04042020
HAPPY READING GUYS
VOTE DAN KOMENTAR SELALU DITUNGGU, YANG BANYAK KOMENTAR JUGA GAPAPA, TIAP LIHAT WATTPAD SELALU YANG AUTHOR LIHAT ITU PASTI KOMENAN DARI PEMBACA KARENA DARI KOMENTAR ITU BISA MEMBUAT AUTHOR LEBIH MENGERTI MAKSUD JALAN CERITA INI:)
TIGA PULUH DUA
Pak, saya sudah mengirimkan data-data karyawan tadi lewat email
Angga membaca pesan dari Levania. Kemudian ia mengecek data milik Pandu diponselnya sebab jika memakai laptop akan merepotkan salah satu tangannya yang sedang sakit. Ketika sudah terbuka di akun emailnya, maniknya sibuk membaca secara detail dan teliti ketika data-data Pandu yang sudah diedit oleh Levania itu sudah ia unduh. Sekarang ini ia bekerja di rumah karena masalah kesehatannya apalagi tangannya yang masih terasa sakit.
Ketika membuka data milik Pandu, ia menyipitkan matanya dan membaca berulang-ulang ketika menemukan sebuah hal yang tak terduga ketika adanya kartu keluarga di sana.
"Bukankah ini nama Zena dan si kembar,"gumam Angga ketika membaca nama-nama yang tertera di kartu keluarga milik Pandu.
"Jadi Pandu itu adalah suami Zena, kenapa jadi begini? "Angga membekap bibirnya karena syok atas fakta yang mencengangkan ini.
Tak menyangka sosok yang selama ini ia ingin tau ternyata ada di sekitarnya. Rahangnya mengeras seraya tangannya mengepal kuat. Entahlah tiba-tiba ia merasa takut kehilangan Zena, ia takut jika Pandu mengambil Zena darinya dan yang menurutnya lebih pantas menjadi suami Zena adalah dirinya.
"Kenapa aku menyukai sosok wanita yang sudah bersuami? Tapi apa salahnya aku menyukainya, Zena disakiti oleh suaminya hingga sampai pindah ke Malang ini. "
" ARGHHHH kenapa ini! Kenapa aku jadi jahat! Tapi aku memang mencintai Zena, aku menyayangi si kembar layaknya anak kandungku. Aku takut Zena kembali pada suaminya. Tapi... "
Angga merasa ia juga harus mencari tau tentang Pandu. Bukankah Zena berasal dari Kediri? Jadi ia ingin tau mengapa ada Pandu di area Malang ini. Apa sebenarnya yang terjadi juga pada Pandu. Bukankah juga Pandu telah menyakiti Zena bahkan Zena telah bilang padanya jika wanita itu menunggu surat perceraian dari suaminya.
"Membingungkan sekali, lebih baik besok aku akan pergi ke kantor. "Angga menatap tangannya yang masih digif dan mengusapnya pelan.
Ia memejamkan kedua matanya dan mendongakkan wajahnya ke atas. Terbayang wajah Zena dipikirannya dan itu selalu membuatnya tersenyum. Hanya memikirkannya saja selalu membuat bibirnya melengkungkan senyuman membahagiakan namun ketika ia berada dekat dengan Zena selalu merasa gugup. Namanya juga cinta pertama apalagi dengan sifatnya itu yang mana memang belum pernah pengalaman mendekati wanita meski banyak wanita yang berusaha dekat dengannya lalu pergi karena sifatnya yang sering kaku dan membosankan.
"Mas Angga? "mendengar suara seseorang yang ditunggu-tunggu itu mendekat ke arahnya membuat sosok lelaki itu membuka kedua matanya.
Aku melupakan Zena yang berada di rumah, semoga Zena tak mendengar ucapanku tadi-batin Angga.
Jantungnya berdegup kencang melihat Zena duduk di atas sofa sampingnya. Zena tersenyum menatapnya membuat ia juga ikut tersenyum. Senyuman Zena membuat hatinya lebih tenang dan seolah melupakan jika Zena telah memiliki suami.
"Kenapa mas Angga tadi senyum-senyum sendiri, aku lihatin dari tadi lho. "Zena cekikikan melihat Angga yang salah tingkah seperti itu.
" Emm ah itu... "Angga menggaruk tekuknya yang tak terasa gatal entah mengapa ia bingung harus menjawab apa.

KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Ficción General-PART MASIH LENGKAP -TAMAT -GRATIS 18+ Setelah anak itu lahir, kita akan cerai dan aku akan menikahi Cala "Tanda tangan di pojok bawah kertas itu! "suruh Pandu menatap ke arah Zena. " Kamu yakin dengan semua ini? "tanya Zena dengan suaranya bergeta...