BAB 40 - SALAH PAHAM (2)

552 31 5
                                    


HAPPY READING!!!

Terimakasih Alea tembus 11k viewers!!

Jangan lupa vote+komen ya! Biar up nya makin cepet!!

Yuk spam komen di setiap paragraf ya

Scared To Be Lonely - Martin Garrix & Dua Lipa 🎧

Alea melihat Arsen di lorong sekolah. Gadis itu ingin menghampirinya dan siap menegurnya. Namun, Alea melihat Arsen memperhatikan sesaat sebelum lelaki itu mengalihkan pandangannya.

“Arsen!” Alea memanggilnya membuat perhatian sedikit terarah padanya tapi Arsen tidak menoleh. Malah teman-temannya yang menoleh. Gadis itu lalu menghampirinya.

“Ar!”

Arsen tidak juga menoleh dan menjawab membuat teman-teman Arsen merasa ada yang tidak beres. Arsen tetap berjalan membuat Alea mengejarnya dan menarik baju seragam Arsen yang keluar dari celana sekolahnya.

“Ar!” Alea memanggilnya. “Ar.” tarikan ke belakang itu membuat Arsen berhenti dan tidak mengabaikan Alea serta menatapnya.

“Ar dengerin penjelasan aku.” Kata Alea.

Arsen menoleh ke teman-temannya. “Lo semua duluan aja. Gue mau ngomong sama Alea.” Setelah mendengar kata itu semua teman-teman Arsen pergi darinya.

“Apa yang perlu di jelasin lagi Al?” Suara berat Arsen terdengar tidak suka mengucapkan itu.

“Ar kamu salah paham.” Alea mulai takut. “Kamu jangan mikir macem-macem gitu.”

“Gimana gue gak mikir macem-macem kalau gue lihat sendiri? Dan ternyata lo juga bohongi gue gitu aja. Lo pacar gue Al. Apa lo masih nganggep diri lo enggak punya pacar jadi bisa seenaknya?” Kata Arsen mulai tersulut. Dari intonasi bicara pun dia sudah memakai kata lo-gue. Yang berarti kali ini dia sudah benar-benar marah.

“Ar.”

“Selama ini lo beneran sayang sama gue gak si Al? Disaat gue udah beneran sayang sama lo tapi apa? Lo malah bohongin gue dengan lo jalan sama kembaran mantan lo sendiri. Apa lo emang belum move on dari mantan lo? Kalau emang lo belum bisa move on dari Sergio kenapa lo mau pacaran sama gue Al?” Kata-kata Arsen membuat Alea rasanya seperti tersambar petir karena Arsen berbicara seperti itu kepadanya. Ini bukan masalah move on atau belum. Arsen harus mendengarkan penjelasannya.

“Ar jangan ngomong kaya gitu. Aku…” Alea memandang mata Arsen lalu ke sepatunya.

Saat ini banyak siswa-siswi yang melewati mereka dan melihat pertengkaran mereka. Tapi mereka semua tidak ingin ikut campur. Rasanya kali ini Arsen benar-benar di puncak kemarahannya.

“Gue sayang sama lo Al. Jangan bikin kepercayaan gue hancur gitu aja. Ini udah kedua kalinya lo bohongi gue gitu aja karena alasan orang yang sama.”

“Ar.”

“Gelas yang udah pecah gak bakal bisa balik lagi kesemula.”

“Tapi kamu harus dengerin penjelasan aku Ar.”

“Penjelasan apalagi Al? Lo bahkan udah hancurin kepercayaan gue dua kali, apa itu gak cukup buat lo? Sekarang gue sadar. Ternyata selama ini lo gak pernah cinta sama gue Al. Percuma kalau gue terus-terusan maksa perasaan lo cinta sama gue. Kalau kenyataannya lo gak pernah anggap hubungan kita ini ada. Ternyata selama ini cuma khayalan gue aja.”

“Kamu salah paham Ar. Dengerin dulu penjelasan dari aku.” Alea mulai takut dan kebingunggan untuk mengatasi masalah ini karena dari awal memang dia yang salah karena tidak jujur.

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang