BAB 6 - SENIN YANG MENYEBALKAN

1.2K 48 2
                                    


Dihari yang kebanyakan tidak disukai oleh orang-orang yaitu hari senin seorang gadis cantik masih bergelung dengan selimutnya, karna dia masih lelah dan mengantuk karna belajar semalaman untuk ulangan harian nanti. Tapi jam masih menunjukan pukul 6.00 pagi yang artinya masih 1 jam lagi  bel masuk sekolah akan berbunyi.

“Aleaaaaaa..” Teriak Mama Alea dari luar. “Sayang. Bangun udah siang loh, kamu gak sekolah.”

“Hmm Al masih ngantuk ma,” Sahut Alea dari dalam kamar masih sambil menutup matanya. Tapi karna anak gadisnya ini tak bangun dari tidur cantiknya akhirnya sang Mama masuk kekamar Alea. Sang Mama geleng-geleng kepala melihat putrinya masih bergelung dengan selimutnya.

“Al bangun sayang. Sekolah sayang,” Kata sang Mama sambil mengelus rambut putrinya yang halus.

“Al tuh masih ngantuk ma. Nanti aja ah 5 menit lagi ya,” Ujar Alea masih menutup mata sambil membenarkan selimutnya. Akhirnya sang Mama menarik selimut putrinya dan berkata.

“Itu kamu dibawah udah ditunggu sama temen kamu tu,” Kata mama memberi tahu.

“Siapa ma? Amel? Suruh duluan aja ah Al masih ngantuk ni,” Kata Alea masih memejamkan mata.

“Ih bukan sayang. Makannya bangun dong kamu tu. Itu temen kamu cowok, ganteng lagi.” Kata Mama sedikit menggoda. Ucapannya Mama nya membuat Alea langsung membuka matanya dan bertanya dalam dirinya, siapa cowok yang berani datang kerumahnya.

“HAA? Siapa ma?” Tanya Alea binggung. Tiba-tiba bangun lalu duduk terdiam dan berfikir.

“Kata dia si calon pacar kamu gitu,” Jawab sang mama menggoda.

Jawaban Mama nya membuat Alea mengernyit binggung dan dia akhirnya sadar, pasti ini si cowok rese yang suka gangguin disekolah siapa lagi kalau bukan si Arsen itu.

“Ngapain si Ma dia kesini? Kek gaada kerjaan aja,” Kata Alea dengan sewot

“Huss kamu itu gaboleh kaya gitu sayang. Kan dia mau jemput kamu katanya. Yaudah sekarang kamu siap-siap ya Arsen udah nunggu dibawah tu,” Kata Mama menasehati sambil mengelus puncak kepala Alea. Sehabis itu Mama Tasya turun ke bawah untuk menyiapkan kembali sarapan.

Setelah selesai siap-siap untuk kesekolah Alea turun ke bawah untuk sarapan dan menemui Papa dan Mamanya. Tapi pemandangan yang dilihat Alea Mama nya sedang menyiapkan sarapan pagi lalu tak sengaja kini pandangannya melihat Papa nya sedang menatap Arsen dengan tajam seakan mengintograsi.
Siapa dia berani-berani nya datang menghampiri putri kesayangannya.

Dalam hati Alea bersorak senang karna cowok rese itu pasti ditanya-tanya Papa nya dan pasti akan takut lalu tidak punya nyali lagi untuk datang kesini.

Alea datang lalu duduk manis dikursinya mendengar perbincangan antara Papa nya dan Arsen dengan tenang sambil memakan sarapan dengan diam.

“Jadi kamu siapanya Alea. Berani datang menjemput anak saya,” Tanya Papa Alea dengan datar. Arsen berusaha tenang dan menguasai diri dengan nada sedikit tak suka itu.

“Saya temen sekolahnya Alea Om. Kebetulan rumah saya searah dengan Alea jadi gak ada salah nya saya mengajak Alea untuk berangkat kesekolah sama-sama,” Jawab Arsen dengan tenang. Papa Alea mengangkat alis mendengar jawaban Arsen. Alea mendengus kenapa cowok rese ini bisa banget ya ngomong begitu.

“Kamu suka ya dengan anak saya sampai berani-beraninya datang ke rumah saya,” Tanya Papa Alea to the point. Membuat Alea tersedak dengan sarapan yg sedang dikunyah nya.

Lalu Mama Alea memberikan segelas air minum. “Pelan-pelan sayang,” Ucap Mamanya sambil geleng-geleng kepala.

Lalu Alea melotot pada Papa nya. Apa-apaan Papanya nanya seperti itu. “Ih Papa apain si,” Tapi seakan tuli Willy Papa Alea mengacuhkan perkataan putrinya.

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang