BAB 3

11.8K 492 2
                                    

Lyra sudah berada di rumah kediaman Melvino, Lyra menelan salivanya susah susah melihat banguan rumah Zio yang bahkan gak bisa di bandingin sama sekali mungkin jika di bandingkan rumah Lyra hanya sebuah gudang rumah Zio.

Lyra sudah berada di rumah kediaman Melvino, Lyra menelan salivanya susah susah melihat banguan rumah Zio yang bahkan gak bisa di bandingin sama sekali mungkin jika di bandingkan rumah Lyra hanya sebuah gudang rumah Zio

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ayo..." Zio menyadari Lyra melamun dengan segera ia menarik tagan Lyra, membuatanya tersadar dari lamunanya.

"Lo ngapain" tanya Zio lagi saat Lyra berhenti di ambang pintu yang banyak pelayan berjaga disana.

"Aku, mau lepas sandal dulu permisi mbak" ucap Lyra membuat Zio kesal begitu norakanya gadis yang berstatus kekasihnya.

"Ngapain lo lepas gak usah, cepet pakai lagi" kesal Zio diangguki cepat Lyra.

"Bunda..." panggil Zio membuat Lyra kaget karena belum pernah mendengar Zio berteriak.

"Apa" sahut Jovana sambil turun dari atas tangga.

"Assalamualaikum tante" Lyra menyalimi tangan Jovana.

"Ekh...gadis cantik, and good job for you boy" Jovana menjentikan jarinya ke Zio karena berhasil membawa Lyra kesini.

"Hm..." Zio langsung berjalan menuju lift untuk ke kamarnya.

"Kamu maklumin aja anak kaya dia" kesal Jovana.

"Kamu suka bunga gak" tanya Jovana mengalihkan pertanyaan.

"Suka tante" antusias Lyra seketika.

"Yaudah ayo" Jovana mengajak Lyra ke kebun bunganya yang beraneka ragam bunga.

"Wow....tante ini semua milik tante" sungguh Lyra dibuat kagum dengan kebun milik Jovana.

"Ini...middlemist red bunga yang cukup langka terus katanya pernah tumbuh di perkebunan London" Lyra mengelus bunga itu.

"Pengetahuan kamu tentang bunga luas sekali, saya jadi kagum sama kamu" puji Jovana membuat Lyra malu karena dia pecinta bunga dia tahu segala jenisnya.

"Memang tumbuhan itu saya bawa dari London kesini, seperti apa yang kamu katakan" Jovana memetik satu bunga mawar dan menyelipkan di telinga Lyra.

"Dan ini ghost orchid bener kan tan" tunjuk Lyra pada bunga berwarna putih itu.

"Ia ini hadiah dari teman saya, waktu saya menempati rumah ini dulu" Jelas Jovana.

"Taman tante benar benar terawat" Jovana tertawa kecil melihat Lyra tertawa kecil karena kekagumanya dengan bunga bunga.

"Harus, karena taman ini sumber keindahan dikediaman Melvino" Lyra sangat bahagia bisa bertemu orang seperti mama Zio yang sangat peduli dengan tanaman.

"Kamu bisa masak gak" tanya Jovana diangguki Lyra.

"Ayo bantuin tante masak buat makan siang kalau gitu sekalian kita bersenang senang bersama" riang Jovana diikuti Lyra.

PENYESALAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang