TIGA

3.4K 95 2
                                    

Maaf...

[CERITA SUDAH DI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN CERITA INI PINDAH KE LAPAK LAIN]

[BAGI YANG MASIH INGIN BACA LANJUTAN CERITA INI, MOHON DISIMPAN DULU NANTI BAKAL ADA PENGUMUMAN LAGI]



Zena Pov

Hari-hari kian berlalu tak terasa besok di waktu malam adalah hari acara reuni angkatanku dan sekarang aku diajak oleh dua temanku untuk berbelanja baju. Cukup mendadak sekali tapi tak apa yang penting besok hadir di acara itu.

"Eh guys, gue pantes gak kalau pakai dress ini? "tanya Agata padaku dan Sherly.

Aku melihat Agata memakai dress berwarna merah menyala dan tengah menggoyakan dress bagian bawahnya agar menyibak ke kanan ke kiri.

" Sebenarnya cocok Ta, tapi kulit kamu sawo matang dan agak gimana gitu kalau kamu pakai dress warnanya terlalu menyala. "Aku melihat Agata mendesah kecewa tapi ia menyadari dan menganggukkan kepalanya.

Aku menoleh melihat apa yang sedang dilakukan Sherly ternyata anak itu lebih memilih tempat make up yang letaknya lumayan dekat dari sini. Aku menghela napas pelan dan bingung harus apa sekarang. Aku tak biasa memilih beberapa dress yang terpajang cantik di sekitar sini sebab harganya tak cantik bagiku. Aku menggigit jari-jariku menatap teman-temannku yang sibuk memborong beberapa barang yang dibutuhkan sedangkan aku hanya mematung di tempat ini.

"Lhoh Zen, lo gak belanja? "tanya Sherly yang nampaknya selesai membayar belanjaanya dan kini wanita itu menghampiriku.

Aku bingung menjawab apa karena aku merasa malu tapi namanya dua temanku itu sudah dari dulu memang paham kondisiku malah sekarang aku diseret ke sana kemari memilih dress cantik yang cocok untuk ukuran tubuhku.

"Coba yang ini deh Zen, pasti lo cantik! "Agata membawa dress sangat sangat elegan kepadaku.

Aku melongo melihat dress itu yang sangat cantik lalu aku tersenyum lebar dan masuk ke ruang ganti.

Beberapa menit kemudian akhirnya acara berbelanja ini selesai.

" Besok kita jemput lo ya, gue bakal make upin wajah lo secantik mungkin biar si mantan ngelirik lo Zen! "seru Sherly sambil merangkul pundakku.

Aku hanya tersenyum tipis dan menggelengkan kepalaku. Tak mungkin jika Pandu kembali padaku sebab hatinya milik orang lain dan berharap pun tak mungkin kala Pandu dari dulu memang tak mencintaiku. Berpacaran denganku yang bagi Pandu hanya ingin main-main saja.

"Iyaya terima kasih buat semuanya ya! "seruku sambil melambaikan tanganku kepada mereka setelah bertos ria ala-ala kita semasa SMA.

" Kita pulang duluannya ya Zen! "teriak mereka bersama setelah menaiki mobil berwarna merah itu.

" Hati-hati! "

Aku pun membalikkan tubuhku dan berjalan masuk ke dalam rumah.

...

Keesokan harinya...

Rumah makan tempatku bekerja hari ini makin ramai saja membuatku sulit untuk sedikit mengambil waktu istirahat sejenak tapi walau begitu aku senang jika rumah makan milik ibunya Pandu selaris ini. Aku berdoa agar keluarga Pandu diberi kelancaran rejekinya.

Saat ini aku mengelap meja-meja yang kotor serta di sampingku ada temanku bernama Dita yang bertugas mengambil piring-piring kotor dan di masukkan ke dalam keranjang yang nantinya di bawa oleh karyawan laki-laki.

"Wah gak kerasa ya, capek banget. "Dita merenggangkan tubuhnya sebelum melanjutkan tugasnya.

" Iya, tapi enak juga kalau gini. "

Because Of You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang