(2) EKSTRA PART

1.7K 70 27
                                    

(2) EKSTRA PART
Episode: si kembar yang comel

(2) EKSTRA PART Episode: si kembar yang comel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ARJUNA CHANDRA WIJAYA

Di ruang bermain saat ini ada Zena, si kembar dan Juna. Juna? Ya anak ketiga Zena dan Pandu yang kini berusia satu tahun lebih bernama ARJUNA CHANDRA WIJAYA dipanggil Juna atau Ajun.

Si kembar bermain balok berukuran sedang yang disusun-susun bisa jadi rumah, istana dan sebagainya sedangkan Juna bermain sendiri dengan mobil-mobilannya sambil merangkak entah ke sana kemari sesekali menghampiri bundannya hanya untuk mencari perhatian dari bundanya.

Zena duduk santai sambil membaca majalah sesekali matanya menatap was-was pada anak-anaknya.

"Bunda, bunda! "Silma berjalan pelan menuju Zena.

Zena tersenyum menatap anaknya datang ke arahnya. Silma menyodorkan bongkar pasang berbentuk U dobel dua padanya.

" Epotin, Bunda. "pinta Silma padanya.
(cepotin, bunda)

Zena pun langsung mencopot bongkar pasang itu menjadi dua dan tidak dobule lagi, ketika ia akan mengembalikan mainan itu pada Silma, suara tangisan Juna membuatnya langsung menoleh ke arah sana.

" Salma, kamu apain adik kamu. Jungkel gini. "Zena berlari kecil menghampiri si bungsu yang terjungkal ke belakang.

" Juna ninih, dak oyeh! "teriak Salma yang kini kedua tangan mungilnya membawa kursi berukuran kecil. Salma melarang adiknya duduk di kursinya dan mendorong Juna jatuh terjungkal ke belakang untungnya kepala Juna tak terbentur lantai.
(Juna di sini, tidak boleh)

" Tapi sayang jangan kasar sama adiknya, gak boleh juga. "Zena mengusap tubuh Juna yang kini menangis kencang, Juna kaget dan badannya pasti sakit.

" DAK DAK! "Jerit Salma yang kini juga menangis. Ia membanting kursi itu asal lalu tidur di atas lantai seraya menendang-nendang kedua kakinya berulang kali.
(Tidak)

" Salma, jangan tidur di situ sayang nanti masuk angin. "Zena menghampiri Salma setelah menenangkan Juna dan si bungsu itu kembali bermain lagi.

Salma mengencangkan nangisnya meski sekarang sudah berada digendongan Zena.

" Hey udah nangisnya, malah kamu yang nangis."Zena menimang Salma yang mulai tenang.

"Bunda, ainan tu mana? "tanya Silma pada Zena.
(Bunda, mainan ku mana)

" Oh ya itu ada di meja. "Zena menunjukkan meja sana samping kasur yang tadinya mainan milik Silma ia letakkan di sana saat mendengar tangisan Juna.

Silma langsung berjalan ke meja sana untuk mengambil mainannya.

" Sayang dulu sama bunda,"ucap Zena pada Salma saat anak itu sudah tak menangis lagi. Salma mencium pipi bundannya.

Ketika Zena menurunkan Salma terdengar lagi suara tangisan kali ini bukan Juna melainkan suara tangisan Silma. Zena menatap ke arah sana ternyata oh ternyata sepertinya Juna merobohkan istana Silma. Zena segera berlari ketika Silma akan melemparkan balok besar berbahan plastik itu pada Juna tapi terlambat, pantat mungil Juna yang kali ini tidak memakai pampers terkena lemparan balok itu. Juna menangis kemudian.

Because Of You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang