XXV: A Confession

878 106 4
                                    


Sindara menghela nafas, mematut dirinya di depan cermin. "Sudah tidak muat celananya." Ia melepaskan kembali celananya dan menggantinya dengan rok. Setelahnya ia lekas menghubungi Mina, mengajaknya berbelanja celana hamil.

Kini Sindara tak lagi takut dengan keramaian. Ia sudah dinyatakan tidak bersalah, atas bukti rekaman dari Lucas. Danis lah yang harus membayar sejumlah denda atas kasus itu.

Satu per satu masalah Sindara telah selesai. Menyisakan dirinya yang ingin lebih fokus dengan anaknya, merawatnya hingga nanti lahir. Pikirannya masih menimang-nimang bagaimana caranya memberitahu Seungwoo nanti. Brian benar, bagaimanapun ia harus membiarkan Seungwoo tahu tentang Little Woo, terlepas dari apakah Seungwoo akan menikahinya atau tidak. Ya, setidaknya itulah keputusan dari Sindara.

"Seungwoo sudah tidak lagi datang?" Tanya Mina.

"Dia ingin datang, tapi aku belum bisa." Jawab Sindara, tangannya masih sibuk menyingkap satu per satu celana di gantungan toko.

"Sampai kapan? Udah hampir dua bulan loh."

Sindara tersenyum, "nanti ada saatnya, Mi."

"Kalau dia tidak menikahimu bagaimana?"

Tangan Sindara terhenti, ia menoleh menatap Mina lalu tersenyum. "Aku terima kalau itu memang keputusannya."

"Crazy. Bagaimanapun aku memikirkannya, jangan sampai Pumpkin lahir tanpa ayah."

"Mi, may be it sounds crazy, but, dia punya ayah. Selamanya Seungwoo akan jadi ayahnya dia. With or without marriage. Jangan khawatir." Sindara tersenyum meyakinkan Mina bahwa ia baik-baik saja.

"Ok. It's your choice tho."

Sindara tersenyum, mengangguk lalu tangannya kembali sibuk memilih celana.

"Sin, nanti malam eat out mau?"

"Boleh. Di mana?"

"Nanti aku kasih tahu tempatnya."

"Apa ini hari spesial? Ada perayaan atau semacamnya?"

"Hm? Tidak juga."

"Kelihatannya serius sekali."

Mina terkekeh, "nanti kamu juga akan tahu."

¤¤¤

Malam harinya, Sindara dan Mina sudah duduk di salah satu restaurant. Satu per satu makanan datang tersaji di meja. "Serius kamu pesen ini semua?"

"Iya." Sindara nyengir. "I don't know. Rasanya mau nyoba semuanya. Hehe."

"Abis emang?"

"Kalo gak habis kamu yang habisin."

Mina mengangkat tangannya. "Tidak tidak, aku tidak kuat. 5 hidangan cuma buat dua orang?" Mina menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Tiga orang, Mi. There's Little Woo."

"Oke, oke. Ngalah sama bumil."

Nafsu makan Sindara benar-benar telah meningkat. Ia bahkan dapat makan makanan yang dulu tak bisa ia makan, yaitu keju. Mina juga senang, jika Sindara makan dengan baik seperti ini.

"Sin, I have something to say."

"Hmm?" Sindara mengelap mulutnya, tanda ia telah selesai makan.

"I will marry Brian." Ucap Mina, dalam satu helaan nafas. Ia memandang Sindara memerhatikan ekspresinya, yang ternyata biasa saja. Tak ada keterkejutan yang berarti.

"But he's fourteen years older than you."

Mina mengangkat kedua bahunya, "nevermind. Aku tidak masalah dengan itu."

Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang