BAB 16 - SEDIKIT ADA PERUBAHAN

720 38 1
                                    

Gue comeback gais

Lagi-lagi gue minta maaf telat update lagi.

Happy reading!


Pagi ini di meja makan 4 orang sedang menikmati sarapan dengan tenang, hanya bunyi denting sendok yang memenuhi ruangan tersebut.

Tiba-tiba papa Alea memecahkan keheningan. “Mobil kamu masih di bengkel Al?”

Alea yang mendapat pertanyaan seperti itu hanya mengangguk sambil masih mengunyah makanan.

“Terus kamu sekolah naik apa? Mau dianter sama pak Budi?”

“Gak deh Pa. Alea naik taksi aja,”

Nova yang mendengar perkataan Alea langsung menyahuti. “Bareng abang aja, kan kampus abang juga sejalan sama sekolah kamu.”

Alea mendengus sebal kepada abangnya. Alea yakin pasti ada maksut tertentu jika abangnya mengantar sekolah. “Ogah ah, Bang Nova kan selalu tebar pesona kalau nganter Alea. Mending Alea naik taksi aja,”

“Yaelah dek, lo gitu amat sama gue. Namanya orang ganteng kan gitu pasti banyak yang naksir, sirik aja si lo.”

Alea menanggapi perkataan Nova dengan memutar bola nya malas. Memang abangnya itu tampan, tapi Alea hanya malas mendengar teriakan atau bisikan-bisikan dari teman sekolahnya. Ya walau Alea tak peduli, tapi rasanya telinga nya sangat sakit mendengar celotehan tak penting itu.

“Udah-udah habiskan sarapan kalian. Nanti kalian bisa terlambat,” Kata Mama Alea melerai pertengkaran tersebut.

Hingga tiba-tiba Bi Inem pembantu dirumah Alea datang dan berkata. “Non Alea di depan ada temen Non,” Setelah Bi inem memberi tahu, dia kembali ke dapur meneruskan pekerjaan yang sempat tertunda.

Alea mengernyit heran, siapa yang mencari nya sepagi ini. Lalu Alea meminum susu dan berpamitan kepada orang tua nya dan juga abangnya.

Setelah itu Alea membuka pintu rumah, betapa terkejutnya Alea karena Arsen datang kerumahnya sepagi ini. “Arsen! Lo ngapain pagi-pagi kerumah gue?”

Arsen hanya menyengir merasa tak bersalah. “Mau jemput lo buat pergi sekolah,”

“Elo kan di skors, ngapain sekolah?”

“Yaaa gue pengen nganterin elo ke sekolah aja.”

Alea menghela nafas tidak ada pilihan lain lagi selain berangkat bersama Arsen. “Yaudah, ayo.”

Arsen tersenyum senang. Lama-kelamaan Alea mau menerima kehadirannya. Setelah itu mereka pergi berdua kesekolah dengan motor Arsen.

Sesampai nya di gerbang sekolah semua menatap Alea dan Arsen yang akhir-akhir ini terlihat selalu bersama. Membuat semua siswa dan siswi begitu iri melihat mereka berdua. Sebenarnya apa hubungan mereka berdua, hingga dimana saja slalu terlihat bersama.

Alea turun dari motor Arsen lalu hendak ingin pergi masuk ke sekolah tapi Arsen menahan tangan Alea. Sehingga membuat Alea menghentikan langkahnya dan menatap Arsen yang masih diam sambil menahan tangannya.

“Kenapa lagi si Ar? Udah kan? Gue mau ke kelas ni, udah mau bel.”

“Nanti pulang sekolah gue jemput,”

“Gak usah. Gue bisa naik taksi atau bareng sama Amel.”

“Gue mau ngajak lo ke suatu tempat.”

Alea mengernyit heran dengan perkataan Arsen tapi Alea tak punya waktu untuk menanggapi ucapan Arsen. Lalu Alea hanya mengangguk kan kepala.

Arsen tersenyum karena Alea mau menurut. “Belajar yang rajin ya cantik biar makin pinter,” Kata Arsen sambil mengacak rambut Alea. Membuat Alea mematung dengan perasaan yang entah tak karuan, yang telah dirasakan beberapa hari ini.

ALEATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang