TIGA PULUH

2.2K 91 9
                                        

31 Maret 2020

Happy Reading guys

TIGA PULUH


"Zena? "

Lantas Adi langsung berdiri menatap sosok wanita yang sangat ia kenali dan telah lama tak bertemu dengannya.

Wanita itu ialah Zena. Zena tak kalah terkejutnya melihat sosok temannya semasa SMA dulu.

" Adi? "

" Zen, kamu kok--"

"Maaf aku menyela Di, aku mau lihat keadaan mas Angga dulu. "Zena tersenyum maklum jika temannya yang masih ingin bertanya beberapa hal padanya tapi yang ia dahulukan kini melihat keadaan Angga pasca kecelakaan.

" Oh ya Zen, itu ruangan Pak Angga. "Adi tersenyum dan menunjukkan ruangan tempat di mana Angga di rawat.

" Terima kasih. "Lalu Zena pun segera masuk ke dalam ruangan itu.

" Sama-sama. "Adi masih saja duduk di depan ruangan itu.

" Ada hubungan apa pak Angga sama Zena?"pikir Adi yang masih merenung di tempat duduknya.

...

Zena masuk ke dalam ruangan di mana tempat Angga rawat. Maniknya langsung menuju pada sosok yang tengah terbaring lemas dan sedang diobati oleh seorang perawat dan dokter. Ketika Zena mendekat ke arah brangkar ternyata perawat dan dokter tersebut mulai pergi mungkin sudah selesai mengobati Angga.

"Zena, "lirih Angga ketika melihat Zena duduk di samping setelah meletakkan sekantong plastik di meja nakas samping brangkar.

" Tolong kancingkan bajumu itu! " Zena memalingkan wajahnya ke arah samping saat ia baru menyadari jika pakaian Angga belum dikancingkan secara sempurna.

" Eh?" Angga langsung menatap baju dan benar jika bajunya belum ia kancingkan setelah diobati. Segera ia kancingkan dengan salah satu tangannya sebab tangan kirinya digips.

"Emm sudah Zen. "Angga pun memposisikan tubuhnya untuk duduk namun ia terhenti ketika Zena membantunya untuk duduk. Wajahnya keduanya terlalu dekat membuat Angga tak menyia-nyiakan posisi ini yaitu memandang wajah cantik Zena dari jarak dekat.

" Kamu melamun? "Zena melambaikan tangannya di depan wajah Angga.

" Ah maaf. "Angga merasa gugup.

"Kamu tadi sempat pingsan ya?"

"Sebenarnya aku tak pingsan hanya saja aku memejamkan mataku karena aku syok, kalau aku sedang terkejut selalu begitu. Apalagi ini kecelakaan yang baru pertama kali aku alamin tapi tak apa bagiku selama bocah kecil itu selamat. Aku lega. "Angga menerima gelas berisi air dari Zena walau sebenarnya ia tak merasa haus namun untuk menolak apalagi perhatian dari Zena, ia tak sanggup.

Zena terharu melihat pengorbanan Angga yang rela terluka demi menyelamatkan seorang anak balita.

" Apa kondisimu tidak cukup parah kan? Aku khawatir padamu apalagi memikirkan Malik nanti yang pasti sedih melihat Mas seperti ini. "wajah Zena nampak lesu, ia merasa bersalah dengan apa yang menimpa Angga ini.

" Aku mengalami patah tulang ringan di tanganku, kata dokter ini akan sembuh dalam waktu singkat. Nanti juga diperbolehkan pulang sama dokter. Hanya saja ada tubuhku yang bengkak karena jatuh apalagi di bagian kakiku ini. "Angga menunjuk tangan kirinya yang digif serta kaki kirinya.

" Syukurlah kalau begitu, "ujar Zena menghela napasnya lega.

" Maafkan aku tak bisa membantu kamu untuk jaga si kembar karena kondisiku seperti ini,"ucap Angga yang merasa tak enak.

Because Of You Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang