BAB 35

11.4K 312 3
                                    

Lyra merias dirinya sendiri dengan make up yang cukup sangat natural membuatnya terlihat sangat menawan malam ini.

Gaun yang ia gunakan meski memperlihatkan bagian belahan dadanya tapi sudah Lyra perbaiki menggunakan kain dalaman yang serupa warna dengan kulit putih bersihnya, meski di negara bebas seperti ini Lyra tidak akan menggunakan pakaian terbuka jika tidak sangat di perlukan untuk sesuatu.

"Selesai..." pekik Lyra menyisir rambutnya yang kecoklatan yang sengaja Lyra gerai.

Tok...tokk..tok...
Lyra tersenyum bahagia dia keluar dari apartemen mewahnya yang ternyata di luar sudah ada Lion yang malam ini sangat tampan dengan, jas biru dongker, rompi jasnya tak lupa kemeja hitam yang melengkapi penampilan Lion.

"Sudah aku duga pasti tunanganku akan secantik ini bahkan lebih cantik malam ini"

Lion bukan tipe orang yang pemarah saat melihat Lyra sangat cantik hingga di lihat banyak orang, malah dia suka berarti dunia tahu kalau calon istrinya itu sangat cantik bahkan punya harga diri tinggi dimata orang saat semua orang tahu Lion sudah mengikat Lyra dalam hubungan pertunangan semua orang memilih mundur, karena tahu tipe keluarga Amerta tidak akan membiarkan apapun menganggu miliknya sedikitpun.

"Dan aku sudah menduga kalau kamu akan sejelek...ini" mereka berjalan dengan disertai tawa.

"Orang yang kamu bilang jelek itu adalah tunangan mu yang sangat kamu cintai sweety" Lyra mengangguk dan memasuki mobil Lion.

"Lional Qivaro Amerta adalah kekasih sekaligus tunangan Alyra septian zatmiko yang sangat tampan... dan paling Lyra cintai dan sayangi" Lyra menatap lekat Lion yang tersenyum.

"Sweety udah..." Lyra memutar bola mata malas saat Lion melakukan drama lawaknya.

"Jangan diterusin aku bisa jantungan nanti...cukup melihatmu sangat cantik bisa bikin aku jantungan, kalau sampai dirimu terus menatapku mungkin aku akan pingsan" Lyra memukul Lion dengan tas mewahnya.

"Udah cepet jalanin" kesal Lyra membuat Lion tertawa.

"Sweety besok bersiaplha kita akan kerumah ayah untuk membicarakan soal pernikahan" Lyra mengangguk lagian semenjak Derend kuliah di Amerika dan tinggal dirumah yang Lyra belikan bersama ayahnya.

Mereka sampai disebuah rumah bertulisan Amerta Residence/kediaman Amerta, rumah mewah, megah itu lha yang sudah mengikat Lyra menjadi bagian keluarganya.

"Calon...mantuku..." pekik kocak wanita paruh baya langsung memeluk Lyra.

"Apa kabar ma" tanya Lyra tersenyum tulus.

"Kamu berkata kabar...oh...kabarku sungguh tidak baik, saat kamu belum jadi menantuku" Lyra tertawa melihat keluarga yang isinya orang petinggi memiliki sifat kocak.

"Mama...ada ada saja, dan maaf ma aku hanya membawa sebuah coklat karena bukan dari harganya yang murah tapi aku suka makna nya yang akan memberi aura positif terus dan itu akan membawa aura positif bagi siapapun yang suka memakanya" tutur Lyra.

Cewek baik, ramah, sukses, berpendidikan dan penyayang tak memandang apapun dari segi derajat itu lha yang disukai keluarga Amerta dari gadis di depanya ini.

"Sayang kenapa coklat, kenapa tidak kamu saja hadiahku sebagai menantuku...huh dan aku terus mengeluh sama anak nakal itu kapan menjadikanmu menantuku" Yunita Amerta itu lha nama mama Lion yang memukul Lion dengan tanganya.

"Mama...bulan depan ok gadis cantik ku ini akan jadi menatu mama" kesal Lion merangkul Lyra.

"Udah sekarang ayo menantuku kita bertemu yang lain" Lion kaget saat mamanya membawa Lyra sembarangan darinya.

"Kak...Lyra..." Lyra tertawa melihat gadis seumuran Derend adiknya yang langsung menerjang ke pelukanya.

"Hai..." Lyra membalas pelukan itu.

"Kak Lyra kangen, kaka kok jarang ke rumah bibi Yunita lagi" ucap gadis itu yang adalah sepupu Lion bernama Dasya.

"Maafin kaka...tapi kapan kapan kita bisa Qtime bareng" seru Lyra melihat keluarga yang lain mendekatinya.

"Sampai kapan kalian akan tega menyiksa gadis itu hm...sebaiknya kita makan" seru mama Dasya adik dari papa Lion.

"Cepatlha dari tadi para lelaki disini sudah menunggu" mereka memutar bola mata malas saat mendengar keluhan tuan Amerta papa Lion.

"Ayo...ayo makan dan menantu apakah kamu melakukan diet sehingga tubuhmu kelihatan lebih kurus dari sebelumnya" tanya Yunita mama Lion.

"Tidak ma aku tidak melakukan diet mungkin cuma kelelahan karena bekerja" tutur Lyra karena memang dia tidak melakukan diet.

"Kau akan menjadi gemuk setelah menikah dengan ku sweety, karena ingat mertuamu itu seperti apa" bisik Lion ke Lyra membuat Lyra tertawa kecil.

Mereka mulai memakan makanan dengan khidmat tenang hanya ada bunyi dentingan sendok.

"Permisi semua sebelum Lyra menjadi monopoli kalian biar aku menghabiskan waktu berdua dengan Lyra ku" Lyra kaget tiba tiba Lion menggengam tanganya dan mengajak Lyra duduk di dekat air mancur dengan pahatan bentuk angsa putih besar dan cantik.

"Terimakasih...sudah datang ke hidupku" celetuk Lyra menyandarkan kepalanya di dada bidang Lion.

"Harusnya aku yang berterimakasih tuhan telah mempertemukan aku dengan gadis cantik ini, gadis yang menjadi asisten dosen dan bertemu sebagai rekan kerja modeling yang sekarang menjadi tunanganku" Lion mengelus rambut Lyra yang wani membuatnya nyaman.

"Kamu mau menggelar pernikahan dimana dan preweeding dimana" tanya Lion seperti jika pernikahanya terjadi besok.

"Terserah kamu" seru Lyra.

"Yaudah kalau gitu kita ke kebun binatang aja, kan terserah aku" canda Lion membuat Lyra mendelik.

"Mau ngapain disana? mau miripin muka sama simpanse" ketus Lyra yang sangat terlihat lucu membuat Lion tertawa.

"Aku mau kita ke pantai aja buat foto preweed simple tapi berkelas dan terutama tidak mengeluarkan budget terlalu banyak" Lyra tetap Lyra dengan gaya hematnya terhadap apapun.

"Ok lha...terus ini kemauan aku, kita preweedingnya di kapal pesiar biar kaya adegan kapal titanic..." Lyra tertawa hanya melihat Lion berdiri dan memparodikan adegan itu membuatnya tertawa.

"Terserah...terserah kamu" pekik Lyra menahan tawanya.

"Udah duduk gih" Lion kembali duduk di samping Lyra.

"Lion kalau semisal masa lalu aku datang lagi gimana..." tanya Lyra santai melihat tidak ada reaksi Lion sedikitpun.

"Mudah aja cuma mau ngomong datang ya ke pernikahan kita dan siapkan hati yang perlu ditata kembali, karena kamu tahukan Lional Qivaro Amerta tidak akan membiarkan miliknya tersentuh siapapun" Lyra suka dengan pembawaan sikap konyol receh Lion yang bisa di iringi dengan sikap dewasanya.

"Ok...do you know i am happy because of you and i love you" bisik Lyra.

"Yes i know and i love you more" balas Lion membuat seulas senyum terbit di bibir Lyra.

VOTE & COMEENT

PENYESALAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang