XLV: Farewell

748 100 9
                                    

Seoul, Korea

Seungwoo sedang berada di ruang latihan dengan anak-anaknya yang kini sudah beranjak dewasa. Dan Seungwoo sendiri, sudah berada di akhir 20annya. Seungwoo tersenyum simpul, sudah setua itu ternyata. Tapi semakin tua, semakin tampan. Lihat saja nanti.

"Hyung, kumat? Dari kemarin senyam senyum terus. Ini juga." Sahut Minhee ketika mereka sedang beristirahat.

Seungwoo yang masih berdiri di depan cermin, memandang pantulan Minhee yang berbaring di lantai. "Hyung masih tampan tidak?" Tanyanya dengan gamblang.

Minhee tertawa terbahak-bahak. Begitu juga temannya yang lain yang duduk bensandar di dinding dan ada pula yang tengkurap di lantai.

"Hyung, kau seolah-olah mau bilang seperti ini, ayah masih tampan tidak? Bagaimana kalau ayah menikah lagi?' seperti itu hyung." Seungyoun tertawa setelah meledek Seungwoo.

"Betul, betul." Sahut Hangyul. Yang lainnya hanya terkikik.

Seungwoo hanya tertawa kecil diledek seperti itu. Ia menutup wajahnya dengan handuk kecil yang menggantung di lehernya, sedikit malu.

"Pasti gara-gara wanita." Timpal Yohan.

"Pasti sudah bertemu wanita lain." Sahut Wooseok.

"Pasti sudah pendekatan." Ujar Junho.

"Pasti sudah pacaran." Seru Dohyon.

"Do?" Sahut mereka semua serempak, yang membuat Dohyon kebingungan.

"Kamu masih kecil. Jangan cepet-cepet ke intinya dong." Kata Seungyoun. Dohyon hanya meringis, tangannya bergerak-gerak sebagai tanda tidak kepada Seungwoo yang ia lihat melalui pantulan cermin.

Seungwoo tersenyum menikmati kehebohan di ruang latihan itu, yang hanya menggoda dirinya. Tidak apa-apa, yang penting semuanya senang.

Sekitar jam sepuluh lebih, Seungwoo baru pulang ke apartemennya. Seharian penuh ia berada di ruang latihan. Tinggal sisa waktu 3 minggu bagi mereka untuk berlatih, sebelum konser besar itu dilaksanakan.

Seungwoo menyalakan lilinnya, lalu membaringkan tubuhnya di kasur. Rasanya sangat nyaman bisa mengistirahatkan badannya. Ia meraih ponselnya dan mulai mengetikkan pesan.



Seungwoo tersenyum lalu segera meletakkan ponselnya kembali ke meja dan mulai tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seungwoo tersenyum lalu segera meletakkan ponselnya kembali ke meja dan mulai tidur.

Sejak pertemuan itu, mereka akhirnya saling memaafkan. Apa yang mengganjal di hatinya sudah terselesaikan hari itu juga. Apakah benar secepat itu? Perkara empat tahun, bisa selesai dalam satu hari? Seungwoo telah menunggu selama empat tahun, dan telah selesai dalam satu hari?

Seungwoo dan Sindara sudah sama-sama dewasa. Sudah saling mengakui kesalahan masing-masing dan saling memaafkan, bukankah itu sudah cukup? Dan sekarang bagaikan memulai lagi dari awal, dengan status hubungan yang hanya sebatas teman.


Secrets: Love between Us | Han Seungwoo X OC  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang