Prolog

37.5K 830 8
                                    

Gadis dengan wajah cantiknya yang baru turun dari angkot dengan senyum manisnya yang selalu terkembang.

"Zio..." teriak gadis itu menghampiri seorang cowok berpunggung tegap baru keluar dari mobil mewahnya.

Gadis itu adalah Alyra kerap di panggil Lyra , gadis cantik, tinggi, manis, ramah, ceria, pintar meski bukan dari keluarga terpandang dan kaya raya yang hanya anak seorang tukang kayu ukir bangunan.

"Ini aku bawa bekal buat kamu, soalnya tadi aku kepikiran kamu pasti belum makan yaudah terus aku bekalin makanan ku yang aku masak pagi tadi buat aku sarapan sama ayah"

Lelaki itu Kenzio hanya menatap datar kotak bekal itu, tanpa ada niat untuk mengambilnya.

"Kamu maukan ini ambil, aku tadi masak nasi goreng sosis sama telur kesukaan kamu" Lyra tersenyum dan mengambil tangan Zio untuk meletakan bekalnya di telapak tangan Zio.

Zio saja tidak tahu apa kesukaan gadis di hadapanya yang berstatus sebagai pacarnya karena terpakasa, berbeda dengan Lyra yang tau betul di perbolehkan atau di larang.

"Ted sini" Zio memanggil Teddy teman segengnya yang baru sampai dengan memarkirkan mobil disebelah mobil Zio.

"Kenapa" bingung Teddy.

"Nih buat lo" hati Alyra kaget dan sakit saat Zio memberikan bekalnya ke orang lain, tapi ia tetap berusaha mengembangkan senyumnya.

"Wah gila sih masih pagi udah dapat sarapan pagi, lumayan lah aromanya sedep banget" Teddy mencium kotak bekal itu tanpa menyadari adanya Lyra.

"Ekh...ada princess Lyra" celetuk Teddy saat Lyra tersenyum ke arahnya.

"Ehehe hai Dy" Lyra melambaikan tanganya ke Teddy.

Zio langsung meninggalkan keduanya, membuat Lyra tersenyum kecut.

"Udah gak usah sedih gitu, gue tahu lo buat bekal ini buat Zio kan tapi pasti gue tebak kalau dia nolak, kalau lo nangis cantik lo ilang tau nggak princess btw ini bolehkan gue makan" goda Teddy membuat Lyra tertawa kecil.

"Haha dy aku yakin usahaku semua nantinya pasti membuahkan hasil dan ya kenapa aku nangis, kata ayahku kita harus senyum meski dunia tak menginginkanya dan soal bekalnya kamu boleh makan kok jadi syukur lah aku gak sia-sia bawa bekal tadi karena aku takut terbuang dan mubazir" jelas Lyra bijak meski dapat perilaku sekasar apapun dari Zio, Lyra masih bisa untuk tersenyum.

"Beruntung banget si Zio dapat princess gini malah dicuekin" Teddy sangat tidak menyayangkan Zio tidak melirik Lyra sebagai kekasihnya melainkan sebagai bahan pelampiasanya.

"Haha yaudah aku mau masuk kelas dulu bye Teddy semoga kamu suka ya" pekik Lyra berlari seraya melambaikan tanganya.

Semua orang tak percaya saat Zio dan Lyra berpacaran, apalagi kabar itu dari Zio sendiri hingga saat ini masih orang orang masih belum percaya jika mereka pacaran karena sikap Zio ke Lyra.

"Seorang princess menjelma jadi gadis cantik bumi" gumam Teddy melenggang pergi menuju kelasnya.

Teddy memasuki kelasnya terlihat ketiga temanya salah satunya Zio yang sedang mendengar musik, shenal sedang membaca novel, aden bermain dengan game di ponselnya.

"Hai guys..." Teddy mendudukan dirinya di samping Aden.

"Ekh...lo dy, udah datang bawa apaan tuh" Aden merebut kotak bekal di tangan Teddy.

"Gue makan ya" pinta Aden saat sudah membuka bekalnya.

"Enak aja lo mau makan sendiri , barengan lha kalau lo mau makan sendiri gak usah minta kalau gitu" sewot Teddy dengan Zio yang hanya mendengar perdebatan mereka.

"Lama" ucap Shenal yang langsung memakan bekal itu menghiraukan Teddy dan Aden debat.

"Shenalll..." geram Aden yang ikut melahap makananya di ikuti Teddy.

"Gila ini enak banget, lo nggak mau coba  Zi enak banget lo ini sumpah gue gak bohong nya coba..." ucap Teddy menyuapkan makanan ke Zio yang menolak keras.

"Udah makan aja" suruh Aden kesal tinggal buka mulut apa susahnya.

"enak" batin Zio saat dengan terpaksa ia makan bekal dari Lyra tadi.

"Gimana enakan lo suka kan" sindir Teddy terus melahap makananya.

"Biasa aja" alibi Kenzio walau di hatinya minta lagi makananya.

"Berarti lidah lo yang mati rasa" ledek Shenal yang juga mengakui jika nasi goreng di dalam bekal ini sangat lezat.

"Terserah kalian" Zio hanya menatap makanan yang di lahap teman temanya, karena dia ingin memcicipi lagi tapi malu.

Sementara di kelas Lyra ia sedang fokus mengerjakan UKBM dari gurunya.

"Ly lo rajin amat sih padahal Ukbm yang ini belum dibahas lo udah kerjain dulu emang ngerti" tanya Anggera yang sama sekali belum mengerjakan UKBM dari gurunya.

"Kalau cepet enak ra, nanti aku bisa ambil Ukbm selanjutnya" riang Lyra melanjutkan menulisnya.

"Enak gundulmu" sorak Anggera.

"Yaudah aku abis ini mau ambil Ukbm selanjutnya" riang Alyra.

VOTE & COMEENT

PENYESALAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang