Maaf...
[CERITA SUDAH DI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN CERITA INI PINDAH KE LAPAK LAIN]
[BAGI YANG MASIH INGIN BACA LANJUTAN CERITA INI, MOHON DISIMPAN DULU NANTI BAKAL ADA PENGUMUMAN LAGI]
"Ibu kenapa dateng pagi-pagi? Gak ke restoran? "tanya Pandu pada ibunya yang tengah duduk di samping Zena.
" Kamu mau ngusir ibu ya? "tanya Anggun dengan nada suaranya yang ketus.
Pandu gelapan lalu menggelengkan kepalanya dan berkata," engh enggak kok bu, cuman ya kan ibu banyak kerjaan. "
" Ibu ini bos, kamu pikir ibu ini kerjaannya gak bisa nyantai gitu? "Anggun menatap sinis anaknya itu yang mencoba mengusir halus dari rumahnya.
Pandu pun menghela napasnya pasrah kemudian ia menatap tajam ke arah Zena yang tengah terkekeh pelan tanpa suara. Zena dengan santainya membuka mulutnya lebar ke arahnya.
" Heh Pandu! Lihat istrimu minta disuapin! Bengong mulu! "sentak Anggun yang pada akhirnya Pandu menurutinya.
Pandu menyuapi Zena dengan lembut layaknya Zena itu istrinya.
" Awas saja! "bisik Pandu tepat di samping salah satu sisi telinga Zena.
" Ibu dengar ya! "sindir Anggun lagi.
Selang beberapa menit kemudian Anggun pamit untuk pergi ke restorannya tapi sebelum itu, wanita paruh baya itu menasehati Pandu terlebih dahulu agar anak laki-lakinya itu mengerti jika wanita hamil itu sangat manja.
" Kamu tadi berangkat kerja? Jawab jujur! "Anggun menatap Pandu meminta kejelasan.
" Iyalah bu, Pandu lagi sibuk. "
" Gak usah bohong! Ibu tau kalau pabrikmu lagi libur, ayah yang meliburkan sementara agar kamu bisa bermesraan dengan istrimu! "
Kenapa ibu mesti tau sih-batin Pandu.
" Naluri seorang ibu lebih kuat dan tajam. Kamu mau dicap anak durhaka hah? "Sambil berkacak pinggang, Anggun masih menatap tajam pada anaknya itu.
" Eh tidak bu, "balas Pandu seraya menggelengkan kepalanya berulang kali.
" Kasihan istrimu yang lagi hamil muda terus kamu tinggal-tinggal, dia itu butuh kamu. Kalau istrimu lagi ngidam itu dituruti, jangan dibiarkan saja! Mau anak kamu tukang ileran?! "
Pandu menggelengkan kepalanya membalas ucapan ibunya.
" Udahlah perlakukan istrimu dengan lembut dan jangan membentaknya! Hati seorang ibu yang lagi hamil itu sangat sensitif! Jika ibu tau kamu sering membentak Zena, ibu akan nangis. Kamu mau ibu menangis hah? "
" Tidak bu. "Pandu pun merangkul ibunya menuntun berjalan menuju pintu luar sedangkan Zena tengah menonton televisi.
" Jaga Zena sebaik mungkin kalaupun kamu belum bisa mencintainya, jangan bikin dia sakit hati. Kamu tau kan kalau Zena sudah ibu anggap anak sendiri bahkan ibu lebih sayang Zena daripada kamu! "omel Anggun dan kini keduanya berada di latar rumah.
Pandu menganggukkan kepalanya pasrah membalas ucapan ibunya.
" Jika tetap kamu buat Zena sakit hati, biarkan Zena di rumah ibu. Ibu yang mengurusi Zena sebaik mungkin! "
" Iya ibu, "balas Pandu sambil membukakan pintu mobil untuk ibunya.
" Awas saja! "Anggun menatap tajam Pandu sembari menunjuk dengan telunjuknya ke arah Pandu.
Pandu pun membalikkan badannya, berjalan masuk ke dalam rumahnya secara tergesa-gesa menuju kamar Zena. Setelah sampai ia membuka pintu Zena pelan bersamaan dengan itu Zena berdiri mematung di hadapannya. Pandu menatap tajam Zena sedangkan Zena menatap takut-takut pada suaminya itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/201885142-288-k598237.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
General Fiction-PART MASIH LENGKAP -TAMAT -GRATIS 18+ Setelah anak itu lahir, kita akan cerai dan aku akan menikahi Cala "Tanda tangan di pojok bawah kertas itu! "suruh Pandu menatap ke arah Zena. " Kamu yakin dengan semua ini? "tanya Zena dengan suaranya bergeta...