XLVI: Do I Miss You?

885 101 7
                                    


Brian menggeliatkan badannya, meregangkan otot-ototnya yang sedikit kaku setelah duduk lembur semalaman. Ia mengerjap, melihat wajah Mina yang sudah empat tahun ini menjadi pembuka harinya. Ia tersenyum gemas. Tidur bisa semenggemaskan ini ya?

"Sudah bangun?" Masih dengan terpejam Mina bersuara, sedikit tidak jelas karena ia masih mengantuk. "Jam berapa?" Tanyanya lagi.

Brian menoleh sejenak ke dinding. Dalam kegelapan di kamarnya, ia masih dapat melihat jarum jam yang menunjuk di sana. "Baru jam lima." Ujarnya. Ia lalu beringsut mendekat ke Mina, memejamkan matanya lagi. "Masih malam." Katanya.

"Sudah pagi, sayang." Sahut Mina lagi dengan malas.

"Weekend, Yeobo." Brian menolak untuk bangun.

Mina tak lagi membalas. Ia sudah melingkarkan lengannya di tubuh suaminya, yang membuat Brian semakin mendekat. Masih terpejam ia mencari bibir Mina dan menciumnya. Ciuman di pagi hari yang sudah menjadi kebiasaan bagi mereka sebelum bangun.

"Wanna do it?" Tanya Brian di sela sela ciumannya.

"Junior sebentar lagi bangun."

Brian bangun, ia menumpu tubuhnya dengan sikunya dan menatap Mina dalam kegelapan yang dapat ia lihat dengan jelas. "I don't think so. Semalam dia tidak bisa tidur. Jam 1 aku baru menidurkannya."

Mina tersenyum melihat wajah Brian yang penuh harap. Ia lekas mengangguk memenuhi keinginan Brian, yang jelas sangat merindukan segala sentuhan Mina. Mina pun demikian, beberapa hari ini sudah tidak dimanjakan oleh Brian karena ia selalu pulang malam dan pasti akan segera tertidur karena lelah. Jika tidak, ia akan menemani Junior yang sulit tidur, mengajaknya bermain hingga Junior lelah dan akhirnya tertidur.

Kedua tubuh itu sudah menyatu di dalam selimut. Tangan mereka saling membelai dengan bibir yang saling mengulum. Satu per satu tanda kepemilikan sudah tergambar di tubuh masing-masing. Desahan halus mereka memenuhi ruangan yang hening, menyamarkan suara pendingan ruangan yang mendadak tidak ada gunanya. Suddenly, it was so hot.


¤¤¤


Brian bangun terlebih dahulu, setelah mereka tertidur sejenak after love making. Mina masih berada di pelukannya yang membelakanginya. Brian mengecup pundak Mina, secara tak langsung menyuruhnya untuk bangun.

"Mau mandi sekarang?" Tanya Brian di telinga Mina.

Mina masih setengah sadar menggeleng, "kamu duluan. Bahaya kalau mandi bareng. Aku nanti siang ada acara." Ucapan Mina membuat Brian terkekeh.

"Ok. Aku mandi dulu. Tapi cium dulu." Dan Brian sudah membantu Mina untuk membalikkan badannya. Ia mengecup Mina di bibir dan keningnya. Lalu tersenyum, melihat Mina yang masih terpejam. Ia merapikan rambut Mina yang sedikit berantakan, kemudian menaikkan selimutnya agar menutupi tubuh Mina yang masih polos dan berlalu ke kamar mandi.

Selesai mandi, ia membangunkan Mina yang masih bersembunyi di balik selimut. "Bangun, sayang. Aku sudah selesai mandi." Ia menepuk pelan punggung Mina berulang kali hingga Mina mengerjap.

Mina tersenyum hingga matanya nyaris tidak terlihat, "iya, udah wangi."

Brian tersenyum gemas. "Cepetan mandi dulu." Mina mengangguk.

Brian keluar kamar dan duduk di ruang tengah. Dengan santai menyandarkan punggungnya di sofa. Ia menyalakan TV dan melihat berita apa saja yang baru-baru ini terjadi.

Tak lama kemudian, senyum Brian merekah lebar. Sepasang kaki mungil itu berjalan menghampirinya. Rambutnya masih acak-acakan, tangan mungilnya mengucek matanya agar dapat melihat ayahnya dengan lebih jelas.

Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang