I: Do You Miss Me?

5.8K 352 2
                                    

WE ALL HAVE A STORY
WE WILL NEVER TELL

Han Seungwoo menekan password apartemen dan membuka pintunya. Ia masuk dengan langkah sedikit gontai, namun segera ia tersenyum tipis melihat gadis yang sudah berdiri di depannya. Ia berjalan mendekat untuk mengikis jarak hingga tubuh mereka menyatu.

Tangan Seungwoo sudah melingkar di perut gadis itu, sedang kepalanya ia istirahatkan di bahunya. Gadis itu tersenyum, tanpa menoleh ia sudah tahu bahwa itu Seungwoo, kekasihnya.

Ia mengelus tangan Seungwoo yang melingkar di tubuhnya, lalu mengelus pipi Seungwoo dengan lembut. Ia bisa melihat bagaimana Seungwoo tersenyum melalui pantulan di dinding cermin di depan mereka.

"Akhirnya kamu datang." Ujar gadis itu dengan lembut.

"Do you miss me?"

"I do. And always."

"I'm sorry, Sindara." Ucap Seungwoo dengan sedih.

Sindara hendak membalikkan tubuhnya agar menghadap Seungwoo, namun Seungwoo segera menahannya dan ia mengeratkan pelukannya dari belakang. "Sebentar saja." Sindara mengangguk mengerti dan tersenyum.

Suasana menjadi hening. Mereka hanya terdiam menikmati pemandangan kota malam dengan gemerlap cahaya lampu dan bulan purnama yang begitu jelas terlihat dari apartemen. Sesekali Seungwoo mencium bahu Sindara dan merasakan aroma wangi yang sudah sangat familiar baginya. Tangan Sindara bermain di tangan kiri Seungwoo yang melingkari perutnya, lebih tepatnya di tato bunga lilac dan bulan sabit milik Seungwoo. Menurut Sindara, tato itu sangat indah.

"You sleep here?" Tanya Sindara yang sebenarnya sangat menginginkan Seungwoo agar tetap tinggal di apartemennya lebih lama.

"Can I?"

"Sure."

"I'll take a shower first then." Dan secepat kilat Seungwoo sudah melepaskan pelukannya dan sedikit berlari menuju kamar mandi. Sindara hanya geleng-geleng kepala melihat kelakuan dari kekasihnya itu yang terkadang seperti anak kecil.


¤¤¤


Seungwoo dan Sindara duduk di sofa depan TV. Agenda malam itu mereka menonton film yang belum sempat mereka tonton karena kesibukan masing-masing.

Sindara duduk dengan kakinya yang berada di pangkuan Seungwoo. Pelan-pelan Seungwoo memijitnya. Bahkan ia dengan iseng medaratkan ciuman ke kaki Sindara yang membuatnya geli.

"Apa sih. Geli, Han." Protes Sindara.

Seungwoo hanya terkekeh. "Ah, biasanya kan kamu suka."

"Jangan mulai, ya. Kamu ini." Seungwoo hanya tertawa kecil sembari mengacak rambut Sindara.

Setelahnya, Seungwoo kembali fokus dengan film di depannya. Namun Sindara tidak. Ia terus memandangi Seungwoo dari samping. Benar-benar wajah yang tegas dan menawan, yang sangat ia rindukan. Sudah berapa lama kiranya mereka tak bertemu. Seminggu kah? Atau lebih?

"Sini gantian." Sindara segera bangkit dan duduk di samping Seungwoo, tangan kecilnya mendorong tubuh Seungwoo agar ia menempati posisi seperti dirinya tadi. Seungwoo meluruskan kaki panjangnya di pangkuan Sindara.

"Kakimu apa tambah panjang ya, Han?"

"Ku kira kakiku memendek."

"But why?"

"Anak-anak tingginya sudah hampir sepertiku."

"Kan mereka masih masa pertumbuhan. Get your mind, Honey."

Seugwoo tertawa, "I know right? I'm getting older and I'm stuck."

"No. Youre getting older and more handsome."

Seungwoo tersenyum malu-malu persis seperti anak kecil.

"Kakimu masih sering sakit?"

"Kalau ku bilang baik-baik saja kamu pasti mengomel."

"Oh, jelas."

"Ya, masih sering sakit. End of discussion."

Sindara seketika cemberut. Hal terberat ketika mereka tak bertemu adalah Sindara banyak khawatir dengan kondisi Seungwoo. Kakinya yang tiba-tiba saja bisa kambuh padahal ia harus menari di atas panggung.

Seungwoo pernah cidera dan harus dioperasi karenanya. Seharusnya la masih dalam masa pemulihan, tapi dia tak mengambil kesempatan itu alih-alih mengambil kesempatan yang lain.


¤¤¤

Sindara meringkuk dalam pelukan Seungwoo. Tubuh laki-laki ini sangatlah besar hingga cukup bagi Sindara untuk bersembunyi dibaliknya. Tak ada percakapan di antara mereka. Hanya suara Seungwoo yang bersenandung kecil seolah menimang Sindara agar segera tertidur.

"Han, aku selalu berdoa agar kau bahagia." Ucap Sindara sembari memainkan tangannya di tato Seungwoo yang ada di dada kirinya. Jarinya berjalan menelusuri setiap huruf yang terpatri di sana.

"We will." Jawab Seungwoo mantap.

"Kau bahagia?"

Seungwoo memundurkan sedikit badannya agar ia bisa melihat wajah Sindara yang penuh kekhawatiran itu. Ia mengusap lembut pipi Sindara, merapikan anak rambutnya ke belakang telinga dan menangkup wajahnya.

"I'm really happy. Very happy. Don't worry about me, Sin."

Sindara mengangguk mengerti. Ia percaya dengan perkataan Seungwoo dan akan selalu seperti itu. Seungwoo mendekat kembali, menyapukan kecupan ringan di dahi Sindara sebelum ia mendekap Sindara dalam pelukannya.

Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang