19 November 2019
TIGA BELAS
Ceklek...
Suara pintu terbuka dari dalam, terlihat suaminya tengah berdiri di hadapannya memakai baju polos berwarna hitam serta memakai celana training panjang dan kedua tangannya dilipat di depan dadanya. Rambut suaminya basah mungkin karena sehabis keramas membuat Zena menatap kagum pada ketampanan suaminya yang makin hari makin tampan saja.
"Kok bengong? Habis dari mana? "tanya Pandu padanya.
Zena mengerjapkan kedua matanya," dari jalan-jalan, mas Pandu pulang sudah dari tadikah? "
" Sekitar dua puluh menit yang lalu. "Pandu pun membalikkan tubuhnya disusul Zena memasuki rumah mereka.
" Kamu punya roti? "tanya Pandu pada Zena yang tengah duduk di atas sofa.
" Punya, "balas Zena sembari mengkerutkan dahinya bingung.
" Aku ingin roti, apakah ada? "tanya Pandu lagi.
" Ada, coba kamu buka kulkas. Kemarin aku beli roti. "
Pandu pun mengangguk mengerti dan berjalan menuju dapur. Setelahnya ia membuka pintu kulkas dan betapa terkejutnya dia saat melihat kue yang diduga itu kue ulang tahun tertera nama Zena dan angka dua puluh serta terdapat juga bekas potongan kecil dikue.
"Zena ulang tahun? "Pandu mengambil kue itu dan didbawa ke ruang tamu, tempat dimana Zena duduk santai setelah dirinya menutup pintu kulkas.
" Zena? "panggil Pandu membuat Zena langsung menoleh menatapnya.
Kedua mata Zeba membulat menatap apa yang dibawa Pandu tapi seulas senyuman manis terbit dibibirnya berwarna merah muda alami itu.
" Kamu ulang tahun? "
" Iya, itu kue kemarin. "
" Kenapa kamu diam saja, tak memberitahukanku? Aku bisa membuat kejutan untukmu saat pulang tadi." Pandu pun duduk di samping Zena.
"Bagaimana aku mau menghubungimu, aku sms dan telepon kamu aja dimatiin. "ucapan Zena sangat halus tapi menyentil hati Pandu.
" Maaf. "Pandu menatap bersalah pada Zena.
" Gapapa kok, oh ya tadi ada kan rotinya? "
" Gak tau, aku belum lihat. Tadi mataku fokus langsung kue di dalam kulkas. "
" Yaudah aku ambilin ya. "Zena beranjak berdiri dari tempat duduk namun Pandu segera menahan istrinya itu.
" Tidak usah, kita makan siang aja. Habis itu sholat. "Pandu pun menarik tangan Zena pelan.
Hati Zena menghangat diberi perhatian oleh Pandu apalagi tangan kekar Pandu menggenggam tangan mungilnya begitu kuat dan menuntunnya agar tak terjatuh saat berjalan.
" Aww! "ringis Zena saat merasakan perutnya sakit akibat tendangan dari anaknya.
" Kamu kenapa? "tanya Pandu khawatir melihat Zena yang sedikit membukukkan badannya dan salatu tangannya memegang perutnya.
" Anak kita nendang. "Zena tersenyum lebar lalu tangannya mengusap pelan perut buncitnya.
Ternyata anak kembarnya merasakan kehadiran ayahnya aka Pandu. Pandu memandang perut Zena dan tangannya reflek mengusap perut Zena juga. Entah perasaanapa yang berada di dalam hatinya membuat dirinya langsung berjongkok dan mencium perut Zena yang dibalut dress panjang tak lupa tangan Pandu masih mengusap perut Zena.
Pandu terdiam menatap perut Zena yang terlihat besar padahal yang setahunya usia kandungan Zena itu masih lima bulanan tapi perut Zena terlihat seperti usia kandungan delapan bulanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Ficción General-PART MASIH LENGKAP -TAMAT -GRATIS 18+ Setelah anak itu lahir, kita akan cerai dan aku akan menikahi Cala "Tanda tangan di pojok bawah kertas itu! "suruh Pandu menatap ke arah Zena. " Kamu yakin dengan semua ini? "tanya Zena dengan suaranya bergeta...