Hujan masih terdengar rintiknya dari dalam rumah Sindara bagaikan melodi sebuah lagu yang semu. Entah mencipta kesenduan atau kebahagiaan. Tergantung bagaimana perasaan setiap makhluk yang mendengarnya.
Seungwoo sedang membantu Sindara mandi yang harus ia lakukan dengan duduk karena tidak diperbolehkan berdiri untuk waktu yang lama.
"Kenapa dilihatin terus?" Tanya Seungwoo yang sedang sibuk mengelap kaki Sindara dengan handuk. Walaupun begitu ia dapat merasakan Sindara yang tak melepaskan pandangannya darinya.
"Seneng." Jawab singkat Sindara.
Setelah kesulitannya yang dihadapi kemarin, segala kesendirian yang ia jalani, telah menjadikan Sindara menghargai setiap momen yang mereka lakukan sekarang. Hal sekecil apapun, walau Seungwoo hanya diam duduk di samping Sindara.
Seungwoo tersenyum. "Seneng-seneng terus yah." Kini ia membantunya memakai pakaian.
"Sudah." Ia merapikan rambut Sindara.
"Thanks, Han."
Seungwoo lalu menuntun Sindara untuk keluar dan merebahkan badannya di kasur lagi. "Sekarang gantian aku mandi dulu." Ucap Seungwoo.
"Kenapa tadi gak barengan aja sih." Sindara cemberut.
Seungwoo terkekeh, "kan tadi aku mandiin kamu."
"Ya udah sana, sana." Seungwoo akhirnya berlalu ke kamar mandi dengan tawa yang masih samar terdengar.
"Nyebelin." Gumam Sindara.
Tak lama setelahnya, Seungwoo keluar dari kamar mandi, tangannya sibuk menggosok rambutnya yang basah dengan handuk. Ia tersenyum kepada Sindara yang sedang membaca buku.
"Han, jangan ganti." Sela Sindara cepat.
Seungwoo menatapnya kebingungan. "Apanya?"
"Itu kimononya, jangan ganti." Rengek Sindara.
"Emang kenapa?"
"Tatonya..." Ucap Sindara lirih. Seungwoo menepuk keningnya pelan lalu tertawa, "kirain ada apa."
Seungwoo lalu duduk di kursi kecil samping Sindara. Tangannya terulur mengelus perut Sindara lembut, lalu mengajak bicara anaknya yang belum genap tiga bulan.
"Kamu masih sering mual?" Tanya Sindara.
Seungwoo mendongak, tangannya masih menempel pada perut Sindara. Ia menggeleng. "Sudah tidak pernah."
"Aku penasaran, selama hamil aku gak pernah ngalamin morning sickness. Tidak mual, tidak pengen aneh-aneh, tidak sensitifan sama bau. Ternyata dibagi ke ayahnya." Sindara lalu tertawa.
"Gara-gara aku jahat kali ya?"
"Jahat?"
"Iya. Soalnya tidak tahu if he does exist."
Sindara tersenyum. Tangannya menyisir rambut setengah basah Seungwoo ke belakang. Sebentar, apa ini hobi baru Sindara? Ia suka sekali melakukannya.
"Aku yang tidak kasih tahu, Han. Maaf."
Seungwoo menggeleng. "We've been promising not to say sorry."
"This will be my last. Sorry. Maaf."
"Let me do that also. Maaf. Sometimes I tought that I do nothing for you."
Seungwoo termenung sejenak mengingat-ingat ucapan Brian kepadanya. Ada benarnya juga, pikir Seungwoo. Memang ia tak melakukan banyak hal like the way Brian did. Hanya gara-gara dia seorang idol yang gerak-geriknya terbatasi. Bahkan ia sendiri belum pernah mengantar Sindara periksa ke dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC ✔️
Romansa[FINISHED] Han Seungwoo x OC Cinta terkadang tak pernah semudah itu. Bagi Han Seungwoo, sang idola baru dan Sindara, seorang pengusaha, menjalani kehidupan cinta mereka yang terkadang melelahkan dan menyesakkan. "Han, aku selalu berdoa agar kau baha...