DUA

4.2K 106 0
                                    

Maaf...

[CERITA SUDAH DI HAPUS SEBAGIAN UNTUK KEPENTINGAN CERITA INI PINDAH KE LAPAK LAIN]

[BAGI YANG MASIH INGIN BACA LANJUTAN CERITA INI, MOHON DISIMPAN DULU NANTI BAKAL ADA PENGUMUMAN LAGI]

kukuruyuuuk... kukuruyuuuk... Ayam jantan berkokok bersahut-sahutan pertanda fajar hampir tiba. Burung-burung berkicau di pucuk pepohonan melagukan lagu gembira menyambut akan datangnya pagi cerah. Langit di ufuk timur berwarna jingga, suatu pertanda Sang Bagaskara akan segera menunaikan kewajibannya menerangi isi jagat raya, memberikan sinar kehidupan dan panas untuk semua makhluk di dunia.

Seorang wanita berkulit kuning langsat menggeliat bangun dari tempat tidurnya. Ia menoleh mencari sesuatu yaitu benda pipih berbentuk persegi panjang. Yah hampir semua orang ketika bangun tidur selalu saja yang dicari adalah ponselnya lalu baru bangun dari tidurnya. Wanita cantik memiliki lesung pipi dikedua sisi pipinya sedang tersenyum lebar setelah sadar jika hari ini dirinya mulai bekerja.

Wanita bernama Zena itu langsung beranjak dari posisi duduknya tadi setelah beberapa menit memainkan ponselnya. Ia bergegas mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi. Tiga puluh menit kemudian akhirnya Zena sudah rapih memakai seragam biasa karena memang nanti baru diberi seragam kerja.

Wanita itu mengambil beberapa benda kesayangan lalu tak lupa dimasukkan ke dalam tas punggungnya yang berukuran sedang. Ia meraih topi dan jaket tebal berwarna cokelat muda kesukaannya.

Kaki jenjangnya melangkah berjalan menuju di atas trotoar pinggir jalan raya, ia melihat arlojinya yang melingkar indah di pergelangan tangannya untuk memastikan ia tak terlambat hari ini dan tak lama ojol pun datang berhenti di hadapannya lantas saja Zena langsung menaiki ojol itu dan diantar sesuai pada alamat yang dituju.

Sekitar 7 menit kemudian Zena akhirnya telah sampai dengan selamat, setelah membayar ojol tersebut, ia pun langsung berlari kecil menuju rumah makan yang lagi ngehitz di zaman sekarang. Beberapa karyawan sedang berberes seperti menata kursi dan meja serta ada yang menyapu dan mengepel lantai sedangkan para karyawati sama bedanya untuk karyawan wanita tak dipekerjaan pekerjaan berat seperti angkat-angkat kursi dan meja.

"Pagi mbak Zen! "seru beberapa karyawan yang bekerja di rumah makan itu dengan ramah.

" Iya pagi juga buat kalian. "Zena tersenyum senang melihat beberapa karyawan serta karyawati yang ramah padanya.

" Mbak Zen dipanggil atasan! "tiba-tiba seorang laki-laki muda seumuran dengannya menghadang jalannya pada saat dirinya sudah memasuki area dapur.

" Oh iya. "Zena mengangguk paham.

" Pasti mbak Zena mau diberi seragam, emang di rumah makan sini bos kita selalu survei apapun keadaan rumah makan ini."

Tampa babibu lagi ia langsung pergi menuju ruangan bosnya. Hari pertama ia kerja membuat dirinya merasa takut terkena masalah membuat dirinya juga selalu berhati-hati.

Tok tok tok

"Silahkan masuk! "suruh seorang dari dalam ruang tersebut.

Zena membuka pintu berwarna biru muda itu dan terlihat seorang wanita paruh baya sedang duduk dikursi putar menatap ramah padanya. Zena tersenyum sopan dan mengangguk ketika wanita paruh baya itu menyuruhnya untuk duduk dihadapannya.

"Bagaimana kabarmu Zena, maaf kemarin bukan tante yang menemuimu, sungguh tante terkejut mengetahui jika kamu kembali ke kota ini. Tante sangat merindukanmu dan tante merasa khawatir padamu saat kamu tiba-tiba menghilang setelah orangtuamu meninggal."

"Zena meminta maaf akan hal itu, pergi menghilang tanpa kabar. "Zena menundukkan kepalanya.

"Tak apa sayang, tapi sayangnya kamu sudah putus sama Pandu. Padahal tante sangat setuju kalau kamu dengan anak tante berpacaran." wanita paruh baya itu bernama Anggun Sabilla, ibu dari Pandu (mantan pacarnya).

Because Of You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang