BAB 20

8.5K 253 4
                                    

Lyra tetap berada di gendongan punggung Zio sambil menyantap permen kapas yang tadi Lyra beli.

"Buka mulut kamu..." titah Lyra ingin menyuapi permen kapas itu ke Zio.

"Ndak aku nggak suka manis, aku sukanya yang bawa permen kapas" ucap Zio menoleh ke Lyra yang terus tersenyum dan tertawa.

"Receh belajar dari mana sih...hm" Lyra mencubit pipi Zio gemas.

"Gak tau lagian cowok biasa ini hanya mencoba membuat cewek di gendonganya ini tersenyum apa salah" Lyra menggelengkan kepalanya.

"Nggak salah tapi itu bukan kamu banget tau nggak, because seorang Kenzio yang aku kenal tuh cuek , datar , bodo amat , sadis..." ucapan Lyra terpotong oleh ucapan Zio.

"Itu dulu sebelum Kenzio yang di hadapan Alyra ini belum sadar akan cintanya kepada seorang Alyra gadis cantik , manis , baik sabar tidak nuntut yang macam macam" ucap Zio. Membuat Lyra tertawa kecil.

"Zio turunin aku..." Zio bingung dan menurunkan Lyra dari gendonganya malah sekarang Lyra yang menariknya.

"Mbak...es oreo dua dengan toping wafer roll , coklat , selai strawberry, choco crunch , dan terakhir roti" Lyra antusias menunggu pesanan minuman unik itu.

"Ini mbak..." seru pedagang itu memberikan pesanan Lyra.

"Eits...kamu mau ngapain" sewot Lyra saat melihat Zio mengeluarkan uang.

"Ya mau bayar lha" jawab Zio dihadiahi tatapan tajam Lyra.

"Masukin lagi uangnya, Ini aku yang beli dan aku yang pesan jadi aku yang bayar" sengit Lyra.

"Ly tapikan aku cowok..." ucapan Zio terpotong oleh Lyra.

"Cowok ya, inget gak selalu apapun cewek itu bergantung sama cowok seperti saat ini aku masih bisa bayar sendiri ngapain aku minta kamu, mending uangnya kamu tabung" Lyra memberikan uang itu ke penjual.

"Nih buat kamu" Lyra memberikan satu esnya ke Zio.

"Thank..." ucap Zio mengelus rambut Lyra.

"Gelangnya kamu pakai toh, kirain cuma diterima tapi gak mau makek" Lyra tersenyum melihat gelang pemberianya buat Zio yang ternyata dipakai ditanganya.

"Ini adalah pemberian dari gadis terspecial...tau nggak dan aku gak mau membuat gadis itu sedih lagi seperti dulu" Zio membawa Lyra ke dalam pelukanya.

drt...drtt...
Ponsel Lyra bergetar terlihat dari usernamenya adalah Vero yang menghubungi Lyra lewat video call.

"Siapa..." bingung Zio.

"Kak Vero" jawab Lyra yang mengangkat panggilan Vero membuat Zio emosi.

"hai kak...tumben video call biasanya telphone" wajah Lyra dan wajah Vero pun terlihat.

"hai...nggak, lo lagi dimana kok rame gitu" tanya Vero melihat orang berlalu lalang.

"Oh ini lagi di pasar malam..." jawab Lyra.

"Ly besok selesai istirahat pertama bisakan ke aula ada kumpul inti paskib yang lain udah gue hubungin secara langsung kok" ucap Vero.

"Ia kak besok aku bisa kok, sekalian besok rekapan" Lyra tersenyum manis ke Vero membuat Zio ingin membuang ponsel Lyra saat ini.

"Yaudah gue matiin dulu, bye" Lyra mengangguk dan memutuskan sambungan video call itu.

"Udah..." ketus Zio membuat Lyra bingung dengan ucapan Zio.

"Udah kenapa" bingung Lyra.

"Mentang mentang lagi deket sama ketua paskib jadi lupa disini ada siapa" seru Zio dan seketika Lyra mengerti.

"Ya emang aku deket sama kak Vero orang aku sekertaris paskib kak Vero ketuanya, jadi jelaslha kalau aku sering ngelakuin aktivitas bareng kak Vero" Lyra suka melihat wajah Zio kesal.

"Gak usah bahas dia bikin mual tau nggak" dengus Zio memalingkan wajahnya.

"Haha...apa kamu cemburu sama kak Vero, gak lucu banget Zio" Lyra tertawa puas.

"Udah ayo gak usah ketawa" Zio langsung menggendong Lyra seperti karung beras.

"Huwa...Zio turunin...." pekik Lyra memukuli punggung Zio.

"Kita ke spor foto itu yuk" ajak Zio melihat spot foto yang bagus.

"Alyra coba menghadap sini" Lyra bingung dan menolah saat Zio memanggilnya.

ckrek...
Zio memotret Lyra tiba tiba membuat Lyra kesal.

"Masih cantik kok" Zio mengusap rambut Lyra dan tertawa melihat ekspresi Lyra yang berdecak kesal.

"Cantik apanya sih....ikh...sini" Lyra mengambil ponsel Zio dan selfie menggunakan kameranya.

"Itu kak Vero..." ketika Lyra berhasil membohongi Zio dan langsung memotret Zio.

"Kamu..." Zio menatap Lyra kesal dan langsung memeluk pingganya tak lupa Zio memutar Lyra.

"Zio berhenti..." pekik Lyra.

"Udah..." nafas Lyra tersenggal senggal karena tertawa.

"Pulang atau..." tanya Lyra menatap Zio.

Lyra bingung melihat Zio yang berlari dan meminjam gitar pada seorang pemuda yang sedang ngamen.

"Alyra Septian Zatmiko, ya kamu aku ingin kamu mendengar lagu yang aku nyanyikan ini yang menunjukan kalau aku bener bener minta maaf sama kamu dan ingin menebus kesalahanku semuanya" Lyra kaget dengan tingkah Zio.

Zio membawakan lagu dari justin bieber dengan judul sorry. Lyra menitihkan air matanta sungguh malam ini Lyra menyaksikan Zio melakukan hal tak terduga seperti ini dan sangat terlihat dari diri Zio yang sangat serius dengan Lyra.

"Cukup....asal kamu tau aku udah maafin kamu kok" Lyra berlari dan langsung memeluk Zio, yang menyelsaikan nyanyianya.

"Jangan nangis please...." Zio mengusap air mata Lyra dan menarik sudut bibirnya agar tersenyum.

"Tersenyumlha aku mohon" bisik Zio memeluk Lyra dalam dekapanya.

"Aku lebih suka melihat kamu tersenyum" Lyra tersenyum menghadap Zio yang ikut tersenyum.

VOTE & COMEENT

PENYESALAN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang