kenapa gak pelsih Zian sih?" Rajuk Zian dengan cadelnya

"Persis sayang,hidung Zian sama dedek sama-sama mancung" hibur Alya

"Mancung ke belakang"goda Bagas lagi

"Apa sih kamu ini bang,Zian sama adeknya mancung kok"bela Eva menjewer telinga Bagas

"Ampun ma,cuma bercanda kok"

"Udah punya anak istri padahal"

"Hehe,hiburan dikit ma"

Semuanya pun tertawa atas candaan Bagas. Ditambah lagi ada Zian yang sedikit sensi jika berdekatan dengan om nya ini. Tak hanya itu,Alfina juga ikut-ikutan menggoda Zian.

"Oek...oek..oek" karena tangisan Zian membuat bayi Alya menangis dan bangun

"Loh,nangis kan dedeknya,Zian sih nangisnya kenceng"ejek Alfina

"Aa..mama"

"Sayang,kamu jangan nangis ya. Kasian dedek itu loh,kamu jalan-jalan ya sama tante Fina"

"Fina,ajakin Zian main ke luar gih" perintah Bundannya

"Iya bun," Alfina segera mengendong Zian keluar supaya tidak membuat si bayi menangis kencang.

"Mama,biar aku susuin aja"saran Alya

"Gak usah,ini udah mau tidur,kamu istirahat aja"tolak mamanya sambil mengendong dan menimang cucu barunya

"Papa sama ayah keluar dulu ya"ucap Papanya

"Iya"

"Ini tadi berat badannya berapa ya Al?"tanya Irene

"3,2 kak"

"Wihh,gendut juga ya. Pantesan dulu kamu sering capek"

"Iya mungkin kak"

"Reyhan dulu berapa?"

"Reyhan mah cuma 2,9"

"Ya nanti adiknya Rayhan harus lebih besar kak" canda Alya

Ketos dan Waketos (END-REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang