BAB 29

5.4K 184 4
                                    

Lyra kini menunggu lagi kedatangan Zio lebih tepatnya Lyra menunggu Zio didepan kelasnya.

"Apa Zio masih sakit..." gumam Lyra khawatir setelah kemarin dia tidak bisa bertemu Zio.

"Ly lebih baik lo balik dulu aja ke kelas lo, sebentar lagi masuk lagian belum tentu Zio masuk hari ini" ucap gadis bername tag Azila keluar dari kelas menemui Lyra.

"Makasih tapi aku nungguin Zio datang aja, mungkin sebentar lagi" keukeh Lyra karena yakin Zio bakal masuk sekolah.

"Hei...inget gedung kelas lo Mipa diatas dan lo bisa telat masuk kelas" peringat Azila.

"Please biarin aku nungguin Zio lima menit lagi" Azila menghela nafas pasrah dan masuk kedalam kelas lagi.

"Itu..." Lyra tersenyum melihat Zio datang tapi senyumnya pudar ketika Zio datang berdampingan dengan Erika.

"Lo masuk dulu" ucap Zio ke Erika saat sampai didepan kelasnya dan melihat Lyra menunggunya.

"Ngapain" tanya datar Zio membuat Lyra tersentak kaget dengan gaya bicara Zio yang ketus, dingin bahkan wajah datarnya sungguh membuat hati Lyra sakit kembali seperti awal menjalin hubungan.

"Gimana keadaan kamu udah sehatkan, mangkanya aku bilangin kalau udah tau mau hujan cepet berteduh" omel Lyra menatap khawatir Zio.

"Sebaiknya kamu balik ke kelas dan kamu udah lihat aku kan sekarang" Zio melengos meninggalkan Lyra masuk ke kelas begitu saja.

"Zio..." gumam Lyra meneteskan air matanya, karena tidak tau apa yang membuat Zio seperti itu.

"Mungkin nanti lagi aku bisa tanya sama Zio" monolog Lyra pada dirinya sendiri dan pergi dari kelas Zio dengan mengusap air matanya.

Lyra berlari kembali ke kelasnya sebelum guru masuk ke dalam kelas.

"Dari mana lo?" tanya Anggera melihat Lyra ngos ngosan.

"Um...itu dari kelasnya Zio" jawab cepat Lyra membuat Anggera membelakan matanya.

"Gila berarti lo dari lantai bawah lari gitu" Lyra hanya mengangguk polos sambil meneguk air putih yang dia bawa dari rumah.

"Ho'oh soalnya pakai lift keknya penuh terus lama harus nunggu mending aku lari" ucap enteng Lyra.

"Lo terlalu baik jadi orang" ucap Anggera mengerti pengorbanan sahabatnya satu ini.

"Terus lo nanti mau ngajak Zio ngobrol berdua gitu?" tanya Anggera lagi membuat Lyra diam.

"Mung....kin" cicit Lyra dan sempat berfikir akan mengajak Zio berbicara.

"Gue bakal dukung lo, dan jadi orang yang siap mendengar apapun keluh kesah lo" Anggera memeluk Lyra.

"Makasih Ang" ucap Lyra.

Taman ia tempat ini yang selalu menjadi tempat untuk Lyra dan Zio ketika ada masalah, seperti sekarang selalu Lyra yang menunggu Zio.

"Maaf aku telat tadi nemenin Erika ngantin bentar" Lyra tersenyum meski hatinya sakit melihat Zio dan Erika dekat beberapa hari ini.

"It's ok yang penting kamu udah mau datang kesini. Zio aku mau tanya sesuatu sama kamu" tanya serius Lyra dan dirinya jujur bertanya tanya dengan sikap Zio.

"Kamu udah sehat beneran kan, kalau kamu masih sakit nggak usah masuk sekolah tadi" tanya Lyra menatap lekat Zio.

"Aku udah baikan kok" ketus Zio menatap sinis Lyra.

"Syukurlha....kalau gitu, dan Zio...ka...kamu marah sama aku" ragu Lyra menanyakanya.

"Nggak kata siapa" Lyra tersenyum mendengar jawaban tidak jujur dari Zio.

"Nggak usah bohong sama aku Zi, aku mohon sama kamu kalau aku punya salah aku minta maaf sama kamu" Lyra menggengam tangan Zio dan menghadapkanya ke Zio.

"Kamu tau genggaman tangan ini bisa saja lepas kapan pun bahkan banyak orang yang menginginkan genggaman ini runtuh" tutur Lyra sementara Zio hanya diam mendengarkan.

"Dan ya mungkin kalau itu sampai terjadi, maaf Zio aku nggak bisa menyunsun lagi untuk kedua kalinya karena memberikan kesempatan kedua kalinya itu tidak mudah jadi aku mohon untuk kita saling percaya apapun itu" Lyra memejamkan menikmati hembusan angin yang menerpa rambutnya.

"Gimana aku mau percaya sama kamu..." celetuk Zio membuat Lyra bingung.

"Maksudnya" beo Lyra belum mengerti arah pembicaraan Zio.

"Gimana aku mau percaya sama kamu, kalau kemarin aku sakit kamu sama sekali gak telphone bahkan chat, tau kondisi aku aja kamu gak tau dan aku ngerasa kalau inisiatif kamu buat jenguk aku aja kayaknya gak ada, kamu tau yang ngejagain aku kemarin Erika dan aku berharapnya kamu Lyra, KAMU KEMANA LYRA...KEMANA" bentak Zio membuat Lyra meneteskan air matanya.

"Zi...Zio gak gitu kemarin aku juga udah hubungin kamu kok udah telphone kamu tapi nggak kamu angkat, coba kamu lihat log panggilan di ponsel kamu" nafas Lyra tercekat.

"Haha bullshit...! kamu hanya mentingin pekerjaan kamu dan kemana disaat aku kemarin butuhin kamu..." Lyra terisak ditempat saat Zio meninggalkanya begitu saja.

"Zio...aku bisa jelasin sama kamu Zio..., gak gitu Zi...aku kemarin kerumah kamu" air mata Lyra sudah luruh ketika ingin menjelaskan semuanya Zio berasa menutup kedua telinganya.

"Cuup...cup...kasihan banget sih lo dimarahin Zio dan tenang ini bukan akhir dari permainan gue kok" ucap seseorang membuat Lyra mendongakan kepalanya yang ternyata Erika.

"Kamu jahat Erika..." pekik Lyra berdiri dari duduknya.

"Haha baru tahu kalau gue jahat, dan ya terkadang orang harus jadi jahat bukan buat mendapatkan apa yang di inginkan" Erika tertawa hambar dan menatap Lyra tajam.

"Kamu memang licik Erika, dan ya...jangan bilang kalau kamu yang megang ponsel waktu aku telphone Zio" duga Lyra karena kemarin lha Erika yang menemani Zio.

"Seratus buat lo...dan lo tau rencana gue berhasil bukan haha...itu pasti udah jelas akan berhasil hanya untuk nyingkirin lo dari Zio" bisik Erika setelah itu meninggalkan Lyra.

"Ya tuhan....kenapa semua jadi rumit seperti ini" gumam Lyra.

VOTE & COMEENT

YANG MAU VOTE & COMEENT SILAHKAN AKU MAKASIH BANGET SAMA KALIAN UDAH...ADA KESADARAN DIRI...BUAT YANG VOTE & COMEENT...

WOY GW UP INI PAS KEPALA GW MIGRENNNDDD....JADI SUMPAH KALAU VOTE & COMEENT GAK SESUAI APA YANG GW BAYANGIN....BANGSADDD GW NGERASA GAGAL PADA DIRI SENDIRI TAPI TENANG GW KAN LOVE MYSELF KATA 7 SUAMI GW BTS...

OK...GW RASA AMPEK DISITU DULU KELUH KESAH GW ...OK

PENYESALAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang