Seungwoo memasuki dormnya yang siang itu masih sepi. Beberapa di antara mereka ada yang pergi ke sekolah atau sekedar pergi ke luar. Seungyoun melongokkan kepalanya dari dapur untuk melihat siapa yang baru saja datang."Seungwoo hyung." Sapanya dari dapur. Tangannya masih sibuk memegang frying pan entah apa yang dibuatnya.
Seungwoo hanya menggumam dan tersenyum sembari menaikkan tangannya membalas sapanya. Ia duduk di sofa ruang tamu. Tak berselang lama Hangyul datang menghampirinya dan duduk di sebelah Seungwoo. Ia menyandarkan kepalanya di bahu Seungwoo. Ketara sekali ia masih mengantuk. Berkali-kali ia menguap hingga Seungwoo menutup mulut Hangyul dengan tangannya. Hangyul hanya menyengir.
"Tumben baru bangun." Ucap Seungwoo.
"Aku harus latihan." Jawabnya. Namun bukannya bangun, ia malah menyandarkan kepalanya di pangkuan Seungwoo dan meringkuk.
"Gyul, jangan tidur." Seungwoo menepuk pipi Hangyul pelan. Tapi Hangyul sepertinya sudah terlelap.
"Semalam dia tidak tidur, hyung. Biarkan saja." Seungyoun ikut duduk bergabung di sana.
"Iya tapi tidak di sini juga tidurnya."
Seungyoun tertawa. "Hyung tinggal berdiri saja. Nanti dia juga bangun."
"Memangnya ngapain sampai tidak tidur?"
"Dia pergi ke rumah sakit jenguk keponakannya yang sakit."
"Aaah... Kau semalam jadi bertemu Kookheon?"
"Jadi, tapi hanya sebentar saja. Dia bilang dia menyemangati kita dari jauh."
Seungwoo tersenyum tipis dan mengangguk-angguk.
"Anak-anak bagaimana?"
"Tidak ada masalah. Mereka hanya belajar bersama semalam sebelum aku pergi."
"Syukurlah."
"Hyung pasti khawatir, kan? Aku juga khawatir."
"Hmm. Mereka berbeda dengan kita, Youn. Apalagi mereka masih anak sekolah. Kita sudah mengalami berbagai macam peristiwa, tapi ini mungkin pertama kalinya buat mereka. Makanya, aku khawatir."
"Yang penting kita bersama-sama, hyung. Apapun nanti kondisinya."
Seungwoo mengangguk setuju.
"Kau masak apa? Kenapa baunya gosong?"
Seketika Seungyoun memegang kepalanya dan kelabakan pergi ke dapur. Ia berteriak pasrah ketika ramennya menjadi gosong di pinggirnya.
Seungwoo yang penasaran segera berdiri untuk melihat ke sana. Tanpa menghiraukan Hangyul yang kepalanya terjatuh di sofa. Dan ia masih tertidur.
¤¤¤
Sindara dan Brian sedang menghadiri rapat dengan salah satu peserta yang lolos untuk mengikuti projectnya. Mereka mendengarkan presentasi dari pemuda tersebut, namanya Sejin Lee.
Hampir 2 jam rapat itu berlangsung. Sindara dan Sejin tak lantas keluar dari ruang rapat begitu sudah selesai. Mereka masih duduk berbincang di sana.
"Saya pribadi menyukai designmu dan kebetulan cocok dengan konsep project ini. Jadi saya mengharapkan kerja sama yang baik." Sindara tersenyum.
"Saya juga. Saya sangat berterima kasih bisa ikut dalam project ini."
"Oh ya, kau tahu project ini dari mana? Biasanya orang yang berpartisipasi dalam project ini kebanyakan adalah mahasiswa design yang memang dikhususkan ke furniture."
KAMU SEDANG MEMBACA
Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC ✔️
عاطفية[FINISHED] Han Seungwoo x OC Cinta terkadang tak pernah semudah itu. Bagi Han Seungwoo, sang idola baru dan Sindara, seorang pengusaha, menjalani kehidupan cinta mereka yang terkadang melelahkan dan menyesakkan. "Han, aku selalu berdoa agar kau baha...