Halo semuanya.
Masih ingat Han dan Sindara? Ada nggak yang rindu mereka?
Suddenly I miss them, so here we go, a glimpse life after marriage.
***
Di suatu ruangan yang cukup luas dan masih terlihat kosong itu, Sindara duduk di kursi kecil. Di depannya sebuah kotak besar berwarna biru terbuka lebar berisi beberapa barang miliknya dan Seungwoo.
Di belakangnya, beberapa orang berlalu lalang bergantian meletakkan box biru di sudut ruangan. Sindara tidak terganggu dengan hal itu. Ia masih sibuk dengan kotak di depannya, melihatnya satu per satu dengan senyum di wajahnya. Oh, betapa banyak sekali kenangan di dalamnya.
Sindara mengambil beberapa buku yang sering dibacanya—yang sering dibaca Seungwoo juga ketika ia di apartemen Sindara dulu—yang sengaja tidak digabung dengan box buku lainnya karena saking begitu banyaknya.
Netra Sindara langsung menangkap zipper bag setelah ia meletakkan buku di lantai. Ia mengambil zipper bag itu dan mengambil lembaran slogan di dalamnya. Senyum Sindara semakin lebar saat nama Han Seungwoo dan fotonya tertera di sana.
Kenangan itu membawanya ketika Sindara dan Key menonton live performance dari Seungwoo dan anak-anaknya. Oh, euphoria itu masih melekat di hati Sindara. Perasaannya kepada Seungwoo yang penuh dengan kebanggaan. Dari dulu hingga sekarang, tetaplah sama.
"Ah, ini harus dicuci." Sindara menggumam seraya memasukkan kembali slogan itu ke tempatnya.
Sindara kembali melihat ke dalam box, dan ia mengambil tumpukan in-ear milik Seungwoo yang tersimpan rapi di kotaknya masing-masing. Hingga sekarang, Sindara terkadang sampai lupa kalau suaminya itu masihlah seorang idol.
Setelah mengeluarkan seluruh in-ear—yang mungkin ada belasan, sesuatu yang bulat berbulu berwarna pink menggelinding ke tempat kosong di dalam box. Marimong. Sindara tertawa kecil saat mengambil beberapa marimong yang terkait menjadi satu dan memainkannya di depan matanya.
Sindara berhenti, tiba-tiba teringat dengan Nino—anak kecil yang dulu sempat ia gendong dan tenangkan ketika ia menangis tidak mau makan—sudah sebesar apa dia sekarang. Apa sudah masuk sekolah? Ah, mungkin saja.
Selain Nino, sosok Sejin kembali muncul diingatannya. Sejin yang mengenalkannya dengan marimong dalam project bisnis Sindara dulu. Terakhir bertemu Sejin yaitu di pesta pernikahan Seungwoo dan Sindara. Dia datang bersama dengan teman-temannya yang lain untuk memberikan selamat.
Di sisi paling bawah, terdapat album foto dengan ukuran sedang namun tebal yang lebih mirip seperti scrapbook dengan kesan jurnal. Pokoknya Sindara menganggap itu sebagai jurnalnya alih-alih album foto. Diraihnya jurnal itu dan diletakkan di pangkuannya.
Sindara menarik nafas pelan dan menghembuskannya sebelum membukanya dengan perlahan. Banyak sekali hal yang tersimpan di sana. Banyak sekali kenangan yang mungkin mulai sedikit memudar atau bahkan masih mengakar kuat di pikirannya. Lebih kuat dari tinta yang meresap di serat-serat kertas jurnalnya.
Something happy, something pathetic. About you, I, him. Us.
Jurnal itu dimulai dengan foto Sindara dan orang tuanya. Foto yang sedikit terlihat using memerlihatkan Sindara kecil di pangkuan Papinya, sedangkan Mamanya berdiri di samping Papinya. Senyum Sindara masih sangat sama dengan Sindara kecil. Manis dan menawan dengan jari telunjuknya menunjuk pipi kirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC ✔️
Romansa[FINISHED] Han Seungwoo x OC Cinta terkadang tak pernah semudah itu. Bagi Han Seungwoo, sang idola baru dan Sindara, seorang pengusaha, menjalani kehidupan cinta mereka yang terkadang melelahkan dan menyesakkan. "Han, aku selalu berdoa agar kau baha...