XII: Havana

1.4K 128 0
                                    


Sindara menyandarkan dagunya di perut Seungwoo berbantalkan tangannya. Jarinya bermain menelusuri setiap lekukan abs milik Seungwoo.

"Han, let's go to Havana." Ucap Sindara.

Seungwoo menunduk sedikit untuk melihat wajah Sindara. Ia menaikkan sebelah alisnya. Tak ada tanda-tanda gurauan di wajah Sindara.

"Kamu serius?"

Sindara mengangguk. "Just stay there for 3 days."

Seungwoo menyelipkan rambut Sindara di balik telinganya. "Kenapa harus Havana?"

"Because you just rap in Havana song."

Seungwoo menutup matanya, terkekeh tak habis pikir. "But I said America."

"I like Havana more."

"If you feel like I'm your caffeine, so take me there. Just the two of us." Jari Sindara naik menyapu halus lekukan dada Seungwoo dan berakhir di tato yang berada di dada kiri.

"You said to not to lock you up. So, I'll unlock you." Ucapnya seirama dengan jarinya yang menari di atas tato. Lalu ia menaikkan sedikit badannya dan mengecup tato itu.

"You won't stop?" Tanya Seungwoo dengan ekspresi yang serius. Ia tahu Sindara telah berhasil menggodanya.

Dalam sekejap, Sindara sudah berada di atas Seungwoo, tangannya menopangnya. Ia menyejajarkan wajah mereka yang hanya berjarak sedikit, menatap lekat-lekat mata Seungwoo seakan menghipnotis Seungwoo agar menurutinya.

Seungwoo menatap Sindara. Tatapan yang tidak bisa ia hindari. Ia hendak mencium Sindara, namun Sindara lekas-lekas menarik wajahnya menjauh, menolak ciuman Seungwoo. Terlihat wajah Seungwoo yang kecewa.

Ia menatap dalam-dalam Sindara hingga ia tidak sadar bahwa ia sudah masuk dalam pusaran hipnotisnya. "Call me oppa, then we'll go."

Sindara mendekatkan lagi wajahnya dan menatap Seungwoo dengan mesra. "Seungwoo Oppa, Han Seungwoo Oppa."

Lalu bibir mereka bertaut, saling mengulum.

¤¤¤

Setelah berdiskusi panjang mengenai liburan Seungwoo dan Sindara ke Havana, akhirnya diputuskan bahwa Seungwoo akan pergi ke sana terlebih dahulu. Sindara akan menyusul pada keesokan harinya. Seungwoo tak keberatan dengan itu karena ia tak masalah untuk pergi sendiri.

Seungwoo sudah berada di Havana, Kuba, sedangkan Sindara masih harus menyelesaikan beberapa hal penting, terutama peluncuran produk projectnya yang kini sudah resmi dipasarkan.

Ia memeluk Brian yang mengantarnya ke bandara. "Brian, doakan aku." Ucapnya.

Seketika Brian menyilangkan tangannya dari kepala lalu kedua bahunya dan berakhir di ujung kepala Sindara. Sindara tersenyum.

"Bilang kepadanya untuk menjagamu baik-baik, karena aku tidak di sana."

"Siap!"

Brian meletakkan kedua tangannya di bahu Sindara, dan menatapnya lembut seolah ingin mengatakan sesuatu yang penting. "Jangan macam-macam."

"Eeey~" Sindara melepas tangan Brian lalu tertawa. "Jangan percaya padaku." Sambungnya.

"Yaaasshj." Brian menahan teriakannya yang hendak menyumpah.

Sindara hanya tertawa gemas melihatnya. "Chill, Brian. I'm gonna be fine, really. Okey?"

"Okey. I know that."

Sindara mengangguk dan memeluk Brian lagi sebelum pergi. Ia melambaikan tangannya yang dibalas lambaian pula oleh Brian.

Pergi ke Kuba berdua dengan Seungwoo adalah keputusan yang besar. Jangankan Kuba, pergi berdua jalan-jalan di Korea saja mereka tidak pernah. Namun setidaknya, di Kuba tidak ada yang kenal mereka, begitu juga sebaliknya.

Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang