28 Desember 2019
SEMBILAN BELAS
"Kurang beberapa hari lagi. "seorang wanita memakai dress panjang berwarna abu-abu sedang menatap jendela kamarnya yang di luar sana terdapat taman bunga, sambil tersenyum dan mengusap perutnya.
" Bunda berharap sama kalian semoga wajah kalian sama persis seperti ayah kalian. "
" Kalau perempuan pasti cantik apalagi kalau laki-laki pasti tampan. "
" Bunda gak sabar banget. "wanita itu ialah Zena, hatinya sekarang ini sangat senang dan tenang sekali.
" Zena? "panggil seseorang yang kini berjalan mendekatinya.
Zena tersenyum mendengar suara suaminya yang sudah pulang kerja. Terlihat Pandu melepaskan jas kantornya serta menaruh tas kerjanya ke tempatnya.
" Mas, sudah pulang? Laper gak? "tanya Zena setelah mencium punggung tangan suaminya itu.
" Mas sudah makan di kantor bareng sama karyawan karena karyawan mas ada yang ulang tahun jadi semuanya ditraktir. Oh ya mas bawa sesuatu nih. "Zena baru sadar jika Pandu membawa sebuah kantong plastik berwarna putih berukuran besar.
" Ini apa mas? "tanya Zena bingung, Pandu menyodorkan kantong plastik itu kepadanya. Zena menerimanya dan membukannya pelan.
" Pakaian bayi? "kedua mata Zena menatap berbinar apa yang dibawakan Pandu.
" Iya ini untuk mereka yang sebentar lagi lahir di dunia ini. "
" Wahhh bagus bagus banget, makasih ya mas. "Zena mengeluarkan semua pakaian bayi kembar dari kantong plastik itu dan menaruhnya di atas tempat tidur mereka.
" Maaf kalau aku beli banyak, apalagi ada pakaian warnanya merah muda. Aku juga beli pakaian warna netral, aku tidak tau jenis kelamin mereka juga."
"Tidak apa-apa mas, ini lebih dari cukup. Zena seneng banget, terima kasih banyak mas. "
" Oh ya, aku bawa hadiah buat kamu, anggap saja ini kado ulang tahun kamu."Pandu mengeluarkan sebuah kotak berukuran kecil berwarna merah dari dalam sakunya.
"Wah kalung? "lagi-lagi Zena tersenyum lebar bahkan disertai tangisan haru melihat sebuah kalung berbandul love itu.
" Mendekatlah, akan aku pakaikan. "Zena mendekat ke arah Pandu dengan wajahnya menunduk malu-malu. Bagaimana pun seorang wanita diberi kejutan oleh sosok yang dicintainya pastilah merasa senang.
" Cantik, "gumam Pandu setelah memakaikan kalung itu di leher Zena.
" Terima kasih. "Zena memeluk Pandu pelan, ia berhati-hati pada perutnya.
Pandu tersentak tapi ia mencoba tersenyum dan mengusap rambut Zena.
" Maafin aku Zen."batin Pandu.
Rasanya berat bagi Pandu menjalani kehidupan pernikahan ini penuh dengan sandiwara. Ia juga merasa bersalah telah sering menyakiti hati Zena dan mungkin ini yang ia lakukan agar Zena tidak tersakiti. Lelaki itu sudah memutuskan sesuatu keputusan yang sangat penting dan itu menyangkut dengan kehidupan di masa mendatang namun orang tuanya tidak mengetahui apa yang ia putuskan itu.
...
Hari-hari kian berlalu dan detik-detik menjelang kelahiran si kembar ke dunia. Zena merasa jika Pandu sangat sibuk sekali padahal seharusnya di waktu-waktu seperti ini Pandu menemaninya tapi malah ia menjalani keseharian tanpa Pandu. Pandu sering pulang malam tepat saat ia sudah tidur lalu Pandu berangkat sangat pagi sekali ke kantor padahal ayah mertuanya pernah bilang jika menjadi bos dipabriknya itu tak terlalu sibuk dan bisa santai.
![](https://img.wattpad.com/cover/201885142-288-k598237.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Ficción General-PART MASIH LENGKAP -TAMAT -GRATIS 18+ Setelah anak itu lahir, kita akan cerai dan aku akan menikahi Cala "Tanda tangan di pojok bawah kertas itu! "suruh Pandu menatap ke arah Zena. " Kamu yakin dengan semua ini? "tanya Zena dengan suaranya bergeta...