DUA PULUH DUA

2K 101 31
                                        


Malam harinya si kembar tak tidur dan malah menggerakkan tubuhnya seperti mengajak ibunya bermain. Zena sesekali menguap lebar karena merasa ngantuk sekali tapi malah si kembar tak tidur dan menatapnya.

"Nak kalian pinter banget nyiksa bunda. "Zena tersenyum walau matanya sudah memerah karena menahan rasa kantuknya itu.

" Bunda sudah ngantuk banget nih, kamu kok belum tidur? Natap bunda terus. Bunda cantik yah? "Zena tersenyum semanis mungkin dan yang membuat Zena terkejut serta terkekeh kecil, si kembar juga ikut tersenyum.

" Haduhh manisnya anak bunda ini, bunda cium satu satu nih. "Zena mencium si kembar secara bergantian.

" Uduh uduh nendang-nendang gitu. Suka yah? "Zena mencoba menguatkan matanya agar terbuka walau rasanya ingin ia penjamkan matanya ini.

Zena yang tadinya berposisi duduk kini berganti dengan posisi berbaring yang disebelahnya ialah Silma. Silma pun menoleh bundanya dan tersenyum lebar.

" Haduh bunda udah ngatuk berat. "Zena tak sadar, ia sudah memejamkan matanya karena saking tak kuasanya menahan rasa ngantuk.

Tak beberapa lama terdengar
suara pintu kamarnya terbuka. Ingin sekali ia membuka matanya tapi ketika mendengar suara Pandu membuatnya menghela napasnya lega walau pikirannya bertanya-tanya, bukankah Pandu menginap dan pulang besok? Kemarin memang Pandu berpamitan padanya karena menginap di rumah temannya.

Zena menyipitkan matanya dan tetes demi tetes air matanya jatuh seketika melihat Pandu mengajak si kembar berbicara.

"Bunda mu sudah tidur, kalian kenapa masih belum tidur hm?"Pandu melirik Zena yang terlihat kelelahan bahkan tertidur ketika menjaga si kembar.

"Seneng banget ya ketemu ayah, daritadi lonjak-lonjak gitu. "Pandu terkekeh pelan melihat raut wajah si kembar yang senang menatapnya bahkan tangan kedua anaknya itu mencoba memegang wajahnya.

Pandu mendekatkan wajahnya dan dipukuli pelan oleh anaknya itu.

" Kamu kok gak tidur sih, ayah juga ngantuk. "kedua tangan Pandu mengusap tubuh si kembar pelan.

" Lhoh udah nguap ya, barengan gitu. Kalian lucu hanget sih pengen fotoin kalian tapi ponsel ayah habis baterainya. "si kembar sudah mulai mengantuk kemudian Pandu melihat jika si kembar mulai saling merengek itu membuat Pandu panik.

Pandu juga terkejut melihat Zena yang langsung bangun dan mengambil Silma yang memang berada di sebelah wanita itu tidur.

" Cupcup iyaya sayang. "Zena melepaskan kancing bajunya, ia memakai daster sehingga mudah baginya untuk menyusui si kembar. Zena tidak menyadari jika Pandu menatapnya apalagi Zena mengeluarkan payudaranya dari bra miliknya.

Pandu meneguk ludahnya pelan, ia segera membuang arah wajahnya ke lain padahal di dalam hatinya ia ingin....emm melihatnya. Silma sudah tenang karena mendapatkan sumber makanannya kini hanya Salma lah yang menangis karena merasa haus.

"Mas, Zena boleh minta tolong? "Zena menatap ragu pada suaminya yang berusaha menenangkan Salma.

Pandu melirik istrinya sekilas," apa? '

"Gendongin Salma arahkan ke sini, aku mau menyusuinya juga. "

" Apa? Emang kamu bisa? "

" Mangkanya aku minta mas bantuin Zena. "

" Yaya. "Pandu pun menggendong Salma dan mengarahkan Salma pada Zena.

Zena mengeluarkan payudaranya lagi dari branya, ia tak tau jika Pandu berulang kali meneguk ludahnya melihat benda kenyal kesayangan seorang laki-laki ketika melihat perempuan.

Because Of You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang