ENAM BELAS

1.7K 78 5
                                        

28 November 2019

Happy Reading guys

ENAM BELAS

ENAM BELAS

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

M

onumen Simpang Lima Gumul adalah ikon kabupaten Kediri. Bentuknya yang menyerupai Arc de Triomphe yang terletak di Paris, Perancis. Jika Arc de Triomphe memperingati para pejuang yang mati pada saat revolusi Perancis dan perang Napoleon, maka Monumen Simpang Lima Gumul ini diinspirasi oleh Raja Jongko Joyoboyo. Beliau adalah seorang raja yang berkuasa di abad 12 yang bercita-cita untuk menyatukan lima wilayah di kabupaten Kediri.

Pembangunan monumen Simpang Lima Gumul ini dimulai pada tahun 2003 dan diresmikan pada tahun 2008. Bapak Sutrisno, bupati Kediri pada masa itu menggagas untuk membangun monumen ini di Desa Tugu Rejo, kecamatan Ngasem, Kediri. Pembangunannya diperkirakan mencapai angka 300 milyar rupiah.

Kawasan Simpang Lima Gumul memiliki luas tanah hingga 37 hektar secara keseluruhan. Luas bangunan adalah 804 meter persegi dan tingginya mencapai 25 meter. Monumen Simpang Lima Gumul memiliki 6 lantai dan ditumpu 3 tangga setinggi 3 meter dari lantai dasar. Uniknya, angka luas dan tinggi monumen melambangkan tanggal, bulan dan tahun jadinya Kabupaten Kediri yaitu 25 Maret 804 Masehi.

Di sisi kiri dan kanan monumen, terdapat 16 relief, dimana setiap pahatan menggambarkan sejarah Kabupaten Kediri. Tiap pahatan ini menunjukkan nilai seni dan budaya yang tinggi dari masyarakat Jawa Timur. Di sudut-sudut monumen, Anda juga bisa melihat patung Ganesha. Ganesha adalah dewa yang dipuja umat Hindu yang dianggap sebagai dewa pengetahuan dan kecerdasan, pelindung, kebijaksanaan serta penolak bala.

Begitu Anda masuk ke Monumen Simpang Lima Gumul, Wisata Sejarah dari Kediri ini, Anda akan menemui ruang-ruang pertemuan di gedung utama dan ruang auditorium dengan atap kubah. Di sisi bagian atas bangunan, Anda bisa menemukan diorama dan minimarket yang menjual souvenir khas monumen ini. Sementara ruang serba guna terletak di bagian bawah tanah. Di bagian bawah tanah ini juga, Anda akan menemui 3 akses yang berbentuk lorong yang menghubungkan tempat parkir ke basement monumen. Akses lorong ini begitu indah sehingga sayang sekali Anda tidak memotretnya sebagai kenang-kenangan.

Begitulah sekilas tentang simpang lima gumul Kediri, jika berlibur ke sana jangan lupa mampir ke sana juga. Berbagi tentang sejarah di sekitar tempat tinggal itu sangat menyenangkan bagi saya.

Back to the topic...

"Wah SLG banyak perubahan ya ternyata. "Zena tersenyum lebar bertanda dirinya sangat senang hari ini bisa ke sini.

" Iya Zen dan juga SLG ini makin ramai pengunjung. Lihat deh sekarang, di sana banyak anak kecil berkeliaran, ada beberapa orang yang sedang latihan entah itu nari, teater dan lain sebagainya. Aku juga sering ke sini sama ibu, apalagi saat ayahku masih belum sakit-sakitan kayak sekarang. Dulu keluargaku sering ngajak jogging di sini walau perjalanan ke sini ditempuh sekitar tiga pulih menitan. "Pandu menggandeng tangan Zena sebab ia tau jika wanita itu akan berlari maka dari itu ia mencegahnya sebelum terjadi. Ya mana memang benar mereka menepuh hampir tiga puluh menit lamanya menuju kemari jika mereka dari rumah mereka sendiri mungkin tak selama itu perjalan menuju ke SLG.

Because Of You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang