EMPAT PULUH

1.8K 113 30
                                    

13042020
Happy Reading guys

Bantu benerin typo ya ini 4000 kata lebih, duh gak nyangka sampai segini banyaknya hehe biar kalian kenyang deh... Dan beri komentar yang banyak ya, dari dulu sedikit mulu dan gak sampai 100 notipnya

Ngetik pake hp jadi maklumi saja banyak typonya ya, tolong bantu juga benerin typonya

Yuk di rumah saja sambil baca cerita di wattpad hehe yang gak punya kerjaan maksud aku hehe

Yuk di rumah saja sambil baca cerita di wattpad hehe yang gak punya kerjaan maksud aku hehe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silma & Salma

.

.

.

E

MPAT PULUH

"Papa pergi! Malik gak mau ketemu sama papa! "teriak Malik histeris disertai tangisannya.

Zena dan Pandu terkejut mendengar suara Malik dari dalam ruang inap Malik. Mereka yang berada di luar ruangan pun segera masuk ke dalam ruang inap Malik. Di sana Angga berdiri mematung dengan perasaan bersalahnya melihat anaknya malah mengusirnya.

"Malik bilang, papa pergi dari sini!? Papa jahat! "teriak Malik menatap nyalang papahnya yang berjalan mendekat ke arahnya.

" Malik, papa minta maaf. Papa salah. "

" Papa jahat! Gak percaya sama Malik! Papa percaya aja sama badut! "Zena pun segera memeluk Malik.

Pandu menghampiri Angga dan menyuruh Angga untuk bergegas keluar dari ruang ini meski Angga merasa tak mau tapi melihat anaknya yang tidak suka dia ada di sini akhirnya ia keluar dari ruang ini.

Angga duduk termenung di tempat duduk koridor rumah sakit sedangkan Pandu pamit sebentar.

"Dulu aku tak pernah begini! Aku sudah berjanji dengan istriku untuk menjadi papa yang baik bagi Malik, sekarang Malik membenciku. Kenapa aku bisa lalai ya Tuhan." Angga menyenderkan kepalanya ke dinding.

Malik yang terus menginginkan sosok ibu membuat Angga menjadi frustasi. Ia tak bisa menemukan wanita baik selain Zena. Ia tau, Malik membutuhkan kasih sayang seorang ibu apalagi dirinya sibuk bekerja akhir-akhir ini bahkan untuk mendengar curhatan anaknya pun sudah jarang ia dengar. Angga merasa bodoh dalam hal cinta membuat ia langsung percaya saja pada wanita itu yang memang sudah sedari dulu ingin menjadi istrinya dan berjanji menjadi istri yang baik tapi tak disangka wanita itu malah berani menyiksa anaknya tanpa sepengetahuan dan yang lebih parahnya lagi Malik diracuni oleh dia.

Mata Angga memerah dan punggung tangannya tak henti hentinya memukul tempat duduk sebelahnya hingga memerah dan meruntuki kebodohannya.

"Pantas saja wanita itu menanyakan cctv saat itu, hah. "Angga menghela napasnya gusar.

Because Of You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang