VIII: Anak?

1.6K 161 3
                                    


Hari berganti dengan cepat ditengah-tengah kesibukan yang kian tak ada habisnya. Seungwoo masih di Jepang yang ternyata lebih dari satu hari dari jadwal seharusnya. Lantas ia tak kembali ke Seoul melainkan meneruskan jadwalnya di Thailand selama kurang lebih 3 hari.

Sindara masih disibukkan dengan projectnya. Tahap desain sudah hampir selesai begitu juga dengan pemilihan bahan-bahannya sehingga tinggal membuat productnya saja untuk kemudian dipasarkan.

Sudah berhari-hari mereka tidak bertemu. Kangen? Perasaan itu pasti ada namun mereka pandai menahannya, walaupun sesekali Sindara merengek mengatakan rindu.

Siang itu Sindara sedang berada di bengkel furnitur. Ia mempelajari kembali desain yang dibuat oleh Sejin dan dirinya.

Sebenarnya inti dari project tersebut adalah kolaborasi. Sindara sangat senang dengan kolaborasi, menurutnya ia bisa melihat suatu desain dari berbagai sudut pandang. Bagaimana dua pemikiran dan gaya yang berbeda disatukan menjadi satu hingga lahirlah barang yang unik tanpa menghilangkan fungsinya.

Tema project itu sendiri adalah children act. Sejin membawa konsep 'marimong' untuk diapply dalam furnitur dimana targetnya tentu adalah anak-anak. Ini adalah pertama kalinya bagi Sindara membawa tema untuk anak-anak dan itu akan sangat pas dengan kegiatan penutup dari project itu yaitu kunjungan ke panti asuhan sebagai volunteer.

Ketika melihat desain di papernya, Sindara menjadi gemas sendiri. Ia belum pernah membuat furnitur dengan tema imut seperti itu karena cabangnya di sini memasarkan produk resin wood dan minimalis. Ia bahkan sempat berpikir untuk menaruh satu barang yang sudah jadi nanti di apartemennya. Oh, betapa lucunya.

"Miss, you okay? Kenapa senyum-senyum sendiri?" Suara Lucas menyadarkannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Miss, you okay? Kenapa senyum-senyum sendiri?" Suara Lucas menyadarkannya.

"Ya! Aku nanti mau beli satu. Ku taruh di apartment." Ujar Sindara seraya memperlihatkan papernya. Ia masih tersenyum gemas.

"Oh jadi kau menyicil untuk anakmu nanti?" Lucas ikut memeriksa desain-desain itu.

"Anak?" Sindara bahkan tak kepikiran sampai sana. "Lucu juga ya kalau aku punya anak nanti." Sindara terlihat menerawang mengandai-andai.

"Lucu apanya. Ya, tergantung ayahnya."

"Lah kan aku juga ibunya."

"Ya kalau suamimu tampan sih boleh. Contohnya aku nih." Lucas memamerkan senyumnya dari berbagai sisi seperti model yang sedang pemotretan. "Sudah tampan, tinggi, lucu pula." Lucas menepuk tangannya, "anakku nanti pasti tampan dan lucu." Lalu ia tertawa.

"Oh, stop it." Sindara mengibaskan tangannya. Oh, andai saja dia bisa memberitahu kalau Seungwoo itu pacarnya. Dia juga tampan, tinggi, lucu. Dia bisa semuanya. Eh, sebentar, Seungwoo masih pacarnya, bukan suaminya.

"Ok, I'll get one, then." Sambung Sindara walaupun sebenarnya dia sudah memiliki satu.

"Siapa? Danis Park?" Seketika Lucas meledak dalam tawanya yang berhasil membuat Sindara kesal.

Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang